Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Bintan Jadikan Kelong Apung Tempat Nginap Wisatawan

Kompas.com - 27/02/2023, 10:36 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Para nelayan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau mulai memanfaatkan kelong apung untuk dijadikan destinasi wisata.

Dikutip dari Antara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan Arif Sumarsono mengatakan, lebih dari 30 orang nelayan di sana menyediakan satu kamar besar berisi tiga atau empat tempat tidur di kelong apung.

Baca juga: 12 Wisata Instagramable Bintan, Ada Pantai dan Pohon Sakura

Kamar tersebut nantinya akan disewakan bagi wisatawan yang perlu bermalam di tengah laut.

"Kelong apung dengan berbagai fasilitas untuk wisatawan ini sebenarnya sejak sebelum pandemi COVID-19 sudah ada, namun belum banyak. Kini bisnis itu mulai digeluti puluhan orang nelayan sebagai sumber pendapatan baru yang menjanjikan," kata Arif di Bintan, Sabtu (25/2/2023).

Ia menjelaskan, kelong adalah alat tangkap ikan yang digunakan oleh para nelayan tradisional secara turun-temurun.

Alat tersebut terbilang unik lantaran lantainya berupa susunan papan dan kayu, namun dilengkapi dapur dan kamar.

Lebih lanjut, Asisten I Pemprov Kepri Tengku Said Arif Fadillah mengatakan, kelong apung sebenarnya digunakan untuk menjaring ikan teri. Namun, para nelayan terkadang juga mendapatkan jenis ikan lainnya dan cumi-cumi.

Baca juga:

Kelong apung akan ditarik menggunakan perahu menuju titik perairan yang diperkirakan memiliki banyak ikan. Kemudian, kelong apung biasanya akan diparkirkan di area dengan kondisi batu karang yang masih baik.

Untuk menambah kunjungan wisatawan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan akan menggelar festival pariwisata di atas kelong apung pada tahun ini, rencananya pada saat musim angin utara.

Sebab, ia menjelaskan, saat musim angin utara gelombang laut akan tinggi dan disertai angin kencang, sehingga nelayan tidak bisa melaut. Pada situasi tersebut, ratusan kelong apung tidak bisa berlayar dan nelayan tidak mendapatkan penghasilan.

Pada kondisi tersebut, pemberdayaan kelong apung di bibir pantai untuk aktivitas pariwisata diharapkan bisa memberikan dampak positif dan pemasukan tambahan bagi UMKM sekitar, termasuk para nelayan.

"Di atas kelong apung pelaku UMKM dapat berjualan, dapat pula dijadikan sebagai pentas kesenian," kata Arif.

Tarif per malam sekitar Rp 250.000

Tarif bermalam di kelong apung berkisar antara Rp 250.000. Hal itu diungkapkan oleh Marsum, seorang nelayan Bintan yang juga memanfaatkan kelong apung sejak tahun lalu untuk mendukung aktivitas wisata.

Namun, tidak setiap hari Marsum kedatangan tamu. Biasanya, wisatawan yang menginap di kelong apung juga punya hobi memancing.

Kebanyakan dari mereka berasa dari Tanjungpinang dan Batam.

Baca juga:

Setelah memancing, mereka biasanya juga menikmati hasil tangkapnya untuk kemudian dimasak di atas kelong apung.

Meski tidak mendapatkan ikan saat memancing, para wisatawan juga kerap dibekali oleh-oleh ikan dan cumi segar.

"Kalau ada tiga sampai empat orang wisatawan, penghasilan kami pun bertambah," ujar Marsum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com