KOMPAS.com - Pemerintah China memperketat aturan bagi pelaku perjalanan asing yang datang ke Negeri Tirai Bambu untuk keperluan bisnis.
Sebagai informasi, dilaporkan Kompas.com, Kamis (16/2/2023), pelaku perjalanan asing yang diperbolehkan masuk ke China saat ini hanya yang memiliki keperluan bisnis, sedangkan untuk keperluan wisata belum diperbolehkan.
Baca juga:
Beberapa hal yang diperketat oleh Pemerintah China, antara lain syarat pengajuan visa perjalanan bisnis, pemeriksaan di bandara, serta proses check-in hotel.
Ketatnya proses check-in tersebut dirasakan oleh Afrizal Lutfi, Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan bisnis ke China.
Afi bercerita, saat ingin check-in di hotel, paspornya betul-betul diperiksa per lembar.
Baca juga: Belum Bisa ke China, Banyak WNI Obati Rindu dengan ke Hong Kong-Taiwan
"Jadi biasanya cuma halaman paspor saja di foto, sudah buat identitas. Tapi ini enggak, sudah dilihat semua paspornya, difoto juga visa kita di sini," kata Afi kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).
Selain itu, ia diminta menyertakan nomor teleponnya dan nomor telepon orang yang bisa dihubungi di China, serta diminta berfoto bersama paspornya yang dibuka tepat di bagian identitasnya.
Baca juga: The Light of Journey: Cerminan Tradisi China yang Mulai Ditinggalkan
"Kemarin sampai disuruh foto dengan paspor jadi kayak apply (mengajukan) pinjaman online. Kemudian ada face recognition (pembacaan wajah) juga harus difoto pakai kamera," ujarnya.
"Jadi ya menurut saya ketat, karena saya belum pernah mengalami check-in hotel harus kayak gitu," lanjut dia.
Selain saat proses check-in hotel, pemeriksaan ketat juga dijalani Afi saat di Bandara setibanya di Negeri Tirai Bambu.
Waktu itu, ia sempat diwawancarai seputar rencana kegiatannya selama di China.
Bahkan, surat undangan dari pihak terkait di China, yang sudah diperiksa pihak kedutaan saat pendaftaran visa, juga diperiksa ulang.
"Jadi dicek lagi sama imigrasinya, apakah betul. Bahkan dia ngecek juga nomor telepon orang di China yang kita kasih, dia cek juga," kata Afi.
Baca juga:
Adapun proses tersebut, tambah dia, berbeda bila dibandingkan dengan sebelum pandemi.
"Sebelum pandemi itu gampang banget bahkan saya enggak ditanyain mau ngapain, paling hanya ditanya tiket pulang," imbuhnya.
Namun, menurut Afi, pemeriksaan dibandara ini kemungkinan bersifat acak sehingga setiap orang akan memiliki pengalaman yang berbeda-beda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.