Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2023, 16:25 WIB
Sania Mashabi,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah China memperketat aturan bagi pelaku perjalanan asing yang datang ke Negeri Tirai Bambu untuk keperluan bisnis.

Sebagai informasi, dilaporkan Kompas.com, Kamis (16/2/2023), pelaku perjalanan asing yang diperbolehkan masuk ke China saat ini hanya yang memiliki keperluan bisnis, sedangkan untuk keperluan wisata belum diperbolehkan.

Baca juga:

Beberapa hal yang diperketat oleh Pemerintah China, antara lain syarat pengajuan visa perjalanan bisnis, pemeriksaan di bandara, serta proses check-in hotel.

Ketatnya proses check-in tersebut dirasakan oleh Afrizal Lutfi, Warga Negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan bisnis ke China.

Afi bercerita, saat ingin check-in di hotel, paspornya betul-betul diperiksa per lembar.

Baca juga: Belum Bisa ke China, Banyak WNI Obati Rindu dengan ke Hong Kong-Taiwan

Ilustrasi hotel.SHUTTERSTOCK/Kanyapak Lim Ilustrasi hotel.

"Jadi biasanya cuma halaman paspor saja di foto, sudah buat identitas. Tapi ini enggak, sudah dilihat semua paspornya, difoto juga visa kita di sini," kata Afi kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Selain itu, ia diminta menyertakan nomor teleponnya dan nomor telepon orang yang bisa dihubungi di China, serta diminta berfoto bersama paspornya yang dibuka tepat di bagian identitasnya.

Baca juga: The Light of Journey: Cerminan Tradisi China yang Mulai Ditinggalkan

"Kemarin sampai disuruh foto dengan paspor jadi kayak apply (mengajukan) pinjaman online. Kemudian ada face recognition (pembacaan wajah) juga harus difoto pakai kamera," ujarnya.

"Jadi ya menurut saya ketat, karena saya belum pernah mengalami check-in hotel harus kayak gitu," lanjut dia.

Pemeriksaan di bandara yang ketat

Ilustrasi China - Kota Terlarang / The Forbidden City.PIXABAY Ilustrasi China - Kota Terlarang / The Forbidden City.

Selain saat proses check-in hotel, pemeriksaan ketat juga dijalani Afi saat di Bandara setibanya di Negeri Tirai Bambu.

Waktu itu, ia sempat diwawancarai seputar rencana kegiatannya selama di China.

Bahkan, surat undangan dari pihak terkait di China, yang sudah diperiksa pihak kedutaan saat pendaftaran visa, juga diperiksa ulang.

"Jadi dicek lagi sama imigrasinya, apakah betul. Bahkan dia ngecek juga nomor telepon orang di China yang kita kasih, dia cek juga," kata Afi.

Baca juga:

Adapun proses tersebut, tambah dia, berbeda bila dibandingkan dengan sebelum pandemi.

"Sebelum pandemi itu gampang banget bahkan saya enggak ditanyain mau ngapain, paling hanya ditanya tiket pulang," imbuhnya.

Namun, menurut Afi, pemeriksaan dibandara ini kemungkinan bersifat acak sehingga setiap orang akan memiliki pengalaman yang berbeda-beda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com