Guna mencegah kejadian tersebut terulang kembali, Kemenparekraf akan tetap melakukan sosialisasi secara daring melalui media sosial.
Selain itu, sosialisasi juga dilakukan menggunakan pengeras suara (toa) kepada para pendaki sebelum memulai pendakian.
"Kita akan melakukan pengecekan bawang bawaan pendaki (sebelum melakukan pendakian)," kata Sandiaga.
Baca juga:
Ia mengatakan, Kemenparekraf juga akan berdiskusi dengan pihak taman nasional melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai penanganan krisis pariwisata yang di dalam lahan milik taman nasional.
"Kita membuka (kunjungan) untuk wisatawan yang suka eco-tourism, tapi juga memastikan mereka menjaga kelestarian lingkungan dan menghindari perbuatan melanggar hukum," terangnya.
Ke depannya, Kemenparekraf akan membuat prosedur penanganan krisis pariwisata, bukan hanya bom asap, tetapi juga krisis wisata lainnya yang berpeluang terjadi.
Baca juga: Berburu Blue Fire di Gunung Ijen, Berikut Persiapan dan Tips yang Perlu Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.