Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampir ke Mushala Babah Alun di Kolong Tol, Kental Nuansa Tionghoa

Kompas.com - 07/03/2023, 14:34 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Masjid atau tempat ibadah di bawah kolong jalan tol mungkin belum banyak ditemukan di Jakarta.

Salah satu yang bisa dikunjungi adalah Mushala Babah Alun. Lokasinya berada di bawah kolong tol Ir Wiyoto, Jalan Pasir Putih, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. 

Mushala dengan desain unik ini didirikan oleh seorang pria keturunan Tionghoa yang masuk Islam beberapa puluh tahun silam, Jusuf Hamka, sekaligus pengusaha yang dikenal akan aksi demawannya. 

Baca juga:

Mempunyai panggilan akrab Babah Alun, ia memiliki cita-cita mulia mendirikan 1.000 masjid, yang beberapa di antaranya sudah tersebar di Jakarta.

"Mushala Babah Alun ini bukan yang pertama, tapi yang kedua. Pertama ada yang di Warakas. Dia memang berniat mau bangun 1.000 masjid," ujar pemandu wisata bernama Ira Lathief saat agenda Jelajah Masjid Tionghoa di Jakarta, Minggu (26/2/2023). 

Mushola Babah Alun di kolong tol Ir Wiyoto, Jalan Pasir Putih, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Mushola Babah Alun di kolong tol Ir Wiyoto, Jalan Pasir Putih, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Nuansa perpaduan Tionghoa

Kendati sudah menjadi Muslim, ciri khas yang nampak jelas pada masjid-masjid Babah Alun adalah nuansa Tionghoa yang kental.

Seperti pada mushala di bawah kolong tol Ir Wiyoto, nuansa Tionghoa terasa dari tulisan-tulisan Mandarin yang menghiasi bagian dalam bangunan, berada di bawah tulisan Asmaul Husna dalam bahasa Arab. 

Baca juga: 5 Tempat Wisata Religi di Samarinda, Ada Masjid Tertua dan Terbesar

Selain itu, dari segi pintu lengkung menyerupai gerbang di kuil Shaolin (Kong Liong), serta ornamen-ornamen berwarna kuning emas di setiap jendela.

Sentuhan budaya Islam ada pada atap yang berwarna hijau serta tulisan Asmaul Husna, sedangkan budaya Betawi ada pada pagar yang mengitari bangunan mushala.

Mushola Babah Alun di kolong tol Ir Wiyoto, Jalan Pasir Putih, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Mushola Babah Alun di kolong tol Ir Wiyoto, Jalan Pasir Putih, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Hal ini jugalah yang menjadi perhatian masyarakat dan mwnciptakan ketertarikan orang untuk mendatangi masjid-masjid miliknya. 

"Walaupun muslim, dia masih mempertahankan identitasnya dengan memberi nuansa Tionghoa, dan ternyata menarik orang. Kan jadi kinclong kalau beda sendiri, akhirnya banyak orang yang datang," tutur Ira.

Baca juga: Panduan ke Masjid Istiqlal: Jam Buka, Aturan Berkunjung, dan Rute

Saat Kompas.com berkunjung ke Mushala Babah Alun Minggu (26/2/2023) sore, bangunannya memang tampak menarik mata, meski ukurannya cukup kecil dan terpojok. 

Bangunan itu juga bersih serta memiliki suasana yang adem, nyaman sebagai tempat singgah sejenak untuk beribadah dan beristirahat di tengah perjalanan. 

 

Beberapa masjid yang sudah dibangun

Tampilan Masjid Babah Alun di Tol Desari, Cilandak, yang diresmikan oleh Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah di Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Kamis (20/8/2020) 
ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan Tampilan Masjid Babah Alun di Tol Desari, Cilandak, yang diresmikan oleh Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah di Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, Kamis (20/8/2020)

Adapun masjid pertama seluas 300 meter persegi dibangun di kolong Tol Layang Tanjung Priok, Jalan Warakas, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Setahun kemudian, tepatnya 5 Februari 2019, berdiri Mushola Babah Alun di kolong tol Ir Wiyoto, Jalan Pasir Putih, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. 

Baca juga:

Masjid Babah Alun ketiga berdiri di pinggiran Tol Depok-Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, di atas tanah seluas 450 meter persegi.

Masjid ini diresmikan pada 2020 oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali.

Kemudian, ada juga masjid di Tol Sentul Selatan dan proyek pembangunan masjid lainnya di Soreang Pasir Koja dan Sumedang, Jawa Barat, seperti dikutip Kompas.com (28/7/2021). 

Tidak hanya mushala ini, Masjid Babah Alun lainnya rata-rata bernuansa Tionghoa dengan campuran ornamen berwarna merah menyala dan kuning emas.

Masjid-masjid tersebut memang merupakan akulturasi dari budaya China, Islam, dan Betawi. 

Baca juga: Masjid Sheikh Zayed Solo Sudah Buka untuk Umum, Catat Aturan Berkunjung

Kedermawanan Babah Alun

Tampak samping masjid Babah Alun, masjid bergaya oriental yang berada di kolong Tol Pelabuhan, Warakas, Jakarta Utara.KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Tampak samping masjid Babah Alun, masjid bergaya oriental yang berada di kolong Tol Pelabuhan, Warakas, Jakarta Utara.

Ira menyampaikan, tak hanya membangun masjid, sosok Babah Alun cukup dikenal karena berbagai aksi kemanusiaannya. 

"Jusuf Hamka juga ada tradisi membagikan makanan buka puasa sampai ribuan porsi di sekitar kelenteng," tutur Ira. 

Selain itu, wujud kedermawanan beliau adalah menyediakan nasi kuning murah, yakni seharga Rp 3.000 bagi kamu duafa.

Nasi kuning beserta lauk pauknya itu dijual di Warung Nasi Kuning Podjok Halal yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, sejak 2018, dilansir dari Kompas.com

Baca juga: 10 Masjid Rancangan Ridwan Kamil Selain Al Jabbar

Adapun karena ia sadar bahwa tidak akan mampu memenuhi targetnya dengan sisa usia yang ada, pria 65 tahun ini memberikan wasiat kepada anak-anak dan cucu-cucunya untuk meneruskan janjinya membangun 1.000 masjid dari Sabang sampai Merauke.

Bagi Jusuf Hamka, Masjid Babah Alun berperan sebagai sarana syiar Islam dan juga destinasi wisata religi yang bebas didatangi siapapun juga, termasuk wisatawan mancanegara. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com