KOMPAS.com - Beberapa stasiun kereta api di Indonesia memiliki keunikan masing-masing yang menjadi daya tariknya. Baik dari sisi sejarah, bangunan, maupun lokasi.
Salah satunya adalah Stasiun Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Stasiun Nagreg merupakan stasiun tertinggi di Indonesia.
Baca juga: 3 Stasiun Tertua di Indonesia yang Masih Beroperasi hingga Saat Ini
Baca juga: Stasiun Solo Kota, Stasiun Lawas Termuda yang Bersejarah di Kota Solo
Berikut fakta menarik Stasiun Nagreg seperti dihimpun Kompas.com dari sumber KAI Heritage dan Pesona Indonesia
Seperti disampaikan sebelumnya, Stasiun Nagreg merupakan stasiun tertinggi di Indonesia yang masih aktif, seperti dikutip dari laman KAI Heritage. Predikat ini diberikan lantaran Stasiun Nagreg berdiri di ketinggian 848 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sebenarnya, predikat stasiun tertinggi di Indonesia dipegang oleh Stasiun Cikajang di Garut, Jawa Barat yang berdiri di ketinggian 1246 mdpl.
Baca juga: Naik Kereta Bandara Soekarno-Hatta, dari Stasiun Mana?
Namun, stasiun ini sudah non aktif sejak 1983 silam, karena jalurnya rusak. Oleh sebab itu, predikat stasiun tertinggi di Indonesia dipegang oleh Stasiun Nagreg, Kabupaten Bandung.
Stasiun Nagreg mulai beroperasi sejak 1890, seperti dikutip dari Pesona Indonesia. Itu berarti, stasiun tertinggi di Indonesia ini sudah beroperasi selama 133 tahun.
Meskipun sudah berusia ratusan tahun, bangunan Stasiun Nagreg masih kokoh berdiri lantaran sudah direnovasi beberapa kali.
Baca juga: 11 Tahun Tutup, Stasiun Jeruklegi Cilacap Aktif Lagi 1 Maret 2023
View this post on Instagram
Meskipun menyandang predikat stasiun tertinggi di Indonesia, tidak ada hal istimewa pada bangunan stasiun. Bahkan, Stasiun Nagreg masuk kategori stasiun kecil atau kelas III.
Stasiun Nagreg memiliki tiga jalur kereta, tapi hanya dua yang aktif, seperti dikutip dari laman KAI Heritage.
Berhubung Stasiun Nagreg merupakan stasiun kecil, maka stasiun ini hanya melayani rute perjalanan kereta lokal, seperti dikutip dari Pesona Indonesia.
Adapun kereta lokal yang berhenti di Stasiun Nagreg adalah KA Lokal Garut Cibatu, relasi Purwakarta-Bandung-Cibatu-Garut via Nagreg.
Baca juga: Stasiun Cibatu di Garut, Berusia 134 Tahun dan Pernah Dikunjungi Charlie Chaplin
Stasiun Nagreg juga menjadi lintasan kereta jarak jauh, KA Argo Wilis tujuan Bandung-Surabaya dan KA Mutiara Selatan tujuan Malang-Bandung. Kereta jarak jauh itu melintas langsung tanpa berhenti di Stasiun Nagreg.
Fakta menarik Stasiun Nagreg selanjutnya adalah terdapat situs peninggalan bersejarah, yakni Situs Batu Kendan. Situs yang berdiri di atas perbukitan batu cadas ini, diyakini merupakan asal Kerajaan Kendan.
Mengutip dari laman resmi Pemerintah Desa Kendan, nama Kendan berasal dari kata kenan, yaitu sejenis batuan cadas, berongga, dan di dalamnya mengandung kaca berwarna hitam. Batuan ini juga biasa disebut dengan nama batu obsidian.
Baca juga: 6 Fakta Stasiun Jakarta Kota, Ada Peresmian dengan Tanam Kepala Kerbau
Mengutip Kompas.com (17/6/2021), Kerajaan Kendan adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri di Tatar Sunda. Kerajaan ini didirikan oleh Resiguru Manikmaya pada 536 Masehi.
Pusat Kerajaan Kendan berada di Desa Nagreg Kendan dan Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Bandung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.