Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2023, 12:26 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Pertanyaan kenapa dinamakan Gambir mungkin pernah melintas di kepala sebagian dari kita ketika singgah atau melewati Stasiun Gambir.

Adapun Stasiun Gambir merupakan salah satu stasiun berejarah di Indonesia. Stasiun yang dulunya bernama Stasiun Weltervreden ini dibuka pada 4 Oktober 1884, seperti dilansir situs Heritage KAI.

Saat itu, Stasiun Weltervreden memang dibangun untuk melayani perjalanan kereta api jarak jauh.

Baca juga:

Lalu, mengapa stasiun ini diberi nama Gambir? Berikut penjelasan singkatnya.

Asal-usul nama Stasiun Gambir

Kenapa diberi nama Gambir? Menurut situs Heritage KAI, penamaan Gambir diduga diberikan pada 1922 lantaran masyarakat menyebut Koningsplein dengan sebutan Lapangan Gambir.

Konon, hal itu terjadi karena di sekitar lapangan tumbuh pohon gambir yang getahnya bisa dijadikan bahan baku pembuatan gambir, salah satu bumbu untuk menyirih.

Stasiun Gambir.KAI Daop 1 Jakarta Stasiun Gambir.

Adapun Koningsplein adalah kawasan Medan Merdeka. Stasiun Gambir pun sebelumnya pernah dikenal dengan berbagai nama, termasuk Stasiun Batavia Koningsplein.

Penamaan Stasiun Batavia Koningsplein dilakukan pada 1937, menggantikan nama Stasiun Weltevreden.

Kala itu, Stasiun Gambir -yang bernama Stasiun Batavia Koningsplein, sudah menjadi stasiun tersibuk di Hindia Belanda.

Semua kereta ke arah Bogor dan hampir semua kereta jarak jauh utama singgah di stasiun tersebut.

Baca juga:

Seiring berjalannya waktu, pada 1976 Gubernur Jakarta Ali Sadikin dan Gubernur Jawa Barat Solihin GP bekerja sama melakukan pembangunan di kawasan Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi (Jabotabek) untuk menampung penduduk Jakarta yang saat itu sudah overload.

Sehingga, dibuatlah layanan transportasi antar-Jabotabek berupa Sistem Kereta Api Komuter Modern untuk sarana mobilitas ke daerah penyangga.

Salah satunya adalah proyek pembangunan jalur layang kereta api Jakarta-Manggarai. Saat itu, direncanakan KRL, Kereta Rel Diesel (KRD), dan kereta jarak jauh dapat melintasi jalur tersebut.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Stasiun Gambir yang baru pun dibangun untuk dijadikan tempat pemberhentian di jalur layang tersebut. Stasiun ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada Jumat 6 Juni 1992 dan dibuka untuk umum bersamaan dengan peresmian jalurnya.

Stasiun Gambir diberi warna dominan hijau dan lantainya didominasi porselen yang mengkilau berwarna senada.

Baca juga: 6 Fakta Stasiun Jakarta Kota, Ada Peresmian dengan Tanam Kepala Kerbau

Kini, Stasiun Gambir menjadi salah satu bangunan yang mudah dikenali di ibu kota dan salah satu stasiun paling dikenal di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com