Candi Kidal merupakan candi peninggalan agama Hindu yang terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Mengutip Kompas.com (22/1/2022), candi peninggalan Kerajaan Singasari ini dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati. Anusapati adalah putra Ken Dedes dan Tunggul Ametung yang menjadi raja kedua Singasari periode 1227-1248.
Candi Kidal dibangun pada 1248, setelah Cradha atau upacara pemakaman Raja Anusapati. Bangunan candi sempat terkubur lama, kemudian ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada awal abad ke-11.
Baca juga: 3 Rumah Sakit di Malang Siap Beri Layanan Wisata Medis
Bangunan candi ini pernah dipugar pada 1990-an untuk mengembalikan keindahannya. Struktur Candi Kidal terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap.
Seluruh bangunan candi terlihat ramping, sebagaimana ciri khas gaya bangunan candi di Jawa Timur.
Candi Badut merupakan candi tertua di Jawa Timur, seperti dikutip dari Kompas.com (18/1/2023). Candi bercorak Hindu ini merupakan peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang diperkirakan dibangun pada abad ke-8, berdasarkan Prasasti Dinoyo.
Lokasinya berada di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Candi Badut ditemukan pada 1921 oleh Maureen Brecher, seorang Belanda.
Baca juga: 32 Tempat Wisata Malang Raya, Banyak Tempat Bernuansa Alam
Kemudian, bangunan candi dipugar pada 1923-1926. Adapun nama Candi badut diambil dari nama kecil Raja Gajayana yaitu Liswa dalam bahasa Sansekerta, yang berarti anak komedi, tukang lawak, atau tukang tari.
Kata tersebut serupa maknanya dnegan badut di masa kini, yakni seseorang yang menjadi penghibur dengan berbuat lucu atau melawak.
Candi Jawar Ombo berada di Desa Muliosari, Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Malang.
Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Malang, bangunan candi pertama kali ditemukan penduduk setempat pada 1983 dalam kondisi masih terpendam tanah.
Hingga kini, Candi Jawar Ombo masih penuh dengan misteri lantaran belum banyak kajian sejarah dari peninggalan bersejarah ini. Daya tarik Candi Jawar Ombo adalah bangunan candi yang menghadap ke arah Gunung Semeru.
Baca juga: 6 Fakta tentang Stadion Kanjuruhan Malang
Bangunan candi berciri khas candi Jawa Timur yakni tinggi dengan alas di bawahnya. Pada pintu masuk candi terdapat arca batu yang memegang gada, yang diperkirakan sebagai wujud Dwarapala.
Candi Sumberawan terletak di Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang
Mengutip Kompas.com (4/3/2023), candi ini unik karena tidak memiliki ciri khas candi di Jawa Timur yang berdiri tinggi. Sebaliknya, Candi Sumberawan berbentuk stupa berukuran besar, sehingga banyak yang menyebutnya Stupa Sumberawan.
Baca juga: Lumba-lumba Muncul di Pantai Tiga Warna Malang, Dianggap Kejadian Langka
Candi Sumberawan pertama kali ditemukan pada 1904 oleh masyarakat setempat. Bangunan candi terdiri atas tiga bagian, yakni batur, kaki, dan tubuh candi, sementara bagian puncak stupa sudah runtuh.
Candi Sumberawan tidak dihiasi relief ataupun ukiran informasi pembuatannya. Oleh sebab itu, tidak diketahui pendiri Candi Sumberawan dan kapan bangunan ini didirikan.
Candi Karangbesuki atau Candi Gasek berlokasi di daerah Gasek, Desa Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Kanjuruhan.
Para arkeolog memperkirakan candi ini dibangun pada abad ke-8 masehi. Namun, kondisi candi saat ini hanya berupa reruntuhan batu, sehingga masyarakat sekitar menyebut lokasi candi mirip dengan petilasan.
Pada saat ditemukan, terdapat sebuah yoni dan arca ganesha di lokasi candi yang kini sudah diletakkan di museum.
Baca juga: 5 Wisata di Desa Wisata Gubugklakah, Malang, Kunjungi 3 Air Terjun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.