Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Tradisi Sebelum Puasa di Jawa, Padusan hingga Megengan

Kompas.com - 08/03/2023, 19:51 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

5. Padusan, Jawa Tengah dan Yogyakarta

Umbul Manten yang ramai oleh ribuan pengunjung menjelang Bulan Ramadhan.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Umbul Manten yang ramai oleh ribuan pengunjung menjelang Bulan Ramadhan.

Padusan berasal dari kata adus dalam bahasa Jawa yang berarti mandi, seperti dikutip dari laman Indonesia.go.id.

Tradisi padusan dilakukan dengan cara cara berendam atau mandi di sumber mata air. Makna tradisi padusan adalah menyucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga menyambut datangnya bulan suci. 

Baca juga: Umbul Manten Klaten, Pemandian Alami dengan Air Sebening Kaca

Padusan dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Beberapa lokasi penyelenggaraan tradisi padusan antara lain, Umbul Manten di Klaten, Jawa Tengah, Umbul Petilasan Joko Tingkir di Semarang, Umbul Pajangan di Sleman, dan lainnya. 

6. Dugderan, Semarang 

Seorang warga membawa replika hewan imajiner Warag Ngendog sebagai simbol akulturasi budaya China, Arab, dan Jawa di Kota Semarang saat melihat tradisi Dugderan di Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). Tradisi Dugderan untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang dimeriahkan dengan berbagai kesenian serta pasar rakyat itu kembali dilaksanakan seiring penurunan kasus COVID-19.ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Seorang warga membawa replika hewan imajiner Warag Ngendog sebagai simbol akulturasi budaya China, Arab, dan Jawa di Kota Semarang saat melihat tradisi Dugderan di Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). Tradisi Dugderan untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang dimeriahkan dengan berbagai kesenian serta pasar rakyat itu kembali dilaksanakan seiring penurunan kasus COVID-19.

Dugderan merupakan tradisi sambut Ramadhan dari Kota Semarang, Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi dari situs Warisan Budaya TakBenda Indonesia, nama dugderan berasal dari suara bedug yang berbunyi dug dan meriam yang berbunyi der, kemudian digabungkan menjadi istilah Dugderan.

Baca juga: Mengenal Dugderan, Tradisi Sambut Ramadhan di Kota Semarang

Tradisi ini bermula pada 1881 di Kota Semarang pada masa pemerintahan Bupati Purbaningrat. Sehari menjelang Ramadhan, usai shalat Ashar umat Islam memukul bedug di Masjid Besar Kauman disusul dengan penyulutan meriam di halaman pendopo kabupaten.

Tradisi dugderan digelar dalam bentuk arak-arakan, tarian, atraksi, dan karnaval di Kota Semarang.

7. Dandangan, Kudus

Masjid Menara Kudus, bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam di bidang seni bangunan.KOMPAS.com Masjid Menara Kudus, bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam di bidang seni bangunan.

Dandangan merupakan tradisi menyambut Ramadhan di Kudus, Jawa Tengah. Melansir dari laman Warisan Budaya TakBenda Indonesia, kata dandangan diambil dari suara bedug khas Masjid Menara Kudus, yaitu dang yang menandai awal puasa.

Dulunya, dandangan merupakan tradisi berkumpulnya para santri di depan Masjid Menara Kudus untuk menunggu pengumuman dari Sunan Kudus tentang penentuan awal Ramadhan.

Saat ini, tradisi dandangan digelar dengan melakukan kirab dandangan dimulai dari Jalan Kiai Telingsing menuju kompleks Menara Kudus sejauh tiga kilometer.

Baca juga: Dhandhangan dan Masjid Menara Kudus

8. Arwah Jamak, Demak

Tradisi sebelum puasa di Jawa selanjutnya adalah arwah jamak yang berasal dari Demak, Jawa Tengah.

Mengutip Kompas.com (12/4/2021), tradisi ini dilakukan dengan membca doa untuk orang tua, sanak saudara, serta leluhur yang sudah meninggal. Doa akan dibacakan bersama-sama menjelang datangnya bulan Ramadhan dan sepuluh hari terakhir pada malam ganjil Ramadhan

Tradisi ini sudah ada sejak masa Sunan Kalijaga, serta dilestarikan hingga saat ini. Selain doa, keluarga yang masih hidup juga mengumpulkan sedekah atas nama keluarga yang sudah meninggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com