Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Tradisi Sebelum Puasa di Jawa, Padusan hingga Megengan

Kompas.com - 08/03/2023, 19:51 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

KOMPAS.com - Masyarakat di Pulau Jawa memiliki sejumlah tradisi unik menyambut bulan Ramadhan atau puasa. Tradisi sebelum puasa di Jawa tersebut diwariskan secara turun temurun serta masih dilakukan hingga sekarang.

Bentuk tradisi sebelum puasa di Jawa pun beragam. Mulai dari membersihkan diri, ziarah ke makam, menyantap makanan, dan lainnya.

Baca juga: 7 Ide Ngabuburit Seru yang Bisa Dicoba Saat Nunggu Buka Puasa

Baca juga: Pengalaman Puasa dan Lebaran di Paris, Dirangkul Komunitas Muslim

Berikut tradisi sebelum puasa di Jawa seperti dirangkum oleh Kompas.com.

1. Nyorog, Jawa Barat 

Nyorog merupakan tradisi sebelum puasa masyarakat Betawi yang mayoritas berada di Jawa Barat. Mengutip situs Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, tradisi ini dilakukan dengan berbagi bingkisan makanan ke sanak saudara dan keluarga yang tinggalnya berjauhan

Sebab, masyarakat Betawi pada zaman dulu memiliki tempat tinggal yang berjauhan antara satu dengan yang lainnya karena dibatasi hutan dan kebun.

Baca juga: 6 Atraksi dan Aktivitas Wisata di Kampung Budaya Betawi Setu Babakan

Tradisi nyorog telah dilakukan masyarakat Betawi sejak 1800-an, yang mulanya diperkenalkan para wali saat menyebarkan ajaran Islam. Selain menyambut puasa, tradisi nyorog juga dilakukan saat Idul Fitri dan upacara pernikahan.

2. Kuramasan, Cianjur

Tradisi lokal mandi besar Kuramasan di kampung adat Miduana, Desa Balegede, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.ANTARA/HO Tradisi lokal mandi besar Kuramasan di kampung adat Miduana, Desa Balegede, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Tradisi kuramasan berasal dari Kampung Adat Miduana, Cianjur, Jawa Barat. Kampung Adat Miduana merupakan sebuah perkampungan yang masih berpegang teguh pada tradisi Sunda dalam kehidupan sehari-hari.

Tradisi kuramasan dilakukan dengan mandi secara ramai-ramai di Sungai Cipandak, Kabupaten Cianjur.

Warga juga membersihkan sampah di Sungai Cipandak secara gotong-royong. Setelah acara selesai, dilanjutkan dengan kegiatan makan bersama atau dikenal dengan mayor di tepi sungai.

Baca juga: Kuramasan, Ritual Sucikan Diri Jelang Ramadhan Kampung Adat Miduana di Cianjur

3. Tradisi Munggahan, Jawa Barat

Tradisi munggahan berasal dari Jawa Barat. Tradisi ini dilakukan dengan cara berkumpul bersama keluarga, saudara, dan tetangga untuk makan bersama dan bermaaf-maafan.

Tradisi munggahan biasanya dilakukan seminggu atau dua minggu sebelum Ramadhan. Tidak lupa, masyarakat Jawa Barat juga memanjatkan doa untuk kelancaran ibadah puasa.

4. Papajar, Cianjur 

Pengunjung di kawasan Darmaga Coklat melaksanakan tradisi papajar menyambut bulan Ramadhan Pengunjung di kawasan Darmaga Coklat melaksanakan tradisi papajar menyambut bulan Ramadhan

Tradisi papajar merupakan ritual sebelum puasa yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat.

Mengutip Tribun Jabar (21/3/2022), tradisi ini dilakukan dengan makan bersama nasi liwet di perkampungan maupun tempat wisata. Tradisi ini biasanya dilakukan seminggu sebelum Ramadhan.

Oleh sebab itu, obyek wisata di Cianjur biasanya ramai pengunjung jelang Ramadhan. Masyarakat Cianjur ramai-ramai datang bersama keluarga mereka untuk melakukan papajar di berbagai obyek wisata.

Baca juga: Pengalaman Puasa di London, Ada Bukber di Lokasi Ikonik

Masjid Menara Kudus, contoh bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam di Indonesia.Kemdikbud Masjid Menara Kudus, contoh bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam di Indonesia.

5. Padusan, Jawa Tengah dan Yogyakarta

Umbul Manten yang ramai oleh ribuan pengunjung menjelang Bulan Ramadhan.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Umbul Manten yang ramai oleh ribuan pengunjung menjelang Bulan Ramadhan.

Padusan berasal dari kata adus dalam bahasa Jawa yang berarti mandi, seperti dikutip dari laman Indonesia.go.id.

Tradisi padusan dilakukan dengan cara cara berendam atau mandi di sumber mata air. Makna tradisi padusan adalah menyucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga menyambut datangnya bulan suci. 

Baca juga: Umbul Manten Klaten, Pemandian Alami dengan Air Sebening Kaca

Padusan dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Beberapa lokasi penyelenggaraan tradisi padusan antara lain, Umbul Manten di Klaten, Jawa Tengah, Umbul Petilasan Joko Tingkir di Semarang, Umbul Pajangan di Sleman, dan lainnya. 

6. Dugderan, Semarang 

Seorang warga membawa replika hewan imajiner Warag Ngendog sebagai simbol akulturasi budaya China, Arab, dan Jawa di Kota Semarang saat melihat tradisi Dugderan di Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). Tradisi Dugderan untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang dimeriahkan dengan berbagai kesenian serta pasar rakyat itu kembali dilaksanakan seiring penurunan kasus COVID-19.ANTARA FOTO/AJI STYAWAN Seorang warga membawa replika hewan imajiner Warag Ngendog sebagai simbol akulturasi budaya China, Arab, dan Jawa di Kota Semarang saat melihat tradisi Dugderan di Aloon-Aloon Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah, Kamis (31/3/2022). Tradisi Dugderan untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang dimeriahkan dengan berbagai kesenian serta pasar rakyat itu kembali dilaksanakan seiring penurunan kasus COVID-19.

Dugderan merupakan tradisi sambut Ramadhan dari Kota Semarang, Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi dari situs Warisan Budaya TakBenda Indonesia, nama dugderan berasal dari suara bedug yang berbunyi dug dan meriam yang berbunyi der, kemudian digabungkan menjadi istilah Dugderan.

Baca juga: Mengenal Dugderan, Tradisi Sambut Ramadhan di Kota Semarang

Tradisi ini bermula pada 1881 di Kota Semarang pada masa pemerintahan Bupati Purbaningrat. Sehari menjelang Ramadhan, usai shalat Ashar umat Islam memukul bedug di Masjid Besar Kauman disusul dengan penyulutan meriam di halaman pendopo kabupaten.

Tradisi dugderan digelar dalam bentuk arak-arakan, tarian, atraksi, dan karnaval di Kota Semarang.

7. Dandangan, Kudus

Masjid Menara Kudus, bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam di bidang seni bangunan.KOMPAS.com Masjid Menara Kudus, bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam di bidang seni bangunan.

Dandangan merupakan tradisi menyambut Ramadhan di Kudus, Jawa Tengah. Melansir dari laman Warisan Budaya TakBenda Indonesia, kata dandangan diambil dari suara bedug khas Masjid Menara Kudus, yaitu dang yang menandai awal puasa.

Dulunya, dandangan merupakan tradisi berkumpulnya para santri di depan Masjid Menara Kudus untuk menunggu pengumuman dari Sunan Kudus tentang penentuan awal Ramadhan.

Saat ini, tradisi dandangan digelar dengan melakukan kirab dandangan dimulai dari Jalan Kiai Telingsing menuju kompleks Menara Kudus sejauh tiga kilometer.

Baca juga: Dhandhangan dan Masjid Menara Kudus

8. Arwah Jamak, Demak

Tradisi sebelum puasa di Jawa selanjutnya adalah arwah jamak yang berasal dari Demak, Jawa Tengah.

Mengutip Kompas.com (12/4/2021), tradisi ini dilakukan dengan membca doa untuk orang tua, sanak saudara, serta leluhur yang sudah meninggal. Doa akan dibacakan bersama-sama menjelang datangnya bulan Ramadhan dan sepuluh hari terakhir pada malam ganjil Ramadhan

Tradisi ini sudah ada sejak masa Sunan Kalijaga, serta dilestarikan hingga saat ini. Selain doa, keluarga yang masih hidup juga mengumpulkan sedekah atas nama keluarga yang sudah meninggal.

Umat Islam berdoa di depan makam keluarga dan kerabat dekat di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta, Sabtu (10/4/2021). Jelang Bulan Suci Ramadhan mayoritas umat muslim melakukan ziarah makam untuk mendoakan mendiang keluarga dan kerabat mereka. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga Umat Islam berdoa di depan makam keluarga dan kerabat dekat di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta, Sabtu (10/4/2021). Jelang Bulan Suci Ramadhan mayoritas umat muslim melakukan ziarah makam untuk mendoakan mendiang keluarga dan kerabat mereka. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

9. Sadranan, Jawa

Warga melakukan ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020). Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga untuk menunda ziarah di tempat pemakaman umum (TPU) menjelang Ramadhan. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga melakukan ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020). Pemprov DKI Jakarta mengimbau warga untuk menunda ziarah di tempat pemakaman umum (TPU) menjelang Ramadhan. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

Tradisi sadranan atau nyadaran merupakan tradisi sebelum puasa di Jawa, baik di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tradisi ini juga dikenal dengan nama nyekar.

Mengutip Tribun Jatim, (22/3/2022), tradisi ini dilakukan dengan mendatangi makam orang tua atau saudara yang sudah meninggal.

Keluarga yang masih hidup, membersihkan makam sembari menaburkan bunga. Mereka juga mengirimkan doa saat mendatangi makam saudaranya yang sudah meninggal.

Selain menjelang Ramdhan, tradisi sadranan juga kerap dilakukan sebelum Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Pengalaman Puasa di Sydney, Berburu Jajanan di Festival Ramadhan

10. Ruwahan, Jawa Tengah dan Yogyakarta 

Tradisi ruwahan merupakan ritual menyambut puasa yang berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Ruwahan berasal dari kata Ruwah, yaitu bulan kedelapan dalam penanggalan Jawa, atau bulan Sya’ban dalam kalender Islam.

Adapun Sya’ban adalah bulan sebelum Ramadhan. Melansir dari laman Pemerintah Kota Yogyakarta, tradisi ruwahan dilakukan dengan menggelar kenduri atau selamatan untuk mendoakan para leluhur dan berbagi sedekah kepada tetangga.

Baca juga: Puasa di Cannes dan Marseille Perancis, Lelah Terbayarkan Indahnya Kota

Ada tiga makanan khas dalam ruwahan, yakni ketan, kolak, dan apem. Ketan bermakna hati yang bersih dan lekat dengan sesama. Sementara kolak untuk mengingatkan kepada Sang Pencipta dan apem untuk mengingatkan manusia untuk bertaubat.

11. Baratan, Jepara

Baratan merupakan tradisi sebelum puasa yang berasal dari Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Mengutip Tribun Jateng (22/3/2022), tradisi ini berupa kirab pada bulan Sya’ban dalam kalender Islam. Keunikan kirab ini adalah sosok yang berperan sebagai Ratu Kalinyamat, yang diyakini sebagai pendiri wilayah tersebut.

Baca juga: Cerita Ramadhan dari Belanda, Puasa yang Panjang dan Rindu Berburu Takjil

Adapun baratan berasal dari kata barakatan dalam bahasa Arab yang berarti keselamatan. Maknanya adalah tradisi untuk meminta keselamatan kepada Tuhan YME menjelang Ramadhan.

12. Megengan, Jawa Timur

Warga berebut kue apem di Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (3/4/2019)KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Warga berebut kue apem di Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (3/4/2019)

Megengan berasal dari kata megeng dalam bahasa Jawa, yang berarti menahan, seperti dikutip dari Tribun Jatim, (22/3/2022). Tradisi megengan merupakan tradisi menyambut bulan Ramadhan yang berasal dari Jawa Timur.

Makna tradisi megengan adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan ibadah puasa, seperti lapar, haus, serta hawa nafsu.

Baca juga: Cerita Puasa di Mekkah, Ada Tradisi Bergadang hingga Sahur 

Tradisi megengan dilakukan dengan kenduri atau selamatan di masjid atau mushola. Setiap warga membawa makanan yang akan dibagikan.

Makanan khas megengan adalah kue apem. Nama apem berasal dari kata bahasa Arab yakni afwan, yang berarti maaf atau ampunan sebagai simbol permohonan ampun kepada Tuhan YME sebelum Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com