Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buang Jung, Tradisi Merawat Laut dari Bangka Selatan

Kompas.com - 09/03/2023, 12:05 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat pesisir di Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung punya cara khusus dalam mengucap syukur atas tangkapan hasil laut yang diterima.

Tradisi bernama Buang Jung ini dilaksanakan satu kali setahun oleh Suku Sekak, untuk merawat sekaligus sebagai permohonan agar dilindungi saat para nelayannya mengarungi lautan.

Baca juga:

"Buang Jung itu adalah ritual bagi Suku Sekak atau suku air, atau suku laut. Mereka memberi doa selamat kepada masyarakat nya dalam melakukan aktivas di laut," ucap Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Bangka Selatan, Firman, saat ditemui di Menara Kompas, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2023).

Dalam satu minggu sekitar bulan Juli-Agustus, semua orang dilarang menangkap ikan, menebang pohon dan membakarnya, mencari kerang, hingga aktivitas wisata seperti snorkeling dan diving.

Mengutip Kompas.com (28/7/2017), selama itu pula Suku Sekak akan melakukan aktivitas ritual budaya seperti tarian gajah menunggang dan hiburan lainnya di pulau-pulau.

Setelah satu minggu, prosesi diakhiri dengan membuang jung atau perahu kayu mereka dengan dinaiki ayam hitam. Perahu yang membawa ayam tersebut dilarungkan dan dipantau pemberhentiannya di mana.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Dalam satu minggu tersebut, harapannya semua biota laut dapat beristirahat, bereproduksi, bertelur bagi ikan-ikan, kepiting dan yang lainnya. Sehingga keanekaragaman hayatinya tetap terjaga, terutama pasokan pangan mereka yang bersumber dari laut.

Suku Sekak atau Suku Laut ini memang bak penjaga laut dan kepulauan di Bangka Selatan. Mereka tinggal di pesisir pantai, terapung di atas perahu kayu yang disebut jung.

Baca juga:

Adapun Suku Sekak, populasi terbesarnya berada di Desa Kumbung, Pulau Lepar. Bahkan, saking ahlinya saat memandu di laut, suku ini begitu terkenal di peta Belanda zaman dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com