Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2023, 11:04 WIB
Penulis Ulfa Arieza
|

KOMPAS.com - Sebelum puasa di bulan Ramadhan, beberapa masyarakat tampak berziarah ke makam keluarga maupun sanak saudara. Tradisi ini bisa dijumpai di berbagai daerah di Indonesia.

Tradisi ziarah ke makam sebelum puasa memiliki nama berbeda-beda di beberapa daerah. Namun, inti tradisinya serupa yakni berziarah ke makam keluarga maupun sanak saudara untuk mendoakan mendiang.

Baca juga: Apa Itu Munggahan? Tradisi Sebelum Puasa di Sunda 

Baca juga: 5 Tradisi Betawi Sebelum Puasa yang Masih Dilestarikan sampai Sekarang

Ziarah ke makam merupakan salah satu tradisi menjelang Ramadhan yang masih dilestarikan hingga saat ini. Ziarah ke makam biasanya dilakukan pada akhir bulan Sya’ban dalam kalender Islam, atau sehari sebelum Ramadhan.

Adapula masyarakat yang melakukan ziarah kubur dua minggu atau seminggu sebelum Ramadhan. Berikut tradisi ziarah ke makam sebelum puasa di berbagai daerah seperti dirangkum Kompas.com.

Ilustrasi. Warga melakukan ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020). KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ilustrasi. Warga melakukan ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020).

Nyekar 

Masyarakat Betawi menyebut tradisi ziarah ke makam sebelum puasa sebagai nyekar, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta.

Nyekar merupakan kegiatan ziarah, mendoakan orang tua, keluarga, atau sanak saudara yang telah wafat. Selain berdoa, peziarah juga datang membawa bunga melati, mawar, air mawar untuk ditaburkan ke tanah makam.

Baca juga: 12 Tradisi Sebelum Puasa di Jawa, Padusan hingga Megengan

Ruwahan 

Ruwahan berasal dari kata ruwah, yakni bulan ke delapan dalam penanggalan Jawa. Ruwah bertepatan dengan Sya’ban dalam kalender Islam, yang jatuh tepat sebelum Ramadhan.

Oleh sebab itu, tradisi ruwahan berasal dari masyarakat Jawa, seperti dikutip dari laman Pemerintah Kota Yogyakarta. Dalam tradisi ruwahan ini, masyarakat Jawa mengunjungi makam keluarga atau sanak saudara untuk mengirimkan doa.

Baca juga: Cerita Puasa di Hsinchu Taiwan, Ada Komunitas Muslim Kecil yang Solid

Ruwah juga berasal dari bahasa Arab, yakni ruh atau bentuk kata jamak dari arwah, yang berarti jiwa atau roh. Karenanya, masyarakat Jawa mengisi bulan Ruwah dengan berbagai kegiatan yang menjadi pengingat kematian, seperti ziarah kubur dan mendoakan keluarga yang telah meninggal dunia.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Warga melakukan ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga melakukan ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020).

Nyadran atau sadranan 

Selain ruwahan, tradisi ziarah ke makam sebelum puasa di kalangan masyarakat Jawa juga dikenal sebagai nyadran atau sadranan. Namun, sebagian pendapat mengatakan bahwa nyadran merupakan rangkaian ziarah kubur dan kenduri.

Berdasarkan informasi dari laman Kapanewon Samigaluh Kabupaten Kulon Progo, rangkaian nyadran meliputi pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan kenduri di masjid atau rumah kepala dukuh setempat.

Baca juga: Cerita Puasa di Mekkah, Ada Tradisi Bergadang hingga Sahur 

Nyadran tidak hanya dilakukan di makam keluarga, tetapi juga makam leluhur maupun tokoh yang berjasa menyebarkan agama Islam di masa lampau. Bagi sebagian masyarakat, nyadran merupakan bentuk balas budi kepada para leluhur.

Beda dengan ruwahan, pelaksanaan ritual nyadran dilakukan secara kolektif, yakni seluruh warga desa turut terlibat. Setelah warga gotong royong membersihkan makam, maka rangkaian ritual dilanjutkan dengan menyantap kenduri bersama-sama di masjid atau di rumah kepala dukuh setempat.

Warga melakukan ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga melakukan ziarah kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020).

Munggahan 

Masyarakat muslim Sunda mengenal ziarah ke makam sebelum puasa sebagai munggahan, seperti dikutip dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.

Munggahan berasal dari kata bahasa Sunda munggah yang artinya naik secara harfiah, atau bermakna naik ke bulan suci yang derajatnya lebih tinggi.

Mengutip Tribun Jabar, ziarah ke makam keluarga atau sanak saudara merupakan salah satu kegiatan  isi munggahan. Selain itu, kegiatan munggahan antara lain berkumpul bersama keluarga, makan bersama, saling bermaaf-maafan, mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, dan berdoa bersama.

Baca juga: Cerita WNI Berpuasa di New York AS, Durasi Puasa Bisa Berubah-ubah

Selain kegiatan di atas, munggahan juga dilakukan dengan cara membersihkan seluruh anggota badan yang diyakini sebagai bentuk amalan sunnah, seperti dikutip dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

AirAsia Terbang dari Jakarta ke Perth, Harga Tiket mulai Rp 1,3 Juta

AirAsia Terbang dari Jakarta ke Perth, Harga Tiket mulai Rp 1,3 Juta

Travel Update
Pertandingan Indonesia Vs Argentina Digelar di Stadion GBK, Ini Rutenya

Pertandingan Indonesia Vs Argentina Digelar di Stadion GBK, Ini Rutenya

Travel Tips
Produk Ludes Terjual di INDOFEST 2023, dari Kompor hingga Produk Anak

Produk Ludes Terjual di INDOFEST 2023, dari Kompor hingga Produk Anak

Travel Update
Panduan Wisata Edutainment Dirgantara Indonesia: Harga Tiket, Jam Buka, dan Aktivitas

Panduan Wisata Edutainment Dirgantara Indonesia: Harga Tiket, Jam Buka, dan Aktivitas

Jalan Jalan
Desa Wisata Sidowarno Klaten, Punya Ciri Khas Wayang Kulit Kerbau

Desa Wisata Sidowarno Klaten, Punya Ciri Khas Wayang Kulit Kerbau

Jalan Jalan
Gedung Kuno Perpustakaan Daerah Bangka Tengah Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Gedung Kuno Perpustakaan Daerah Bangka Tengah Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Travel Update
4 Tips Wisata ke Edutainment Dirgantara Indonesia, Pesan Tiket Online 

4 Tips Wisata ke Edutainment Dirgantara Indonesia, Pesan Tiket Online 

Jalan Jalan
Intip Detik-detik Pelepasan Lampion Waisak di Candi Borobudur

Intip Detik-detik Pelepasan Lampion Waisak di Candi Borobudur

Travel Update
6 Tempat Wisata Alam di Pangandaran, Selain Pantai

6 Tempat Wisata Alam di Pangandaran, Selain Pantai

Jalan Jalan
Hari Terakhir INDOFEST 2023, Pengunjung Borong dan Antre Lama

Hari Terakhir INDOFEST 2023, Pengunjung Borong dan Antre Lama

Travel Update
5 Aktivitas di Edutainment Dirgantara Indonesia, Lihat Pembuatan dan Lepas Landas Pesawat

5 Aktivitas di Edutainment Dirgantara Indonesia, Lihat Pembuatan dan Lepas Landas Pesawat

Jalan Jalan
Meriahnya Pelaksanaan Sedekah Laut Sembonyo Di Trenggalek

Meriahnya Pelaksanaan Sedekah Laut Sembonyo Di Trenggalek

Jalan Jalan
Festival Lampion Waisak 2023 Digelar Malam Ini, Ada 2 Sesi

Festival Lampion Waisak 2023 Digelar Malam Ini, Ada 2 Sesi

Travel Update
Desa Wisata Terong di Belitung Bakal Sediakan Motor Listrik

Desa Wisata Terong di Belitung Bakal Sediakan Motor Listrik

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Edutainment Dirgantara Indonesia Bandung

Harga Tiket dan Jam Buka Edutainment Dirgantara Indonesia Bandung

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+