Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Gunung Merapi Tak Ganggu Pariwisata DIY

Kompas.com - 13/03/2023, 18:31 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta(DIY) memastikan pariwisata di wilayahnya tidak terganggu aktivitas Gunung Merapi dan kini beroperasi normal, seperti dikutip dari Antara.

Adapun erupsi Gunung Merapi terjadi sejak Sabtu (11/3/2023).

"Rentetan awan panas guguran Gunung Merapi terjadi sejak Sabtu (11/3) tidak berdampak signifikan terhadap aktivitas pariwisata, secara umum destinasi wisata tetap beroperasi secara normal seperti sedia kala," ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo di Yogyakarta, Senin (13/3/2023), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, Aktivitas Penerbangan di Yogyakarta Tak Terdampak

Ia menambahkan, beberapa destinasi yang lokasinya berdekatan dengan lereng Gunung Merapi memang sempat ditutup sementara.

Namun, destinasi tersebut kini sudah kembali beroperasi dengan menerapkan prosedur operasi yang aman.

Untuk Lava Tour Merapi, misalnya, kata Singgih, sudah melakukan perubahan rute dan penyesuaian batas aman.

Hal ini berdasarkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY.

"Ada beberapa yang kemudian disesuaikan seperti rute Lava Tour ini tidak seperti biasanya yang sampai Bunker Kaliadem. Dimana dicari lokasi-lokasi yang betul-betul tidak melampaui batas yang disarankan BPBD," ujar dia.

Baca juga: Wisata Bukit Klangon Buka Lagi Usai Tutup Akibat Erupsi Gunung Merapi 

Meski begitu, Singgih tetap mengimbau para pengelola destinasi wisata di lereng Gunung Merapi untuk tetap berwaspada dan mengantisipasi jika terjadi sesuatu yang berpotensi membahayakan wisatawan.

"Kalau terjadi sesuatu yang kemudian membahayakan bagi para wisatawan segera diambil langkah-langkah tanpa harus menunggu ada pemberitahuan karena yang tahu persis situasi yang ada di lokasi adalah yang bersangkutan," ujarnya.

Wisata tetap aman di luar zona bahaya erupsi

Sementara itu, Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso memastikan seluruh kegiatan wisata di DIY saat ini terbilang tetap aman, selama berlangsung di luar zona bahaya erupsi Merapi yang telah ditetapkan.

Gunung Merapi dilihat dari Bendungan Kendalsari atau Karangkendal, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Gunung Merapi diketahui memiliki dua kubah lava setelah ditemukan kemunculan kubah lava baru pada 2021.
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Gunung Merapi dilihat dari Bendungan Kendalsari atau Karangkendal, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Gunung Merapi diketahui memiliki dua kubah lava setelah ditemukan kemunculan kubah lava baru pada 2021.

Adapun potensi bahaya saat ini seperti guguran lava dan awan panas yang berpotensi menjangkau alur Kali Woro sejauh maksimal 3 kilometer dari puncak, Kali Gendol 5 kilometer dari puncak, Kali Boyong 5 kilometer dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng 7 kilometer dari puncak.

"Kegiatan wisata dan kegiatan apa pun di luar daerah bahaya masih aman," kata Agus.

Baca juga:

Meski demikian, Agus mengimbau para pelaku wisata di lereng Gunung Merapi tetap menerapkan prosedur kedaruratan, salah satunya dengan mengatur kepadatan wisatawan.

"Dikhawatirkan jika wisatawan terlalu padat, terlalu banyak pada suatu tempat kemudian mereka menyaksikan suatu yang menakutkan seperti awan panas besar pada arah yang lain kemudian mereka panik dan berhamburan tentu ini bisa memunculkan bahaya yang lain," tuturnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com