Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/03/2023, 21:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

KOMPAS.com - Masyarakat Kabupaten Jepara, Jawa Tengah baru saja menggelar tradisi baratan pada Minggu (12/3/2023) malam seperti dikutip dari Kompas TV.

Tradisi baratan digelar di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara setelah sebelumnya vakum akibat pandemi Covid-19.

Melansir dari laman Tourism Information Center (TIC) Jepara, tradisi baratan erat kaitannya dengan sosok Ratu Kalinyamat yang merupakan pejuang dan pemimpin Jepara pada zaman dulu.

Baca juga: Mengenal Tradisi Ziarah ke Makam Sebelum Puasa di Berbagai Daerah

Baca juga: 5 Tradisi Betawi Sebelum Puasa yang Masih Dilestarikan sampai Sekarang

Putri dari Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak ini, dikenal sebagai seorang patriot dan pemberani dalam mengusir penjajah dari Jepara, seperti dikutip dari Kompas.com (19/8/2022).

Lantas, apa itu tradisi baratan? Bagaimana asal-usul tradisi baratan? Berikut penjelasannya seperti dirangkum Kompas.com.

Apa itu tradisi baratan?

Sosok pemeran Ratu Kalinyamat dalam tradisi baratan di JeparaTribunMuria.com/Yunan Setiawan Sosok pemeran Ratu Kalinyamat dalam tradisi baratan di Jepara

Tradisi baratan merupakan arak-arakan atau kirab yang berlangsung di Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara.

Sebelum kirab berlangsung, masyarakat lebih dulu melakukan serangkaian ritual, yakni berdoa di masjid usai shalat magrib dan dilanjutkan shalat isya berjamaah.

Kemudian, umat Islam memanjatkan doa pertengahan bulan sya’ban (nishfu sya’ban) yang merupakan bulan ke delapan dalam kalender Islam sebelum Ramadhan.

Setelah doa, para jamaah makan bersama atau bancaan nasi puli dilanjutkan dengan melepas kirab baratan dari halaman Masjid Al Makmur di Desa Kriyan.

Baca juga: 12 Tradisi Sebelum Puasa di Jawa, Padusan hingga Megengan

Baca juga: 6 Tradisi Makan Bersama Sebelum Ramadhan di Indonesia 

Mengutip Tribun Muria, dalam rombongan kirab ada seorang wanita yang berperan sebagai Ratu Kalinyamat. Sosok pemimpin Jepara itu diiringi oleh pemeran kyai, dayang, dan rakyat.

Sosok Ratu Kalinyamat naik kereta kuda diiringi para dayang di belakang dan beberapa orang yang membawa gunungan.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Kawasan Pantai Kartini, Jepara.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawasan Pantai Kartini, Jepara.

Asal-usul tradisi baratan? 

Baratan berasal dari bahasa Arab, barakah yang berarti keberkahan atau bara’ah berarti keselamatan, seperti dikutip dari Tribun Muria. Maknanya adalah masyarakat memohon keselamatan dan perlindungan kepada Allah SWT menjelang Ramadhan.

Mengutip dari Tourism Information Center (TIC) Jepara, ada kisah yang melatarbelakangi kirab baratan. Kala itu, Sultan Hadirin yang merupakan suami Ratu Kalinyamat meninggal saat berperang melawan Aryo Penangsang.

Baca juga: Apa Itu Munggahan? Tradisi Suku Sunda Menyambut Ramadhan

Baca juga: Kentalnya Suasana Ramadhan di Aceh Jadi Daya Tarik Turis Malaysia

Kemudian, Ratu Kalinyamat membawa jenazah suaminya pulang ke Jepara dengan dikawal prajurit dan dayang-dayang. Arak-arakan tersebut yang melatarbelakangi tradisi kirab baratan sekarang.

Rombongan Ratu Kalinyamat melintas pada malam hari, sehingga masyarakat yang ingin menyaksikan dan menyambut rombongan Ratu Kalinyamat harus membawa obor.

Pemeran Ratu Kalinyamat dalam kirab hari jadi ke-470 Kabupaten Jepara.Dok. Diskominfo Jepara Pemeran Ratu Kalinyamat dalam kirab hari jadi ke-470 Kabupaten Jepara.

Kapan tradisi baratan digelar?

Tradisi baratan digelar pada pertengahan bulan Sya’ban yang merupakan dalam kalender Islam sebelum Ramadhan.

Waktu tersebut dipilih lantaran konon rombongan Ratu Kalinyamat yang membawa jenazah Sultan Hadirin melintas pada malam hari pertengahan bulan Sya’ban.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Jelang Hari Batik Nasional, Kunjungi 8 Museum Batik di Indonesia

Jelang Hari Batik Nasional, Kunjungi 8 Museum Batik di Indonesia

Jalan Jalan
5 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pilih Tempat yang Pas

5 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pilih Tempat yang Pas

Travel Tips
5 Jenis Tempat Wisata yang Pas Dikunjungi Saat Cuaca Panas

5 Jenis Tempat Wisata yang Pas Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Travel Tips
Asal Usul Nama Lubang Buaya, Lokasi Peristiwa G-30-S Tahun 1965

Asal Usul Nama Lubang Buaya, Lokasi Peristiwa G-30-S Tahun 1965

Jalan Jalan
Antisipasi Antrean Panjang, Ada Buka-Tutup di Gate Masuk KAI Expo 2023

Antisipasi Antrean Panjang, Ada Buka-Tutup di Gate Masuk KAI Expo 2023

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terkini

Travel Update
3 Kota Ini Jadi Destinasi Favorit dalam KAI Expo 2023, Ada Yogyakarta

3 Kota Ini Jadi Destinasi Favorit dalam KAI Expo 2023, Ada Yogyakarta

Travel Update
Cuaca Sedang Panas, Ini Destinasi Wisata Sekitar Solo yang Pas untuk Ngadem

Cuaca Sedang Panas, Ini Destinasi Wisata Sekitar Solo yang Pas untuk Ngadem

Hotel Story
Monumen Lokomotif Bersejarah Asal Jerman Jadi Wisata Baru di Jember

Monumen Lokomotif Bersejarah Asal Jerman Jadi Wisata Baru di Jember

Travel Update
Pantai Pasir Padi di Pangkalpinang Kian Bersolek, Ada Area Lesehan

Pantai Pasir Padi di Pangkalpinang Kian Bersolek, Ada Area Lesehan

Jalan Jalan
Melihat Sumur Maut di Monumen Pancasila Sakti, Ketahui 4 Hal Ini

Melihat Sumur Maut di Monumen Pancasila Sakti, Ketahui 4 Hal Ini

Jalan Jalan
Harga Tiket Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Gratis 6 Wahana 

Harga Tiket Taman Kyai Langgeng Ecopark Magelang, Gratis 6 Wahana 

Jalan Jalan
Antre 7 Jam demi Tiket Kereta Murah di KAI Expo, Ada yang Menyerah

Antre 7 Jam demi Tiket Kereta Murah di KAI Expo, Ada yang Menyerah

Travel Update
Pembelian Tiket KAI Expo 2023 Ditutup Sementara Akibat Padatnya Pengunjung

Pembelian Tiket KAI Expo 2023 Ditutup Sementara Akibat Padatnya Pengunjung

Travel Update
7 Tempat Wisata di Lembah Harau, Ada Air Terjun dan Tebing

7 Tempat Wisata di Lembah Harau, Ada Air Terjun dan Tebing

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com