Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo Trekking di Nepal Dilarang per 1 April, Harus Pakai Pemandu

Kompas.com - 15/03/2023, 17:08 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

Memperluas lapangan kerja

Lamichhane menyampaikan bahwa aturan baru ini diyakini bisa membantu mengurangi angka insiden yang terjadi saat pendakian. 

"Kami yakin aturan baru ini akan membantu menurunkan jumlah insiden yang tidak menguntungkan tersebut,” kata Lamichhane.

Selain itu, ia menambahkan, aturan pendakian harus memakai pemandu bisa menambah warga Nepal utnuk memperoleh pekerjaan. 

Baca juga: 10 Tips Trekking Curug, Peregangan Otot hingga Alas Kaki yang Cocok

Adapun dari 171.000 trekker yang dilihat Nepal pada tahun 2019–2020, sekitar 46.000 adalah trekker solo.

"Bayangkan jumlah orang Nepal yang akan mendapatkan pekerjaan seandainya trekker wajib menyewa pemandu," kata Lamichhane.

“Dengan menyewa pemandu berlisensi, trekker juga akan menciptakan lebih banyak peluang kerja di Nepal dan dengan demikian melakukan bagian mereka sebagai pelancong yang bertanggung jawab," imbuhnya. 

Kurangnya pekerjaan untuk pemandu trekking juga dikatakan telah menjadi masalah di sektor pariwisata Nepal selama bertahun-tahun.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Gunung Everest, Ada Ritual Pendakian

Setiap tahun, lusinan orang Nepal lulus dengan lisensi pemandu trekking, namun banyak dari mereka tidak bekerja, kata direktur pengelola Himalayan Wander Walkers, perusahaan ekspedisi trekking yang berbasis di Kathmandu, Dawa Tseten Gurung. 

“Keputusan baru akan membawa lebih banyak pekerjaan hanya jika otoritas terkait menerapkan mekanisme yang kuat untuk memastikan bahwa aturan baru diterapkan," ujar Gurung. 

Ilustrasi pendakian di Nepal.Unsplash/Toomas Tartes Ilustrasi pendakian di Nepal.

Bagaimana cara menyewa pemandu di Nepal?

Dewan Pariwisata Nepal telah menyampaikan bahwa trekker solo dan FIT harus menyewa pemandu melalui agen trekking resmi pemerintah. Trekker bebas memilih ekspedisi trekking pilihan mereka.

Dilansir dari Nepal Tourism Board, meski trekker adalah seseorang yang berpengalaman dan termasuk dalam asosiasi trekking/pendaki gunung di negara asalnya, aturan berpemandu ini berlaku untuk semua trekker berkebangsaan asing.

Karena ada banyak perusahaan trekking tidak sah yang beroperasi, Lamichhane menyarankan pengunjung untuk mengecek secara teliti, dan memastikan pihak pemandu yang dipilih memiliki lisensi untuk beroperasi secara legal di Nepal.

Baca juga:

Badan Pariwisata Nepal juga sedang mengerjakan database yang akan memiliki daftar semua perusahaan trekking terdaftar di negara tersebut.

"Untuk menemani Anda dalam perjalanan, Anda biasanya diminta untuk membayar minimal sekitar $17 (sekitar Rp 261.000) per pemandu per hari," kata Lamichhane. 

Harga perjalanan tersebut, kata dia, berdasarkan pengalaman pemandu dan tingkat kesulitan rute trekking.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com