Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2023, 06:00 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Kegiatan offroad baik roda dua maupun roda empat di Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dihentikan sementara.

Keputusan ini menyusul rusaknya area savana Bunga Rawa akibat kegiatan motor trail yang diselenggarakan di Kampung Cai Ranca Upas, Minggu (5/3/2023) lalu.

Baca juga:

"Kegiatan motor trail untuk sementara kita stop dulu, termasuk kegiatan roda empat kita tutup, kita evaluasi terkait hal tersebut sambil menata kembali kegiatan di tempat wisata kita," ujar Direktur Perhutani Alam Wisata Lusy Mardiana, Selasa (14/3/2023).

Guna mengantisipasi agar kejadian yang sama tak terjadi pada kemudian hari, Lusy menyebutkan beberapa langkah yang akan dilakukan Perhutani.

Salah satunya memanfaatkan setiap blok kawasan sesuai fungsinya.

Secara aturan umum, lanjut dia, aturan yang diterapkan masih standar yakni mengutamakan keselamatan kerja, tidak boleh merusak, dan menggelar event (acara) offroad.

Namun, saat ini aturan umum tersebut tengah dievaluasi dan dikembangkan lagi.

"Karena ini pembelajaran luar biasa, bagaimana kami harus mengelola tempat wisata kami agar tidak terjadi seperti kemarin. Kemarin jadi pelajaran bagi kita semua bagaimana untuk bisa lebih baik," terang dia.

Baca juga:

Sebagai informasi, dilaporkan oleh Kompas.com, Kamis (9/3/2023), beberapa waktu lalu beredar video yang menggambarkan rusaknya kawasan Ranca Upas akibat kegiatan motor trail.

Video tersebut menunjukkan seorang petani yang marah akibat rusaknya sebagian lahan Edelweis Rawa.

5.000 bibit pohon ditanam di lahan yang rusak

Usai mengalami kerusakan kawasan savana Bunga Rawa, Kampung Cai Ranca Upas kembali beroperasi untuk umum. Hanya saja, pihak Perhutani masih memasang police line di area yang sempat rusak. Tak hanya itu, pihak Perhutani tengah menanam 5.000 pohon, 19 diantaranya merupakan tanaman khas endemik Jawa Barat.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Usai mengalami kerusakan kawasan savana Bunga Rawa, Kampung Cai Ranca Upas kembali beroperasi untuk umum. Hanya saja, pihak Perhutani masih memasang police line di area yang sempat rusak. Tak hanya itu, pihak Perhutani tengah menanam 5.000 pohon, 19 diantaranya merupakan tanaman khas endemik Jawa Barat.

Pihak Perhutani melakukan penanaman sebanyak 5.000 bibit pohon pelbagai jenis di lahan-lahan yang rusak akibat event tersebut.

Lusy mengatakan, total tanaman yang sudah di tanam pagi hari ini baru sebanyak 1.000 pohon.

"Kegiatan pagi hari ini merupakan kegiatan awal yang dilakukan oleh teman-teman dan semua pencinta lingkungan, dengan segenap dukungan dari masyarakat termasuk Pemerintah Daerah (Pemda)," jelasnya.

Baca juga:

Selain bibit Bunga Rawa, pihaknya juga menanam bibit 19 jenis tanaman baru endemik Jawa Barat.

Penambahan bibit tersebut, kata dia, tidak hanya menjadikan Kampung Cai Ranca Upas sebagai tempat wahana wisata, tapi juga ada sisi edukasinya.

"Seribuan hari ini, totalnya minimal 5.000, dan itu bahkan setiap bulan kami akan menanam 19 jenis baru tanaman yang ada khas endemik di Jabar (Jawa Barat), jadi bisa menjadi tempat edukasi," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Itinerary Seharian di Pangandaran, Bisa Jelajah Pantai dan Sungai 

Itinerary Seharian di Pangandaran, Bisa Jelajah Pantai dan Sungai 

Itinerary
Aturan Baru Turis Asing di Bali, Ada 8 Larangan

Aturan Baru Turis Asing di Bali, Ada 8 Larangan

Travel Update
16 Tempat Wisata di Maluku Barat Daya, Ada Gunung di Tengah Sabana

16 Tempat Wisata di Maluku Barat Daya, Ada Gunung di Tengah Sabana

Jalan Jalan
Wisata Cai Pinus Kuningan: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Kulinernya

Wisata Cai Pinus Kuningan: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Kulinernya

Jalan Jalan
GWN Expo 2023, Bisa Cari Paket-paket Wisata Lokal

GWN Expo 2023, Bisa Cari Paket-paket Wisata Lokal

Travel Update
Daftar Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dibawa Pada Penerbangan Internasional

Daftar Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dibawa Pada Penerbangan Internasional

Travel Tips
Puluhan Ekor Monyet Turun ke Jalan Payung di Kota Batu, Pengendara Berfoto

Puluhan Ekor Monyet Turun ke Jalan Payung di Kota Batu, Pengendara Berfoto

Travel Update
Kabupaten Bandung Akan Hadirkan Wisata Bertaraf Internasional di Rancabali

Kabupaten Bandung Akan Hadirkan Wisata Bertaraf Internasional di Rancabali

Travel Update
Uniknya Transaksi di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Seperti apa ?

Uniknya Transaksi di Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Seperti apa ?

Jalan Jalan
Cerita Turis Belanda Kolektor Batu Timbangan Antik di Jalan Surabaya

Cerita Turis Belanda Kolektor Batu Timbangan Antik di Jalan Surabaya

Jalan Jalan
Tiket Kereta Api Jarak Jauh Bisa Dipesan H-90 mulai Juli 2023

Tiket Kereta Api Jarak Jauh Bisa Dipesan H-90 mulai Juli 2023

Travel Update
Jadwal Kereta Panoramic Juni 2023, Harga Tiket Mulai dari Rp 400.000

Jadwal Kereta Panoramic Juni 2023, Harga Tiket Mulai dari Rp 400.000

Travel Update
Pasar Tanah Abang, Pusat Oleh-oleh Haji dan Umrah yang Murah

Pasar Tanah Abang, Pusat Oleh-oleh Haji dan Umrah yang Murah

Travel Update
Catat, Perubahan Rute DAMRI ke Gunung Bromo dan Pantai Balekambang

Catat, Perubahan Rute DAMRI ke Gunung Bromo dan Pantai Balekambang

Travel Update
Cara ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya di Jakarta Naik KRL

Cara ke Pasar Barang Antik Jalan Surabaya di Jakarta Naik KRL

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com