Selain menjadi kurang rapi, penataan tempat camping bertujuan agar wisatawan yang tidak berkemah tetap bisa berkunjung tanpa terganggu.
“Kedua menjaga kondisi lingkungan dan kualitas air Ranu Regulo agar tidak tercemar oleh aktivitas camping, seperti memasak.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Tak Pengaruhi Wisata Bromo
Jika ingin berkemah di Ranu Regulo, wisatawan bisa membawa tenda sendiri atau menyewa di Desa Ranu Pani.
Sementara itu, Kepala Resort Ranu Pani dari TNBTS Birama Terang Radityo mengatakan, pihaknya kini sedang Menyusun regulasi khusus atau SOP bagi pengunjung Ranu Regulo.
“Karena pengunjung Ranu Regulo unik, ada yang datang jam 12 malam atau jam 2 pagi, langsung camping. Sementara untuk pendakian Semeru, sudah ada SOP maksimal masuk jam 4 sore demi keamanan,” ujar Birama.
Senada dengan Sarif, menurut dia SOP itu disusun untuk keamanan dan kenyamanan wisatawan, serta kelestarian Danau Ranu Regulo.
“Wisatawan sementara hanya kami imbau misal waktu badai, jangan berkemah di bawah pohon karena rawan roboh. Jangan terlalu dekat dengan danau karena sedikit-banyak bisa mencemari, misal dari sisa makanan,” tutur Birama.
Baca juga: Rumor Pendakian Semeru Buka Lagi Tahun 2023, Ini Jawaban TNBTS
Selanjutnya meski berada di tepi danau, pengunjung tidak boleh berenang. Selain mencemari danau, juga berisiko karena dalam dan suhu yang dingin. Pengunjung juga tidak boleh memancing karena berada di kawasan konservasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.