Agak berbeda dari museum atau galeri kebanyakan, Museum Basoeki Abdullah mengizinkan pengunjung untuk membawa aneka jenis kamera, termasuk kamera profesional.
Selain itu, boleh membuat konten-konten berupa foto atau video untuk kebutuhan dokumentasi dan media sosial pribadi, asalkan bukan komersial.
Syaratnya hanya kamera yang digunakan tidak boleh memakai fitur lampu kilat (flash) karena dapat memengaruhi kualitas karya lukisan.
Baca juga: 20 Wisata Banjarmasin Lengkap, Pasar Terapung hingga Museum
"Kalau bawa kamera profesional boleh sebenarnya. Kami lebih concern ke cahaya, karena itu cukup ngaruh ke pemudaran warna koleksi lukisan," kata Luthfia.
Dengan demikian, katanya, pihak yang ingin melakukan syuting resmi dan menggunakan peralatan kamera lengkap beserta lighting, dapat bersurat terlebih dahulu.
Bagi pengunjung yang ingin mempelajari informasi soal karya atau koleksi, bisa membaca deskripsi tulisan yang tertera.
Namun, bisa juga bertanya kepada petugas jika membutuhkan informasi lebih lengkap atau jika ada hal yang masih kurang jelas.
Baca juga: Pengalaman Keliling Museum Zoologi Bogor, Takjub Lihat Ratusan Satwa yang Diawetkan
Adapun saat akhir pekan, kata Luthfia, petugas museum yang berjaga tidak sebanyak hari kerja (weekdays). Tapi tidak perlu khawatir karena cukup banyak petugas yang berdiri tersebar saat hari kerja.
"Selain petugas tetap museum, ada juga mahasiswa atau siswa dari jurusan pariwisata dan sebagainya yang sudah kami training. Mereka jaga di museum dan bisa ditanyai," kata dia.