Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Jelajah TMII, Masuk Taman Burung hingga Naik Menara Pandang

Kompas.com - 23/03/2023, 15:03 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Masuk ke Taman Burung

Wisatawan yang belum pernah ke Taman Burung TMII, mungkin akan mengira Taman Burung di sini serupa dengan kebun binatang yang dibatasi sangkar. Nyatanya, pengunjung bisa melihat dari dekat burung-burung yang ada di Taman Burung.

Suasana asri dan rimbunnya pepohonan di Taman Burung TMII membuat pengunjung seolah merasa sedang masuk ke dunia baru. Tenang, aman, dan damai.

Seperti namanya, ada beragam jenis burung yang dikelompokkan berdasarkan asalnya di dalam sebuah sangkar berbentuk kubah besar.

Baca juga: Jam buka dan Harga Tiket Masuk TMII 2023

Beberapa burung yang tim Kompas.com temui di sini, antara lain burung pelikan, elang, kakak tua, hingga burung merak.

Burung yang ada di dalam kubah ini dibiarkan berkeliaran. Oleh karena itu, pengunjung harus berhati-hati supaya tetap menjaga kebersihan rumah para burung ini. 

Wisatawan di wahana Taman Burung TMII.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Wisatawan di wahana Taman Burung TMII.

Usai berkeliling dan mengabadikan momen, tim Kompas.com juga berkesempatan mencoba berfoto bersama burung yang cukup jinak, jadi tidak akan membahayakan wisatawan.

Menurut informasi yang tim Kompas.com dapatkan dari petugas loket Taman Burung bernama Inka, wisata Taman Burung TMII buka setiap hari.

Pembelian tiket masuk bisa dilakukan mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Khusus untuk wisatawan yang sudah membeli tiket sebelum pukul 16.00 WIB dan baru datang setelahnya, maka tetap diizinkan masuk oleh petugas sampai pukul 17.00 WIB.

Baca juga: 7 Spot Foto Instagramable di TMII, Ada Menara Pandang

Setiap pengunjung dengan tinggi badan minimal 80 sentimeter akan dikenakan biaya sekitar Rp 30.000 per orang.

Khusus pengunjung yang datang bersama rombongan beranggota lebih dari 30 orang, maka akan mendapat diskon 10 persen dari harga tiket.

"Tiket bisa dipesan via online, atau bisa juga beli on the spot (langsung). Pembelian tiket di sini hanya melayani sistem pembayaran non-tunai (cashless)," kata Inka kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2023).

Melihat Monumen Persahabatan

Sekitar pukul 13.00 WIB, tim Kompas.com keluar dari kawasan Taman Burung dan bertolak ke lokasi Monumen Persahabatan Negara Non Blok.

Monumen Persahabatan Negara Non Blok di TMII.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Monumen Persahabatan Negara Non Blok di TMII.

Saat sampai di lokasi, cuaca siang itu sedang terik, bahkan membuat kulit kaki yang tidak tertutup sepatu perlahan berubah warna menjadi belang. 

Usai mengitari Monumen Persahabatan, tim Kompas.com kemudian menyusuri trotoar TMII dan mampir ke Taman Budaya Tionghoa.

Beli oleh-oleh di Taman Budaya Tionghoa

Sepanjang perjalanan menyusuri trotoar TMII, gapura Taman Budaya Tionghoa cukup menarik perhatian, karena bentuknya yang besar dan tinggi.

Potret oleh-oleh khas TMII.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Potret oleh-oleh khas TMII.

Seperti namanya, tempat ini mengusung tema budaya Tionghoa. Mulai dari  segi bangunan, ornamen lampion merah, dan tempat duduk di bawah pohon yang dibuat dari batu.

Di sini terdapat kantin khas Tionghoa dan gerai oleh-oleh. Alih-alih mengisi perut yang mulai keroncongan di kantin, tim Kompas.com memutuskan untuk mampir ke gerai oleh-oleh.

Wisatawan sedang memilih oleh-oleh TMII.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Wisatawan sedang memilih oleh-oleh TMII.

Banyak oleh-oleh khas Tionghoa dan bertema TMII di sini. Seperti piringan berlogo TMII, aneka tas, gantungan kunci, baju, topi, pernak-pernik pajangan, serta kerajinan.

Salah satu tim Kompas.com membeli sebuah kipas khas Tionghoa dan sebuah gelang untuk dibawa pulang. Harga oleh-oleh yang ditawarkan di sini dibanderol mulai dari Rp 18.000-an. 

Naik Menara Pandang Saujana

Usai mengisi perut dan istirahat sejenak di sebuah gerai makanan cepat saji, sekitar pukul 15.30 WIB tim Kompas.com melanjutkan perjalanan ke Menara Pandang Saujana.

Menara pandang di TMII.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Menara pandang di TMII.

Menurut informasi dari Redy, menara pandang ini masih tergolong sepi pengunjung, jadi wisatawan bisa lebih leluasa melihat pemandangan dari ketinggian.

Perjalanan dari lokasi istirahat ke Menara Pandang Saujana ditempuh sekitar 15 menit dengan jalan kaki.

Sampai di Menara Pandang Saujana, tim Kompas.com langsung naik ke atas puncak melalui tangga. Meskipun di sana ada lift, tapi sayangnya lift Menara Pandang Sujana tidak bisa digunakan saat tim Kompas.com berkunjung.

Spot foto instagramable di Menara Pandang.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Spot foto instagramable di Menara Pandang.

Baca juga: 7 Spot Foto Instagramable di TMII, Ada Menara Pandang

Menara ini terdiri dari enam lantai, dengan konstruksi bangunan didominasi oleh kayu.

Dari lantai enam menara, wisatawan dapat melihat langsung pemandangan TMII dari ketinggian. Bahkan bisa melihat wahana bianglala yang ada di Taman Legenda Keong Mas.

Pemandangan menara pandang TMII pada malam hari.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Pemandangan menara pandang TMII pada malam hari.

Mendekati malam, tim Kompas.com bergeser ke kawasan pinggir Danau Archipelago yang sudah dihiasi lampu.  

Setelahnya, tim Kompas.com memutuskan untuk kembali ke gerbang utama dan pulang, mengingat wisatawan hanya bisa berkeliling di kawasan TMII sampai pukul 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com