Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Masjid Tertua di Indonesia, Usianya Mencapai Ratusan Tahun 

Kompas.com - 27/03/2023, 13:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Masjid merupakan salah satu bukti perkembangan Islam di wilayah nusantara. Beberapa masjid usianya mencapai ratusan tahun lantaran didirikan sejak awal Islam masuk ke Indonesia.

Mengutip Kompas.com (21/12/2021), masuknya Islam pertama kali ke Indonesia masih menjadi perdebatan.

Baca juga: Ngabuburit di Masjid Istiqlal, Ada Tausiyah Agama hingga Takjil

Baca juga: Berkunjung ke Masjid Al Mashum Blora, Menyusuri Jejak NU

Beberapa sejarawan menyebut Islam pertama kali memasuki wilayah Indonesia pada abad ke-7. Sumber lainnya meyakini, penyebaran Islam di Indonesia mulai abad ke-13.

Masjid tertua di Indonesia

Lantas, apa saja masjid tertua di Indonesia. Berikut daftarnya seperti dihimpun Kompas.com.

1. Masjid Saka Tunggal, Banyumas 

Umat Islam pengikut Aboge bersalaman sesuau shalat Idul Adha di Masjid Saka Tunggal, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (13/8/2019).Fadlan Mukhtar Zain Umat Islam pengikut Aboge bersalaman sesuau shalat Idul Adha di Masjid Saka Tunggal, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (13/8/2019).

Masjid Baitussalam atau lebih dikenal dengan Masjid Saka Tunggal merupakan masjid tertua di Indonesia. Mengutip laman Dunia Masjid Jakarta Islamic Centre, masjid ini didirikan pada 1288, sehingga usianya mencapai 735 tahun.

Masjid ini hanya memiliki tiang penyangga tunggal, sehingga disebut Masjid Saka Tunggal. Bagian bawah saka itu dilindungi dengan kaca guna melindungi prasasti yang berisikan informasi tahun pendirian masjid.

Masjid yang berdiri sebelum era Wali Songo ini berada di Desa Cikakak, Wangon, Banyumas, Jawa Tengah.

2. Masjid Wapauwe, Maluku Tengah

Masjid Wapauwe, Maluku Shutterstock/ Nowaczyk Masjid Wapauwe, Maluku

Masjid Wapauwe didirikan pada 1414 silam, sehingga usianya diperkirakan mencapai 609 tahun. Masjid ini berada di Desa Kaitetu, Kabupaten Maluku Tengah.

Masjid yang merupakan saksi sejarah penyebaran agama Islam di Maluku ini, memiliki sejumlah keunikan. Mengutip Kompas.com (20/4/2022), lokasi masjid ini diketahui sudah pindah beberapa kali.

Mulanya, Masjid Wapauwe bernama Masjid Wawame karena terletak di Lereng Gunung Wawane. Pada masa penjajahan Belanda, lokasi masjid sempat berpindah tempat ke Kampung Tahala pada 1614.

Pada 1646, lokasi Masjid Wapauwe kembali pindah ke Kaitetu yang menjadi lokasi saat ini. Bentuk asli bangunan masjid tidak berubah meskipun masjid ini berkali-kali direnovasi dan pindah lokasi.

Bangunan masjid dibuat dari kayu tanpa menggunakan paku. Kondisi ini membuat bangunan masjid mudah lepas pasang.

Baca juga: Ngabuburit di Keraton Kasepuhan Cirebon, Bisa Tarawih di Masjid Wali Songo

Baca juga: Agenda Ramadhan 2023 di Masjid Syeikh Zayed, Ada Pembagian Takjil Buka Puasa

3. Masjid Sunan Ampel, Surabaya 

Masjid Sunan Ampel SurabayaDok. https://bappeko.surabaya.go.id/ Masjid Sunan Ampel Surabaya

Masjid Sunan Ampel didirikan pada 1421, sehingga usianya sudah mencapai 602 tahun, berdasarkan informasi dari laman Dunia Masjid Jakarta Islamic Centre.

Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel. Tepat di belakang masjid, terdapat kompleks makam Sunan Ampel yang meninggal pada 1481.

Hingga saat ini, Masjid Sunan Ampel selalu ramai dikunjungi peziarah khususnya pada Ramadhan. Gaya arsitektur Masjid Sunan Ampel bercirikan Jawa kuno dan nuansa Arab.

Daya tarik lain Masjid Sunan Ampel adalah keberadaan Kampung Arab tak jauh dari lokasi masjid. Penduduk kampung mayoritas adalah  keturunan Arab yang sudah menetap ratusan tahun untuk berdagang.

Lokasi Masjid Agung Sunan Ampel berada di Jalan Petukangan I, Ampel, Kec. Semampir, Kota Surabaya.

4. Masjid Kuno Bayan Beleq, Lombok

Masjid Kuno Bayan Beleq, Lombok salah satu masjid tertua di IndonesiaTribunLombok.com/Sirtupillaili Masjid Kuno Bayan Beleq, Lombok salah satu masjid tertua di Indonesia

Masjid Kuno Bayan Beleq merupakan salah satu masjid tertua di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mengutip laman Dinas Pariwisata Provinsi NTB, masjid ini diperkirakan dibangun sekitar 500 tahun silam.

Masjid yang memiliki atap rumbia ini berada di Jalan Labuan Lombok, Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.

Namun, belum ada informasi pasti siapa yang membangun Masjid Kuno Bayan Beleq. Beberapa versi menyebut pendiri masjid adalah Syeh Gus Abdul Razak, salah seorang penyebar Islam di Bayan pada abad ke-16. Versi lainnya menyebutkan masjid ini dibangun oleh Sunan Prapen pada abad ke-15.

Namun, Masjid Kuno Bayan Beleq hanya digunakan untuk sholat pada saat  perayaan hari besar Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad SAE, tahun baru Islam, dan kegiatan besar keagamaan lainnya.

 

Masjid Agung Demak.SHUTTERSTOCK/ADHING Masjid Agung Demak.

5. Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Cirebon

Salah satu serambi yang ada di Masjid Agung Sang Cipta Rasa.Niza Kauzar/Shutterstock.com Salah satu serambi yang ada di Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Masjid Agung Sang Cipta Rasa juga dikenal dengan nama Masjid Agung Cirebon atau Masjid Sunan Gunung Jati. Sebab, masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati, tepatnya pada 1498.

Jadi, usia Masjid Agung Sang Cipta Rasa sudah mencapai 525 tahun. Bangunan masjid ini merupakan peninggalan Kerajaan Cirebon.

Selain Sunan Gunung Jati, anggota Wali Songo yang berperan besar dalam pembangunan masjid ini adalah Sunan Kalijaga. Pada masjid ini terdapat saka guru (tiang utama) yang dibuat dari tatal, yaitu pecahan-pecahan kayu berukuran kecil yang disatukan.

Menurut cerita, saka guru yang dibuat oleh Sunan Kalijaga ini melambangkan kesatuan atau kegotongroyongan. Sementara, atap masjid berbentuk bersusun tiga.

Lokasi salah satu masjid tertua di Indonesia berada di Jalan Kasepuhan, Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Baca juga: Tarawih Perdana di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Pemeriksaan Keamanan hingga 2 Lapis

Baca juga: Wisata ke Masjid Sultan Riau Saat Ramadhan, Bisa Lihat Kitab Kuno

6. Masjid Agung Demak, Demak

Masjid Agung Demak.Pesona Indonesia Masjid Agung Demak.

Masjid Agung Demak didirikan pada 1474, sehingga usianya mencapai 549 tahun. Mengutip Kompas.com (12/1/2022), Masjid Agung Demak didirikan pada masa pemerintahan Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan bercorak Islam pertama yang berdiri di Tanah Jawa.

Oleh sebab itu, Masjid Agung Demak merupakan pusat penyebaran Islam di Tanah Jawa. Masjid ini berlokasi di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.

Dari segi arsitektur, Masjid Agung Demak mengusung gaya tradisional Jawa. Berbeda dari masjid pada umumnya yang memiliki kubah, atap masjid ini justru berbentuk limas dan bersusun tiga.

Atap Masjid Agung Demak sarat akan makna yakni tentang ajaran Islam, yaitu iman, Islam, dan ihsan.

7. Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin

Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, yang merupakan salah satu masjid tertua di IndonesiaDok. Dunia Masjid Jakarta Islamic Centre Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, yang merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia

Masjid Sultan Suriansyah adalah masjid tertua di Pulau Kalimantan. Melansir dari laman Dunia Masjid Jakarta Islamic Centre, masjid ini didirikan antara 1525-1550 silam.

Masjid yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah ini, berada di tepi Sungai Kuin. Tepatnya di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjar Kota, Kota Banjarmasin.

Sekitar 500 meter dari masjid, para pengunjung bisa melihat makam Sultan Suriansyah, yang merupakan Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam.

Meskipun sudah berusia ratusan tahun, namun atap Masjid Sultan Suriansyah masih asli. Hanya puncak atap yang mengalami perubahan, yakni diganti dalam bentuk kubah.

Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon. Randy Imanuel/Shutterstock.com Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon.

8. Masjid Menara Kudus, Kudus 

Masjid Menara Kudus, contoh bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam di Indonesia.Kemdikbud Masjid Menara Kudus, contoh bukti akulturasi budaya pra-Islam dan budaya Islam di Indonesia.

Masjid Menara Kudus memiliki nama asli Masjid Al Aqsa Menarat Qudus, seperti dikutip dari Kompas.com (15/1/2022). Masjid ini dibangun oleh Sunan Kudus pada 1549 sehingga usianya mencapai 474 tahun.

Bangunan masjid cukup ikonik karena memiliki menara yang menyerupai candi, sebagai lambang akulturasi budaya masa lalu. Pada kompleks masjid, terdapat makam Sunan Kudus yang merupakan salah satu Wali Songo dengan nama asli Ja’far Shadiq.

Hingga saat ini, Masjid Menara Kudus masih digunakan untuk ibadah serta ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. Lokasinya berada di Jalan Menara, Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.

9. Masjid Agung Banten, Serang

Masjid Agung Banten, salah satu peninggalan Kerajaan BantenShutetrstock/Nizar Kauzar Masjid Agung Banten, salah satu peninggalan Kerajaan Banten

Masjid Agung Banten merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia yang merupakan peninggalan Kerajaan Banten. Berdasarkan informasi dari Kompas.com (5/5/2022), masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hassanuddin antara 1552-1570.

Masjid bersejarah ini terletak Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, di Kota Serang, Provinsi Banten.

Masjid yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya ini memiliki keunikan bangunan yakni alkuturasi tiga budaya, yaitu Arab, Tionghoa, dan Eropa.

Ciri Masjid Agung Banten yakni menara seperti mercusuar dengan atap bertumpuk lima seperti Pagoda Cina. Pada sisi kanan dan kiri masjid terdapat serambi yang merupakan kompleks pemakaman Sultan Banten.

Baca juga: Tradisi Unik di Masjid Lautze Saat Ramadhan, Mualaf Tionghoa Jadi Imam

Baca juga: Masjid Lautze Tempat Ribuan Muslim Tionghoa Jadi Mualaf, Punya Tradisi Unik

10. Masjid Mantingan, Jepara 

Masjid Mantingan, Jepara salah satu masjid tertua di IndonesiaDok. Kemendikbud Masjid Mantingan, Jepara salah satu masjid tertua di Indonesia

Masjid Mantingan berada di Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. Masjid ini dibangun pada 1481 sehingga usianya mencapai 542 tahun.

Masjid Mantingan dibangun oleh Ratu Kalinyamat untuk mendiang suaminya Sultan Hadiri yang meninggal dibunuh Arya Penangsang. Ratu Kalinyamat membuat makam untuk suaminya beserta masjid yang sekarang dikenal sebagai Masjid Mantingan.

Kompleks Masjid Mantingan mempunyai luas lebih kurang 7 hektar yang terdiri atas bangunan masjid, makam, dan museum. Masjid bersejarah ini memiliki sekitar 114 relief yang menempel pada dinding masjid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com