Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas di Festival Munara Beba, Cicip Kuliner Lokal hingga Sasisen

Kompas.com - 27/03/2023, 14:12 WIB
Roberthus Yewen,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

Dari pantauan Kompas.com terlihat beberapa orang berhasil berjalan di atas batu panas. Mereka bahkan mencobanya dua kali.

Hal ini memberikan kekaguman bagi sejumlah warga yang menyaksikannya secara langsung. 

Beberapa ketua keret Suku Byak di Tambrauw (Bikar)juga  secara langsung mencobanya dan berhasil, sehingga menambah antusiasme pengunjung.

Baca juga:

Salah satu tokoh adat dari Byak Numfor yang melaksanakan ritual apen bayeren, Kontantinus Marwam mengungkapkan bahwa ini adalah tradisi Suku Byak yang dilaksanakan secara turun temurun. Apen bayeren memiliki makna pesta besar.

"Sejarah Apen Bayeren bermula pada waktu itu ada seorang ibu yang membuat pesta besar untuk menyambutnya om-om (orang tuanya)," ungkapnya saat ditemui Kompas.com, Sabtu malam. 

Selama prosesi dilakukan, mereka diiringi lagu dan Tarian Wor sebagai simbol memberikan semangat kepada perwakilan warga dari masing-masing keret yang berjalan di atas apen bayeren.

Sasisen di Pulau Miossu

Dalam pelaksanaan Festival Munara Beba ini diakhiri dengan prosesi Sasisten (Sasi) yang dilakukan secara adat dan agama di wilayah laut Pulau Miossu atau Pulau Dua dalam melindungi biota laut dan kelelawar yang ada di dua pulau tersebut. 

Sasi dilakukan lantaran selama ini banyak biota laut seperti ikan, bia, kerang, karang, penyu dan terlalu banyak diambil. 

Bahkan, ada nelayan dari luar wilayah, seperti Sorong dan sekitarnya yang mengambilnya secara diam-diam. 

Oleh karena itu, dilakukan Sasi, sepanjang 2 kilometer dilakukan.

"Sasi ada 2 kilometer di Pulau Miossu atau Pulau Dua. Selepas itu masyarakat bisa mencari untuk makan dan kebutuhannya sehari-hari. Kami Sasi sampai tahun depan," ungkap Ketua Dewan Adat Suku Byak Karon (Bikar) di Kabupaten Tambrauw, Junus Mambrasar kepada Kompas.com, Sabtu siang di Pulau Miossu. 

Sementara itu, di tempat yang sama Pendeta (Pdt) Elieser Paraibabo mengungkapkan, pihaknya mewakili Klasis Abun Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua dilibatkan untuk melakukan pengawasan terhadap lokasi Sasi yang telah dilakukan tersebut.

Dia berharap, masyarakat yang ada di daerah Werur Raya bisa bersama-sama menjaga dan melindungi lokasi yang telah dilakukan sasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com