Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran.
Yusran menilai, pembatalan ini tentunya tidak hanya memengaruhi industri perhotelan, tapi juga menjadi kabar buruk bagi seluruh sektor yang terlibat, termasuk transportasi, tempat-tempat wisata, dan tempat belanja oleh-oleh.
"Ada dampak terhadap segala halnya karena penyelenggaraan ini kan tinggal dua bulan lagi dilaksanakan, sedangkan persiapan itu pasti sudah panjang untuk peningkatan okupansi dari kegiatan tersebut," jelasnya.
Baca juga:
Ia juga sangat menyayangkan kejadian ini. Menurutnya, saat Indonesia sudah sepakat untuk melangsungkan sebuah acara bertaraf internasional, tentunya harus sudah memprediksi pula konsekuensi dari penyelenggaraan acara itu.
"Ada satu kegiatan internasional yang kita bawa ke Indonesia, pada saat kita ingin mendapatkan event (acara) tersebut, tentu sudah dibayangkan pemain-pemainnya itu negara asalnya dari mana saja, jadi konsekuensi sebelum proses itu harusnya sudah diperhitungkan, bersedia tidaknya dulu," terang Yusran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.