Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Memilih Travel Haji dan Umrah yang Aman

Kompas.com - 30/03/2023, 22:33 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Tips memilih travel haji dan umrah yang aman sangat penting untuk diketahui masyarakat yang hendak menunaikan ibadah haji dan umrah. Dengan demikian, calon jamaah bisa menghindari jerat penipu berkedok agen travel haji dan umrah. 

Terlebih, kasus penipuan oleh oknum agen travel umrah kembali terjadi di Indonesia. Kali ini dilakukan oleh PT Naila Safaah Wisata Mandiri atau NSWA.

Baca juga: Tipu Muslihat Travel Naila Kuras Uang Jemaah: Incar Kalangan Pedagang Pasar dan Iming-iming Umrah Gratis

Baca juga: Bos Travel Naila Pernah Ditangkap pada 2016, Kasusnya Juga Tipu Jemaah Umrah

Oknum agen travel umrah tersebut diduga telah mengeruk uang jamaah umrah lebih dari Rp 91 miliar, seperti dikutip dari Kompas.com (30/3/2023).

Sebanyak 64 jamaah yang tertipu oleh oknum agen travel umrah tersebut, terlantar di Mekkah. Bahkan, 16 orang diantaranya tidak bisa pulang ke Indonesia akibat masalah visa.

Beberapa jamaah bahkan tidak diberangkatkan umrah karena uang yang telah disetorkan digelapkan oleh oknum agen travel tersebut untuk kepentingan pribadi. Pihak berwajib menduga, korban NSWA mencapai lebih dari 500 orang.

Tips memilih travel haji dan umrah yang aman

Berikut sejumlah tips memilih travel haji dan umrah yang aman, seperti dihimpun oleh Kompas.com.

1. Jangan tergoda iming-iming harga murah 

Tips paling utama yang perlu diperhatikan calon jamaah haji dan umrah adalah jangan tergoda iming-iming harga murah.

Ketua Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF), Priyadi Abadi mengatakan, sebagian masyarakat masih tergiur paket haji dan umrah dengan harga murah yang tidak masuk akal.

Padahal, menurutnya harga hotel-hotel di Mekkah, Arab Saudi sudah mahal sehingga sangat mustahil memberikan harga umrah dengan harga murah.

“Masyarakat kita masih senang tergiur dengan iming-iming harga murah yang dilakukan oleh okum agen travel. Mereka (agen travel) memberikan bonus, misalnya bayar tiga (bonus) berangkat satu atau memberikan harga yang tidak masuk akal, ini masyarakat kita seringkali masih terlena atas bujuk rayu harga murah dari oknum-oknum agen travel,” jelasnya kepada Kompas.com, Kamis (30/3/2023).

Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi haji Jakarta-Pondok Gede menunggu proses administrasi dan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (3/6/2022).  Sebanyak 389 jamaah calon asal DKI Jakarta yang tergabung dalam kloter 1 embarkasi haji Jakarta-Pondok Gede masuk ke Asrama Haji Pondok Gede sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci pada Sabtu, 4 Juni 2022. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.ANTARAFOTO/Aprillio Akbar Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi haji Jakarta-Pondok Gede menunggu proses administrasi dan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (3/6/2022). Sebanyak 389 jamaah calon asal DKI Jakarta yang tergabung dalam kloter 1 embarkasi haji Jakarta-Pondok Gede masuk ke Asrama Haji Pondok Gede sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci pada Sabtu, 4 Juni 2022. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Alih-alih mencari paket haji dan umrah dengan harga murah, calon jamaah disarankan untuk memilih agen travel yang menawarkan harga dalam batas wajar.

Berkaca dari kasus penipuan NSWA, oknum agen travel mengiming-imingi korbannya program gratis umrah bagi calon jamaah yang bisa mengajak sembilan orang, seperti dikutip dari Kompas.com. Selain itu, calon jamaah yang berhasil mengajak sembilan orang menggunakan jasa NSWA juga akan mendapatkan imbalan uang (cashback) sebesar Rp 2 juta.

Baca juga: Visa Transit Arab Saudi Berlaku 4 Hari, Bisa Umrah dan Ziarah

Baca juga: Aturan Baru Umrah, Perempuan Boleh Pergi Tanpa Mahram

2. Cek izin agen travel 

Calon jamaah sangat dianjurkan untuk mengecek status perizinan agen travel haji dan umrah.

Ketua Bidang Umrah Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI), Zaki Zakaria Anshary mengatakan, travel resmi harus memiliki izin lengkap dari Kementerian Agama (Kemenag) dan terakreditasi A.

Agen travel haji dan umrah yang aman setidaknya mengantongi izin Pendirian Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Lebih afdol, lanjutnya, agen travel tersebut merupakan anggota salah satu asosiasi agen travel, seperti Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), dan sebagainya.

“Karena travel yang sudah ada modus (penipuan) mereka enggan bersosialisasi dengan asosiasi. Selain itu, asosiasi akan memantau terus anggotanya,” jelasnya.

Seperti diketahui, dalam kasus penipuan oleh NSWA, diketahui bahwa oknum agen travel tersebut memiliki lebih dari 300 cabang tidak berizin yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Fenomena Matahari di atas Ka'bah, arah kiblat.SHUTTERSTOCK / AHMAD FAIZAL YAHYA Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Fenomena Matahari di atas Ka'bah, arah kiblat.

3. Cek kantor agen travel 

Zaki juga menganjurkan calon jamaah untuk memastikan keberadaan kantor agen travel terkait. Pada umumnya, agen travel resmi memiliki kantor yang jelas serta lokasinya strategis.

Sejumlah calon jemaah umrah berjalan sebelum menaiki pesawat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1/2022). Kementerian Agama melepas sebanyak 419 orang untuk melaksanakan ibadah umrah dan menjadi pertama kali setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan/aww.ANTARA FOTO/FAUZAN Sejumlah calon jemaah umrah berjalan sebelum menaiki pesawat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (8/1/2022). Kementerian Agama melepas sebanyak 419 orang untuk melaksanakan ibadah umrah dan menjadi pertama kali setelah beberapa tahun terakhir Indonesia tidak mengirimkan jamaah akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Fauzan/aww.

4. Teliti track record agen travel

Tips memilih travel haji dan umrah yang aman selanjutnya adalah meneliti track record atau riwayat dari agen travel terkait.

Priyadi Abadi menuturkan, sejumlah poin track record yang perlu diketahui calon jamaah yakni lama beroperasi, jumlah jamaah yang sudah diberangkatkan, dan sebagainya.

Selain itu, calon jamaah bisa melihat track record agen travel dari sosial media. Misalnya, unggahan perjalanan haji dan umrah yang difasilitasi oleh agen travel tersebut.

“Jamaah harus berperan aktif meneliti dan melihat track record atau jam terbang dari travel tersebut agar terhindar dari penipuan. Jangan mudah percaya dengan oknum travel baru, tetapi kita tidak tahu riwayatnya seperti apa,” tuturnya.

Zaki menambahkan, agen travel haji dan umrah yang setidaknya sudah beroperasi selama tujuh tahun dengan catatannya yang positif.

“Karena biasanya sistem penipuan seperti moneygame, ponzi, dan sebagainya, biasanya sistem itu bisa bertahan tidak lebih dari lima tahun,” terangnya.

Baca juga: 3 Aturan Baru Umrah bagi Jemaah Asal Indonesia

Baca juga: Arab Saudi Luncurkan Platform Layanan Umrah, Bisa Pergi Mandiri

5. Minta review kepada jamaah lain 

Untuk memastikan agen travel haji dan umrah aman, maka calon jamaah bisa meminta review atau ulasan dari jamaah terdahulu. Calon jamaah bisa bertanya seputar pengalaman menggunakan jasa agen travel terkait.

“Dari review (jamaah terdahulu) bisa kita cek, bagaimana pengalaman jamaah (pergi haji atau umrah) bersama dengan agen travel tersebut,” kata Priyadi Abadi.

6. Ketahui profil pengurus   

Tips memilih travel haji dan umrah yang aman terakhir adalah mengetahui profil pengurus agen travel, termasuk pendiri dan pemiliknya.

Zaki menganjurkan calon jamaah untuk memastikan bahwa pemilik hingga pengurus agen travel haji dan umrah tersebut adalah sosok yang memiliki integritas.

“Pengurus dan pemilik agen travel dikenal amanah, profesional, dan punya integritas,” tuturnya.

Untuk diketahui, dalam kasus NSWA, pemiliknya yaitu Mahfudz Abdulah ternyata merupakan residivis dalam kasus yang sama penipuan perjalanan umrah. Dia ditangkap polisi pada 2016 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com