Luthfia mengatakan, museum ini tidak hanya menyimpan karya lukisan milik Basoeki, tetapi juga benda-benda dan koleksinya.
"Kami mengklasifikasikan koleksi di Museum Basoeki Abdullah ini ada dua. Karyanya Pak Basoeki dan ketokohan atau pribadinya beliau. Kebetulan dia orang yang senang budaya juga," tuturnya.
Baca juga: Sejarah Museum Basoeki Abdullah, Berawal dari Rumah Sang Maestro Lukis
Jumlah koleksi lukisan museum ada sekitar 123 buah, koleksi pribadi (barang dan benda seni) milik Basoeki Abdullah 720 buah, dan buku-buku/majalah sekitar 3000 buah.
"Tapi saat ini kami hanya memamerkan 30 lukisan. Sisanya ada di ruang penyimpanan untuk pemeliharaan dan perawatan. Untuk koleksi yang dipajang juga diganti secara berkala," terang dia.
Sambil berbincang, Luthfia mengajak Kompas.com naik ke lantai dua, tempat dipajangnya berbagai lukisan karya Basoeki Abdullah dan perlengkapan penunjang lukisan.
Di lantai dua, terlihat beberapa lukisan panjang berjudul Kepala Negara Gerakan Non-Blok. Puluhan kepala para tokoh terlihat menghiasi lukisan yang dipajang di dinding.
Baca juga: Cara ke Museum Basoeki Abdullah Naik MRT, Dekat dari Stasiun MRT Fatmawati
Bergeser sedikit, ada etalase kaca yang isinya adalah perlengkapan dan peralatan Basoeki saat melukis. Mulai dari cat minyak, aneka kuas, palet, hingga mesin tik untuk mencetak sertifikat hak milik zaman itu.
"Ini mesin tik untuk pembuatan sertifikat dari setiap lukisan yang dihasilkannya," kata Luthfia.
Selanjutnya, tur berlanjut melewati lorong, memasuki bangunan gedung rumah asli Basoeki Abdullah.
Pada ruangan lantai dua ini terbagi menjadi beberapa sekat ruangan yang berisi lukisan dan koleksi seni budaya milik sang maestro.
Dari pintu masuk, etalase kaca sebelah kiri dan kanan berisi koleksi wayang dan perlengkapan Basoeki saat dulu pernah pentas dalam wayang orang sebagai tokoh Hanoman.
Baca juga: Jangan Lakukan 4 Hal Ini di Museum Basoeki Abdullah
Di balik sebelah kiri, terdapat area pameran lukisan keluarga Basoeki yang berisi potret orangtua dan saudaranya.
Ternyata, Basoeki terlahir dari keluarga seniman dan pejuang. Sebab, sang kakek merupakan tokoh pergerakan nasional yaitu Dr. Wahidin Sudirohusodo. Ayahnya tokoh seni lukis pemandangan alam, sedangkan ibunya Nganten Ngadisah adalah pencipta seni batik.