KOMPAS.com - Jika berwisata religi di Jakarta, kurang lengkap rasanya bila tidak berkunjung ke masjid terbesar di Asia Tenggara yang ada di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, yakni Masjid Istiqlal.
Masjid yang sudah berusia 45 tahun ini menjadi ikon populer di ibu kota yang memiliki berbagai unsur nasionalisme di banyak sudutnya.
"Banyak sekali simbol-simbol atau filosofi yang diletakkan pada bangunan ini," kata Humas Masjid Istiqlal, Yusuf Faozi saat ditemui Kompas.com di lokasi, Sabtu (1/4/2023).
Baca juga:
Jika berkeliling, kamu bisa melihat kubah yang begitu besar berdiameter 45 meter. Yusuf menjelaskan, angka tersebut mewakili tahun kemerdekaan Indonesia yakni 1945.
"Ada kubah kecil diameternya 8 meter untuk bulan Agustus-nya, untuk tanggal 17-nya, di atas kubah besar ada tiang sepanjang 17 meter, jadi (sesuai) 17 Agustus 1945," jelasnya.
Kemudian di dalam masjid, kita bisa melihat 12 pilar kokoh yang menopang kubah.
"12 pilar, menandakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal," ucapnya.
Baca juga: Masjid Istiqlal Jadi Green Mosque Pertama di Dunia, Sejuk Tanpa AC
Selain pondasi bangunan, jumlah tingkatan lantai di Masjid Istiqlal juga mewakili tema dari lima rukun Islam, shalat lima waktu, dan lima sila Pancasila.
"Masjid ini ada lima lantai, filosofinya sesuai dengan lima rukun Islam, syahadat, shalat, puasa, zakat, sama naik haji. Angka lima nya itu juga melambangkan Pancasila dan shalat lima waktu," papar dia.
Menariknya, masjid ini juga memiliki sebuah menara yang menyatu dengan bangunan utama. Namun, menara tersebut tidak dibuka untuk umum.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.