KOMPAS.com - Jejak sejarah gugurnya Jenderal Ahmad Yani, salah satu Pahlawan Revolusi yang jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya terkait peristiwa G30S/PKI tahun 1965, saat ini dapat ditelusuri di kediamannya.
Kediaman Jenderal Ahmad Yani saat ini sudah dialihfungsikan sebagai museum bernama Sasmitaloka Pahlawan Revolusi.
Baca juga:
Sudah banyak literatur di internet yang menjelaskan sosok Jenderal Ahmad Yani, namun baru sedikit informasi detail mengenai pribadi Jenderal Ahmad Yani dan kronologi kematiannya.
Tim Kompas.com berkesempatan mendatangi Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi untuk mengetahui lebih dalam mengenai sosok Jenderal Ahmad Yani.
Cuaca mendung tidak menyurutkan niat Kompas.com siang itu untuk bertolak dari Stasiun Cikini menuju kawasan Menteng. Lokasi museum ini tepatnya di Jalan Lembang Nomor 67, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Di antara megahnya bangunan di kawasan Menteng, Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi tampak sederhana namun kokoh.
Layaknya sebuah rumah, pekarangan museum ditumbuhi rumput hijau dan pepohonan. Terdapat kursi taman dan ayunan yang terlihat mulai rapuh, serta ditambah kolam dan patung Jenderal Ahmad Yani di pagar depan museum.
Saat tim Kompas.com tiba di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Rabu (29/3/2023), museum terlihat sepi. Tidak ada pengujung lain yang berlalu lalang.
Hanya ada tim Kompas.com dan seorang pemandu museum yang duduk di meja registrasi.
Baca juga: Tapak Tilas Lokasi Gugurnya Jenderal Ahmad Yani di Museum Sasmitaloka
Usai berbincang sejenak dengan pemandu, tim Kompas.com kemudian diajak masuk ke dalam museum.
"Kita mulai dari lokasi sesuai dengan urutan kronologi (gugurnya Jenderal Ahmad Yani)," kata pemandu museum yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).
Usai melepas alas kaki, tim Kompas.com masuk museum melalui pintu belakang.
Masuk ke dalam bekas rumah Jenderal Ahmad Yani ini rasanya mirip seperti masuk "rumah nenek" di kampung halaman. Dekorasi dan perabotan yang ada di dalamnya terlihat kuno, namun terawat.
Rumah ini masih beralaskan ubin batu yang terasa dingin saat dipijak. Warna abu-abu di ubin sudah menggelap termakan usia.
"Semua barang yang ada di sini masih asli 100 persen sama seperti yang digunakan oleh Jenderal Ahmad Yani dahulu," kata pemandu.
Saat memasuki ruang belakang, di sebelah kanan dari arah pintu terdapat deretan sofa kecil yang menempel ke dinding.
Sementara itu, di bagian tengah ruangan terpajang foto-foto Ahmad Yani selama menjadi seorang jenderal, serta rekonstruksi gugurnya sang Pahlawan Revolusi di kediamannya.
Baca juga: Aktivitas di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Lihat Lokasi Penembakan Jenderal Ahmad Yani
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.