Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Penipuan, Penumpang Pesawat Diimbau Tak Beli Tiket dari Calo

Kompas.com - 12/04/2023, 08:34 WIB
Hadi Maulana,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Pihak pengelolah Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) meminta agar para calon penumpang atau pemudik yang hendak melakukan perjalanan untuk tidak membeli tiket pesawat melalui calo.

Calon penumpang diimbau membeli melalui kanal-kanal penjualan resmi, seperti loket resmi di bandara, aplikasi online, atau situs resmi maskapai.

“Jangan sesekali membeli dengan calo,” tegas Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam (BIB) Pikri Ilham Kurniansyah kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Selasa (11/4/2023).

Baca juga:

Pikri mengatakan, pembelian tiket maskapai melalui calo akan sangat merugikan masyarakat.

Selain rentan rentan terjadi penipuan, harga jualnya juga terbilang tinggi karena tarif sudah dinaikkan atau mark-up cukup tinggi.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak langsung percaya jika menemukan calo yang mengatakan tiket habis dan mengonfirmasi ketersediaan tiket secara langsung ke loket-loket resmi.

“Terkadang tiket yang dijual calo, identitasnya juga tidak sesuai dengan nama si penumpang. Bahkan ada yang menjual tiket palsu, hal ini yang tentunya akan menimbulkan kerugian kepada si pembeli,” tambah Pikri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Pikri juga mengimbau agar warga dapat mempersiapkan perjalanan mudik dengan baik.

Salah satunya dengan mengemas barang bawaan dengan baik, sehingga tidak mudah pecah dan rusak dalam perjalanan.

“Kalau bisa jangan mem-packing barang dengan kardus, karena kardus tidak kuat dan rentan basah,” papar Pikri.

Baca juga: 4 Persiapan Sebelum Perjalanan Mudik, Pastikan Rumah Aman

Lalu, melakukan mobile check-in agar tidak menimbulkan penumpukan orang di bandara dan mempermudah dalam melakukan perjalanan.

Untuk diketahui, jumlah penumpang di Bandara Internasional Hang Nadim Batam terus meningkat, saat ini sudah mencapai 12 ribu orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com