Hong Kong Kian Ramah Muslim, Disneyland Kini Punya Mushala

KOMPAS.com - Hong Kong terus berupaya memfasilitasi wisatawan muslim lewat berbagai kemudahan. Tidak hanya menghadirkan makanan bersertifikasi halal, kini sejumlah destinasi pun sudah menyediakan fasilitas ibadah.

Bahkan, salah satu atraksi wisata ikonis, Hong Kong Disneyland juga telah menyediakan mushala untuk ruang ibadah bagi pengunjungnya.

"Disneyland Hong Kong adalah satu-satunya Disneyland di dunia yang dilengkapi dengan mushala," kata Senior Executive Marketing Hong Kong Tourism Board (HKTB), Fabian Lee, saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Baca juga:

• Hong Kong Bagi 11.510 Tiket Pesawat Gratis untuk Wisatawan Indonesia
• Mau Liburan ke Hong Kong? Jangan Lupa Lakukan 3 Kegiatan Seru Ini

Kuliner ramah muslim pun, lanjut Fabian, kian mudah ditemukan dengan semakin digalakkannya sertifikasi halal di Hong Kong.

Adapun sejumlah lokasi ikonis yang menjajakan kuliner halal bisa ditemukan di area Islamic Centre Canteen, Imperial Patisserie, Kowloon Mosque, serta Ammar Mosque and Osman Ramju Sadick Islamic Centre.

"Hong Kong juga sudah memiliki dua gerai restoran KFC (makanan cepat saji) bersertifikat halal. Satunya berlokasi di Chuang London Plaza dan satunya di Nathan Road area Mongkok," ucap Fabian.

 

 

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Hal ini, kata dia, ikut menunjukkan keseriusan para pemangku kepentingan di Hong Kong dalam melayani kebutuhan para komunitas muslim, yang juga menjadi segmen potensial bagi pariwisata Hong Kong.

Baca juga:

• Ingin Berwisata ke Hong Kong, Apakah Perlu Visa?
• Pertama Kali ke Hong Kong, Jangan Lupa Bawa 6 Barang Ini

Seperti disampaikan Direktur Marketing HKTB Asia Tenggara, Martin Gwee, pasar wisatawan muslim memang memiliki potensi yang besar untuk pengembangan pariwasata negara tersebut.

Pihaknya bahkan sudah menyasar sektor wisata ramah muslim sebelum pandemi Covid-19, sebagai salah satu segmen yang menjanjikan.

"Sekitar 80 persen populasi di Asia Tenggara adalah muslim dan memiliki potensi yang besar. Bahkan, faktanya sebelum pandemi dan selama pandemi, kami juga telah menggulirkan banyak inisiatif yang memang menyasar komunitas muslim," ucap Martin Gwee.