Jelang KTT ASEAN 2023, Hotel di Labuan Bajo Nyaris Penuh

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Tingkat keterisian hotel atau okupansi hotel di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) hampir mencapai 100 persen menjelang KTT ASEAN 2023.

Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Manggarai Barat, Silvester Wanggel, mengungkapkan, hotel sudah fully-booked atau dipesan penuh mendekati perhelatan yang digelar Mei mendatang. 

"Ini berlaku sampai KTT ASEAN selesai," kata Silvester saat ditemui Kompas.com di Labuan Bajo, Sabtu (15/4/2023).

Baca juga:

• Labuan Bajo Tuan Rumah KTT ASEAN, Tidak Ada Penutupan Kegiatan Wisata
• Bandara Komodo Siap Jadi Tempat Pendaratan Pesawat Delegasi KTT ASEAN 2023

Kendati demikian, pihkanya belum mengetahui secara pasti siapa saja yang akan menginap di hotel-hotel tersebut.

Namun, kata Silvester, berdasarkan pengalaman pada perhelatan internasional Sail Komodo 2013, saat itu banyak tamu penting yang sampa tidak mendapat kamar.

Untuk mengantisipasi itu, pihaknya menginginkan agar panitia nasional menggandeng panitia lokal untuk mulai melakukan pendataan hotel secara door to door.

"ASEAN Summit ini kan event besar. Kami tidak mau sebagai tuan rumah ada kesan tidak baik, kami mau ASEAN Summit di Labuan Bajo ini sukses diselenggarakan," kata Silvester.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Ia menyebutkan, ada 117 hotel yang tersebar di wilayah Manggarai Barat. Sebagian besar berada di Kota Labuan Bajo.

Selama KTT ASEAN, diperkirakan sekitar 6.000 orang akan datang ke Labuan Bajo, mulai dari rombongan kepala negara, delegasi, jurnalis, panitia nasional, dan aparat keamanan.

Baca juga:

• Itinerary 3 Hari 2 Malam di Labuan Bajo, ke Pantai dan Lihat Komodo
• Tiwu Empo dan Gua Liang Rodak, Tempat Camping Baru di Labuan Bajo

Karena itu, pihaknya mengusulkan alternatif lain, yakni memanfaatkan homestay dan rumah warga yang layak untuk dijadikan diinapi panitia KTT ASEAN.

"Dengan begini kan masyarakat mendapatkan dampak ekonomi dari event internasional yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo. Masyarakat tidak hanya jadi penonton," imbuhnya.