Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Lahir RA Kartini, Simak 7 Fakta Kota Jepara

Kompas.com - 17/04/2023, 22:39 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Sosok Raden Ajeng (R.A) Kartini dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangkan emansipasi wanita. RA Kartini lahir di Kota Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879

Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini setiap 21 April. Sebagai tempat lahir RA Kartini, Kota Jepara menyimpan banyak fakta yang menarik untuk diketahui.

Baca juga: 6 Tempat untuk Mengenang Jejak Kartini, Museum hingga Makam

Baca juga: 4 Kota di Belanda Jadikan RA Kartini Nama Jalan, Sudah Tahu?

Berikut sejumlah fakta Kota Jepara yang merupakan tanah kelahiran RA KArtini, seperti dihimpun Kompas.com.

1. Julukan Bumi Kartini 

Pengunjung mengamati benda peninggalan RA Kartini di Museum Kartini Jepara, Jawa Tengah, Senin (15/5/2017). Museum ini berisi berbagai benda peninggalan RA Kartini semasa kecil hingga remaja.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Pengunjung mengamati benda peninggalan RA Kartini di Museum Kartini Jepara, Jawa Tengah, Senin (15/5/2017). Museum ini berisi berbagai benda peninggalan RA Kartini semasa kecil hingga remaja.

Kota Jepara memiliki sejumlah julukan, salah satunya adalah Bumi Kartini. Adapun julukan Bumi Kartini diberikan sebab Kota Jepara merupakan tanah kelahiran RA Kartini.

Keluarga RA Kartini merupakan keturunan bangsawan Jawa. Ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat merupakan Bupati Jepara dan ibunya adalah M.A. Ngasirah

Sementara, kakeknya adalah Pangeran Ario Tjondronegoro IV yang diketahui sebagai sosok cerdas bahkan menjadi bupati di usia 25 tahun.

Salah satu tempat mengenang kelahiran RA Kartini adalah Monumen Ari-ari Kartini  yang berada di Desa Pelemkerep, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.

Baca juga: Asal-usul Tradisi Baratan di Jepara, Pesta Rakyat Sebelum Ramadhan 

Baca juga: 5 Resor di Jepara Dekat Pantai, Bisa Nikmati Sunset dan Sunrise

Monumen ari-ari RA Kartini, JeparaDok. http://tic.jepara.go.id Monumen ari-ari RA Kartini, Jepara

Mengutip situs web Tourism Information Center Jepara, monumen tersebut merupakan lokasi ari-ari atau plasenta waktu Kartini lahir yang dipendam dalam tanah sesuai dengan adat Jawa.  Dulunya, lokasi tersebut merupakan rumah keluarga Kartini. 

Monumen yang didirikan pada 1979 tersebut menyerupai bunga teratai yang bermakna kelahiran. Kuncup kedua bunga teratai berjumlah 21 yang mewakili tanggal kelahiran Kartini. 

2. Seni ukir kelas dunia 

Yatiman seniman seni ukir relief 3 dimensi asal Jepara saat menunjukkan hasil karyanya di Tangerang, Banten, Rabu (17/01/2017). Yatiman menjadi seorang seniman ukir kayu sejak umur 19 tahun di Jepara Jawa Tengah.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Yatiman seniman seni ukir relief 3 dimensi asal Jepara saat menunjukkan hasil karyanya di Tangerang, Banten, Rabu (17/01/2017). Yatiman menjadi seorang seniman ukir kayu sejak umur 19 tahun di Jepara Jawa Tengah.

Kota Jepara juga tersohor dengan seni ukir yang telah menembus pasar internasional. Oleh sebab itu, Kota Jepara juga dijuluki sebagai Kota Ukir.

Mengutip laman Indonesia.go.id, sejak abad ke-19 Jepara telah dikenal sebagai daerah yang memproduksi mebel dan ukiran. Ukiran Jepara sudah ada sejak  pemerintahan Ratu Kalinyamat sekitar 1549.

Kemampuan mengukir di Jepara telah diturunkan dari generasi ke generasi. Di Jepara, kegiatan mengukir dan memahat telah menjadi bagian dari budaya, seni, dan ekonomi masyarakat.

Ukiran Jepara memiliki ciri khas melalui corak dan motif yang membedakannya dengan ukiran dari kota lain. Selain indah, ukiran Jepara berbahan kayu jati bisa bertahan dengan baik hingga lebih dari 20 tahun lamanya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com