Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2023, 12:31 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Masyarakat yang hendak mudik atau bepergian dengan melintasi jalur jalan lintas selatan (JJLS) Gunungkidul sisi timur, maka hendaknya berhati-hati.

Pasalnya, pengendara akan diharuskan melintasi jalan yang tengah dilakukan proyek pembangunan.

Jalan seperti inilah yang Kompas.com lalui saat mudik dan berkendara di JJLS Gunungkidul sisi timur pada Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Mudik via JJLS Bantul yang Baru, Indah dan Bertabur Tempat Wisata

Kondisi JJLS yang mulus dengan panorama perbukitan dari kawasan Pantai Baron di Kecamatan Tanjungsari sampai Tepus, akhirnya berakhir dan berganti menjadi jalan tengah proyek pembangunan.

Jalan lintas selatan dulunya cukup sempit dan berkelok. Kini, sebagian besar jalan itu tak akan bisa disaksikan lagi.

Melintas di proyek JJLS Gunungkidul sisi timur

Setelah melewati Puskesmas Tepus 2, jalur masih jalan lama yang sempit dan berkelok. Kompas.com mengira kondisi jalan akan seperti itu. Namun, ternyata jalan yang harus ditempuh harus melewati proyek pembangunan JJLS.

Hal tersebut karena jalan utama pantai selatan yang lama, ternyata juga termakan oleh pembangunan JJLS baru.

Baca juga: Liburan ke Pantai di Gunungkidul, Awas Rip Current yang Berbahaya

Karena sedang dilakukan pembangunan, maka kondisi jalan masih berupa tanah dan belum diaspal.

Butuh perjuangan untuk melintasi jalan tersebut karena selain tidak rata, pengendara juga tidak boleh melaju terlalu kencang karena rawan selip.

Selain itu, jalan juga berdebu saat siang hari yang cerah, sehingga masker sangat dibutuhkan saat melintas.

JJLS Gunungkidul sisi timur yang masih dalam proses pengerjaan, Rabu (19/4/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA JJLS Gunungkidul sisi timur yang masih dalam proses pengerjaan, Rabu (19/4/2023).

Ada pula banyak rambu yang menunjukkan ke mana pengendara harus melintas. Terkadang, jalur dialahkan melewati jalan lama yang berkelok, kemudian masuk lagi ke proyek JJLS.

Pengendara harus berkonsentrasi dan memperhatikan rambu. Jangan sampai salah melewati jalan karena bisa jadi berbahaya.

Butuh waktu sekitar 30 menit untuk melintasi proyek JJLS itu. Sesampainya di Puskesmas Girisubo, pengendara tidak perlu lagi melintasi kawasan proyek.

Baca juga: Catat, Tarif Parkir Resmi di Wisata Pantai Gunungkidul

Tak lama kemudian, jalan sudah sampai di JJLS yang sudah jadi dari Girisubo yang berlanjut sampai Pracimantoro, Wonogiri.

Adapun jalan ini wajib diwaspadai pemudik yang hendak melintas via jalur selatan Gunungkidul. Wisatawan yang hendak ke beberapa pantai, seperti Wediombo pun juga harus bersiap untuk melintas proyek JJLS.

Menurut Kasatlantas Polres Gunungkidul Antonius Purwanta, jalan yang melalui pembangunan JJLS itu sepanjang 12,8 kilometer (km).

Baca juga: Libur Lebaran, Kunjungan Wisata ke Gunungkidul Diprediksi Capai 185.000 Orang

"Sudah bisa dilewati tetapi memang harus hati-hati ya," kata Purwanta dilansir dari Kompas.com, Kamis (20/4/2023).

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Oktober 2023, Orang Indonesia Paling Banyak Nginap di Hotel Bintang 3 di Jakarta

Oktober 2023, Orang Indonesia Paling Banyak Nginap di Hotel Bintang 3 di Jakarta

Travel Update
Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar Hari Ini, Ada Cashback hingga Rp 2,5 Juta

Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar Hari Ini, Ada Cashback hingga Rp 2,5 Juta

Travel Update
Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023, Jakarta-Jeddah PP Rp 13 Jutaan

Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023, Jakarta-Jeddah PP Rp 13 Jutaan

Travel Update
Libur Nataru 2024, Tarif Jip Wisata Lava Tour Merapi Tidak Naik

Libur Nataru 2024, Tarif Jip Wisata Lava Tour Merapi Tidak Naik

Travel Update
Wisata ke Bandung Naik Kereta Cepat Whoosh, Turun di Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar

Wisata ke Bandung Naik Kereta Cepat Whoosh, Turun di Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar

Travel Update
Keindahan Pantai Kelapa Lima di Kupang yang Dikunjungi Presiden Jokowi

Keindahan Pantai Kelapa Lima di Kupang yang Dikunjungi Presiden Jokowi

Travel Update
Jalur Pendakian Gunung Rinjani Rencana Ditutup Awal 2024

Jalur Pendakian Gunung Rinjani Rencana Ditutup Awal 2024

Travel Update
Wisata Non-pendakian di TN Gunung Rinjani Ditutup Sementara

Wisata Non-pendakian di TN Gunung Rinjani Ditutup Sementara

Travel Update
Panduan Lengkap ke Pantai Klotok Wonogiri, Harga Tiket hingga Aktivitas

Panduan Lengkap ke Pantai Klotok Wonogiri, Harga Tiket hingga Aktivitas

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Jembatan Akar di Yogya, Datang Siang

5 Tips Berkunjung ke Jembatan Akar di Yogya, Datang Siang

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Travel Update
Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Travel Update
Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Travel Update
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Travel Update
5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com