Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grebeg Syawal Kembali Digelar, Warga Antusias Berebut Isi Gunungan

Kompas.com - 22/04/2023, 18:14 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gerebek atau Grebeg Syawal digelar di halaman Masjid Gedhe Kauman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (22/4/2023).

Ini kali pertama Grebeg Syawal turut diramaikan masyarakat setelah tiga tahun diadakan di lingkungan Keraton Yogyakarta akibat pandemi Covid-19. 

Baca juga:

"Grebeg ini pertama kali digelar setelah tiga tahun lebih tidak diselenggarakan upacara Grebeg di Keraton Yogyakarta, tahun ini pertama setelah pandemi," ujar Penghageng II Kawedanan Rekso Suyoso Keraton Yogyakarta Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Kusumanegara, Selasa (18/4/2023).

Adapun sejak pukul 09.00 WIB pagi, ratusan warga terlihat telah datang ke halaman masjid. Dalam Grebeg Syawal kali ini, mereka pun sudah diperbolehkan ikut rayahan gunungan.

Untuk diketahui, rayahan berarti berebut isi gunungan yang sudah disusun sedemikian rupa berbentuk kerucut seperti gunung.

Prosesi Grebeg Syawal di Masjid Gedhe Kauman

Prosesi gunungan diawali dengan pasukan berseragam merah yang masuk ke halaman Masjid Gedhe Kauman, diiringi dengan suara terompet dan tabuhan snare drum. Beberap pasukan silih berganti memsuki halaman Masjid Gedhe Kauman, dan berbaris sesuai bagiannya.

Di sisi utara dan selatan halaman Masjid Gedhe Kauman, terdapat pasukan yang membawa senapan panjang. Saat gunungan akan masuk halaman Masjid Gedhe Kauman, pasukan ini diberi aba-aba untuk kemudian menembakkan senjatanya ke atas.

Baca juga: 10 Pantai di Yogyakarta, Cocok buat Libur Lebaran 2023 

Setelah gunungan masuk ke halaman Masjid Gedhe Kauman, prosesi selanjutnya adalah pembacaan doa oleh abdi dalem Keraton Yogyakarta.

Usai sesi doa, warga dengan cepat langsung berebut isi gunungan. Bahkan, beberapa dari mereka naik ke puncak gunungan untuk merayah isi gunungan di bagian atas.

Ratusan warga mulai merayah isi gunungan syawal, sabtu (22/4/2023)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Ratusan warga mulai merayah isi gunungan syawal, sabtu (22/4/2023)

Salah satu warga merayah adalah Salfa dari Banguntapan, Bantul. Ia datang bersama suami dan anaknya, namun hanya dirinya yang ikut merayah.

"Menunggunya tidak terlalu lama, karena baru datang jam 11.00 (WIB), sama suami anak tapi suami sama anak enggak ikut ngerayah," kata Salfa.

Ia pun baru pertama kali mengikuti sekaligus melakukan rayahan saat Grebeg Syawal ini karena ingin mengalami bagaimana rasanya ikut Grebeg Syawal bersama warga lainnya.

Baca juga: Puncak Kunjungan Wisatawan ke Yogyakarta Diprediksi H+3 Lebaran 2023

Setelah merayah gunungan, ia pun mendapat cabai dan kacang panjang.

"Mungkin ini sayurannya bisa dimasak, cabai buat jadi bumbu" katanya.

Dengan hasil rayahan tersebut, ia berharap agar keluarganya tetap rukun dan sejahtera, serta memperoleh rezeki melimpah sekaligus bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"Kalau keluarga kan kendalanya tahun ini enggak mudik, namanya berkeluarga pasti ada saja. Saya enggak dapat pucuknya," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com