Tak hanya para pengunjung yang memang sejak awal niat ingin mampir ke masjid ini, namun banyak wisatawan yang melakukan perjalanan ke daerah Tretes, Prigen, Surabaya, ataupun Malang juga ikut singgah.
"Selain simbol toleransi, juga untuk mendukung tempat peristirahatan wisatawan dan pemudik. Sekarang pengunjungnya pada ke sini semua," terang Hayyi.
Apalagi, kata dia, Masjid Cheng Hoo Pandaan berada di lokasi yang strategis, yaitu berada di segitiga emas antara Malang, Surabaya, Tretes, dan Trawas yang diisi berbagai destinasi wisata.
Baca juga: Singgah di Masjid M Ridwan Lombok Barat, Kental Arsitektur China
Tak hanya itu, fasilitas dan sarana prasana dikatakan terus ditambah. Sehingga, banyak pengunjung yang mampir untuk beristirahat, beribadah, hingga berwisata religi.
"Karena ada pasar buah juga dekat sini. Jadi habis shalat, bisa belanja, ada museum juga," ujarnya.
Masjid ini juga memiliki fasilitas yang bisa dipergunakan pengunjung. Terdiri dari dua lantai, lantai bawah digunakan untuk ruang pertemuan atau aula untuk berbagai kegiatan dan tempat beristirahat.
Sementara itu, lantai atas dikhususkan untuk beribadah dengan dilengkapi beberapa fasilitas seperti AC, mukena, dan al-qur'an.
Adapun dari pantauan Kompas.com, Selasa (18/4/2023) beberapa hari jelang mudik Lebaran, belum nampak banyak wisatawan yang berkunjung. Hanya terdapat segelintir orang memotret bangunan dan juga beribadah di masjid.
Baca juga: Mampir ke Mushala Babah Alun di Kolong Tol, Kental Nuansa Tionghoa
Hayyi menuturkan bahwa Masjid Muhammad Cheng Hoo Pandaan bukan didirikan oleh Laksamana Cheng Ho, pelaut dan penjelajah Muslim asal China yang terkenal.
Masjid ini diberikan nama Cheng Ho sebagai inspirasi sosok panglima Musim yang memiliki toleransi yang tinggi.
"Enggak ada kaitannya (secara langsung) sama Laksamana Cheng Ho. Namanya diambil karena beliau ini panglima Muslim yang toleran. Sebab anak buahnya juga bukan orang Muslim saja," jelas Hayyi.
Baca juga: Masjid Lautze Tempat Ribuan Muslim Tionghoa Jadi Mualaf, Punya Tradisi Unik
Selain itu, ketaatan dan kesolehan beliau juga bisa menjadi cerminan untuk dicontoh para masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.