Terlepas sosok Buya Hamka pernah dipenjara pada era pemerintahan Presiden Soekarno, Amir mengatakan bahwa Hamka dan Soekarno adalah dua orang sahabat yang sangat dekat.
"Benar, dulu Buya Hamka pernah dipenjara selama dua tahun empat bulan, dari total masa hukumannya selama empat tahun," ujarnya.
Amir mengatakan, alasan Hamka dipenjara pada saat itu yakni karena dituduh berkolaborasi dengan Malaysia untuk menjatuhkan Presiden Soekarno.
Pada saat itu Hamka tidak sendirian, dirinya juga dipenjara bersama para tahanan politik laiannya.
Akan tetapi sebelum masa tahanan usai, Soekarno lebih dahulu turun jabatan sebagai Presiden pertama Republik Indonesia dan digantikan oleh Soeharto. Alhasil, Hamka dan para tahanan lainnya dibebaskan.
"Mereka (Hamka dan Soekarno) bersahabat, Soekarno juga cukup lama di sini sekitar enam bulan (di Maninjau). Bahkan waktu Soekarno meninggal, Hamka diminta menjadi imam jenazahnya Soekarno," terang Amir.
Baca juga: Mengenal Rakik-rakik, Tradisi saat Lebaran di Maninjau Sumatera Barat
"Umi ambo (ibu saya) itu orang Muaro Pauah, suku guji. Umi menikah dengan Buya saat Umi berusia 15 tahun, sementara Buya umur 20 tahun," papar Amir.
Amir melanjutkan, pada zaman dahulu, perempuan di Minangkabau yang berusia 15 tahun memang sudah dicari untuk dinikahkan.
Dari pernikahan Buya Hamka dengan sang istri, Umi Siti Raham, mulanya mereka dikaruniai 12 orang anak, namun dua orang anak meninggal saat masih bayi.
"Ada 10 orang (bersaudara), tujuh orang laki-laki dan tiga orang perempuan. Sekarang ada tiga orang (anak Buya Hamka) yang masih hidup," katanya.
Amir mengatakan kakak perempuan tertuanya kini masih hidup, saat ini berusia 86 tahun. Kedua yaitu anak saudaranya bernama Afif, anak kesembilan yang kini sudah berusia 70 tahun.
Baca juga:
"Afif itu usianya di atas saya, dia yang mendirikan sekolah Al-Azhar di Bukittinggi. Lalu yang ketiga, sisa saya sekarang (usianya) 67 tahun," ujar Amir.
Semasa hidupnya, Amir mengatakan bahwa Hamka merupakan sosok ayah sekaligus suami yang sibuk. Bahkan, usai Umi Siti Raham meninggal dunia pada 1971, Hamka justru dicarikan istri oleh anak-anaknya.
"Buya Hamka itu 24 jam sibuk dan tidak ada yang mengurus. Jadi kami jodoh-jodohkan, akhirnya Buya menikah dengan orang Cirebon tahun 1974," katanya.
Dari pernikahan Buya Hamka dengan istri kedua, Amir mengatakan bahwa Hamka tidak punya anak dan tidak pula membawa anak hingga Hamka meninggal pada 1981.
"Yang banyak berinteraksi dengan Buya itu abang-abang saya yang lahir di Medan. Kalau saya jarang berinteraksi dengan Buya, saya lebih dekat dengan Umi," pungkas Amir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.