Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2023, 12:10 WIB
Markus Yuwono,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Dia menduga penurunan ini disebabkan munculnya tempat wisata baru di berbagai tempat dan cenderung mirip.

"Selain itu, pasca-Covid-19 kurang inovasi karena kita kurang finansial," kata dia.

Ipung mengatakan, pihaknya tengah mengembangkan wisata budaya dengan sistem paket guna menggaet wisatawan berkualitas atau berbasis quality tourism, antara lain berupa live in, jelajah kampung, dan pembuatan jamu. 

Selain itu, permainan tradisional dan alat musik tradisional, seperti gamelan dan gejog lesung, juga dikembangkan.

"Mengembangkan wisata selfie diubah wisata budaya dengan paket-paket wisata," kata dia.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com