Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud dengan Kupatan? Ketahui Maknanya

Kompas.com - 30/04/2023, 21:50 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Euforia Hari Raya Idul Fitri masih berlangsung bahkan setelah Lebaran usai. Sebagian umat Islam di Jawa memiliki tradisi Kupatan atau Syawalan yang masih merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Pantai Parangtritis Masih Jadi Favorit Wisatawan di Bantul Saat Libur Lebaran 2023

Baca juga: Meriahnya Ritual Adat Barong Ider Bumi di Banyuwangi pada Hari Kedua Idul Fitri

Tradisi turun temurun tersebut masih berlangsung hingga saat ini di beberapa daerah di Jawa. Bahkan, perayaan Kupatan tidak kalah meriahnya dengan kemeriahan Lebaran.

Lantas, apa yang dimaksud dengan Kupatan atau Syawalan? Simak penjelasannya seperti dihimpun Kompas.com berikut ini.

Apa yang dimaksud dengan Kupatan?

Ma’sumatun Ni’mah dalam Tradisi Islam di Nusantara (2019) menuliskan bahwa, tradisi Kupatan berasal dari kata kupat atau ketupat dalam bahasa Jawa, yang merupakan makanan khas dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri. Bagi masyarakat Jawa, kupat bukan merupakan sekadar makanan khas Lebaran

Lebih dari itu, kupat dimaknai sebagai kependekan dari ngaku lepat atau mengaku bersalah.

“Artinya, pada Hari Raya Idul Fitri manusia harus berani mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada orang lain,” (Ni’mah, 2019: 12).

Oleh sebab itu, tradisi Kupatan bermakna filosofis bahwa umat Islam mengakui kesalahannya di hari yang fitri, serta saling memaafkan.

Baca juga: Usai Libur Lebaran 2023, Wisatawan di Kota Batu Diprediksi Banyak Saat Long Weekend

Baca juga: Pendakian Gunung Andong Buka Lagi Usai Lebaran Tahun 2023

Ilustrasi ketupat yang dibungkus janur alias daun kelapa. SHUTTERSTOCK/HAPELINIUM Ilustrasi ketupat yang dibungkus janur alias daun kelapa.

Sementara itu, Wildan Rijal Amin dalam Jurnal Kupatan, Tradisi Untuk Melestarikan Ajaran Bersedekah, Memperkuat Tali Silaturahmi, dan Memuliakan Tamu, mengatakan bahwa tradisi Kupatan merupakan  salah satu bentuk warisan budaya leluhur yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakat. 

Umat Islam merayakan Kupatan usai berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Ajaran puasa enam hari di bulan Syawal ini merupakan bagian dari puasa sunnah yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Oleh sebab itu, di beberapa daerah tradisi ini juga dikenal dengan nama Syawalan karena dirayakan usai umat Islam melaksanakan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal dalam kalender Hijriah.

“Kupatan adalah tradisi selametan kecil yang dilaksanakan pada hari ketujuh bulan syawal,” (Amin, 2017: 270).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com