Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Alasan Masjid Ar Rahman Blitar Jadi Miniatur Masjid Nabawi di Madinah

Kompas.com - 02/05/2023, 18:06 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Berkunjung ke Tanah Suci, terutama Kota Madinah, mungkin jadi impian kebanyakan Umat Islam.

Kota Madinah sangat bersejarah dalam perkembangan Islam. Kota inilah yang dituju saat Nabi Muhammad melakukan hijrah meninggalkan Kota Mekkah. Di Madinah pula Nabi Muhammad dimakamkan.

Bagi yang belum kesampaian berkunjung langsung ke Madinah, maka Masjid Ar Rahman di Kota Blitar, Jawa Timur, bisa jadi pilihan. Itu karena masjid ini seolah mirip dengan Masjid Nabawi yang ada di Madinah.

Baca juga: Masjid Ar Rahman Blitar yang Megah, Bagai Masjid Nabawi di Madinah

Adapun lokasi Masjid Ar Rahman berada di Jalan Ciliwung, Bendo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur. Lokasinya dekat dengan Stadion Supriyadi.

Alasan Masjid Ar Rahman Blitar jadi miniatur Masjid Nabawi

Kompas.com sempat berkunjung langsung ke Masjid Ar Rahman di Blitar pada Senin (24/4/2023). Dan berikut ini alasan kenapa Masjid Ar Rahman dianggap miniatur Masjid Nabawi:

1. Arsitektur mirip Masjid Nabawi

Alasan pertama adalah, arsitektur Masjid Ar Rahman sekilas mirip dengan Masjid Nabawi yang ada di Kota Madinah, Arab Saudi.

"Arsitekturnya, konsep-konsepnya, kita buat sedemikian rupa, seperti Masjid Nabawi di Madinah," kata Manager On Duty Masjid Ar Rahman Blitar bernama Qowiyudin kepada Kompas.com, Selasa (25/4/2023).

Kompas.com melihat sendiri arsitektur Masjid Ar Rahman yang pada bagian serambi terdapat payung-payung besar, seperti di Masjid Nabawi.

2. Aroma parfum Masjid Nabawi

Tak hanya arsitekturnya. Pengelola Masjid Ar Rahman juga mendatangkan parfum langsung dari Masjid Nabawi.

Ruang shalat di Masjid Ar Rahman, Blitar.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Ruang shalat di Masjid Ar Rahman, Blitar.

Parfum ini akan disemprotkan ke karpet masjid sebelum shalat jemaah. Aroma parfum juga sama dengan yang ada di Masjid Nabawi.

Ada pula parfum bukhur atau wewangian khas Arab yang dibakar menggunakan arang. Parfum ini biasanya dibakar ketika jemaah shalat atau pengunjung sedang ramai agar ruangan tetap wangi seperti di Masjid Nabawi.

3. Karpet yang mirip Masjid Nabawi

Karpet yang digunakan untuk shalat di Masjid Ar Rahman Blitar juga bentuknya mirip dengan yang ada di Masjid Nabawi.

Baca juga: Masjid Ar Rahman Blitar, Ada Penutup Kabah Asli dengan Benang Emas dan Perak

"Karpetnya kita juga impor dari sana. Karpetnya warnanya sama persis, bedanya hanya logo Arab Saudi yang kita tidak bisa memakainya karena khusus di negara Arab Saudi," ujar Qowiyudin.

4. Ada penutup Kabah asli

Kabah memang ada di Masjidil Haram, Kota Mekah dan bukan di Madinah. Meski begitu, ini menjadi bonus tersendiri bagi pengunjung di Masjid Ar Rahman, Kota Blitar karena ternyata ada Kiswah (kain penutup Kabah) yang asli.

Kiswah Asli dari Kabah yang Ada di Masjid Ar Rahman Blitar.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kiswah Asli dari Kabah yang Ada di Masjid Ar Rahman Blitar.

"Kita mendatangkan Kiswah yang dipasang di Kabah Baitullah pada tahun 1430 Hijriah atau 2009 Masehi, didatangkan langsung dari Museum Kabah. Ini Kiswah Asli dari Kabah yang dipasang di sini," ujar Qowi.

Baca juga: Pascakebakaran, Wisata Kampung Cokelat Blitar Tetap Buka

Adapun Kiswah yang menutupi Kabah memang diganti dalam periode tertentu. Kiswah di Masjid Ar Rahman pun bukan replika, serta terbuat dari benang emas dan perak, lalu kainnya berasal dari sutra.

5. Ada gerbang mirip pintu masuk Kota Mekkah

Meski tidak ada di Masjid Nabawi, ikon Masjid Ar Rahman selanjutnya tetap mencerminkan nuansa khas Tanah Suci, yakni berupa gerbang berbentuk Alquran.

Gerbang Masjid Ar Rahman Blitar.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Gerbang Masjid Ar Rahman Blitar.

Menurut Qowiyudin, gapura ini berbentuk menyerupai pintu masuk Kota Mekkah. Bedanya, gerbang Alquran di Masjid Ar Rahman ini terdapat tulisan surat Ar Rahman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com