Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/05/2023, 11:31 WIB
Sania Mashabi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah sampai saat ini masih melakukan pembahasan mengenai usulan penerapan pajak untuk turis mancanegara.

Hal ini menyusul adanya kebijakan di sejumlah negara yang memberlakukan pajak atau biaya tertentu bagi turis asing.

"Kajian ini masih berlangsung masih dibicarakan lintas kementerian dan lembaga," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Weekly Press Brefing yang disiarkan secara daring, Selasa (2/5/2023).

Baca juga:

Kendati demikian, Sandiaga menambahkan, akan dilakukan tahapan sosialisasi jika aturan tersebut nantinya sudah ditetapkan.

Hal itu dilakukan agar pajak turis tidak justru berpengaruh negatif pada pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

"Karena kita tidak ingin ini menjadi sebuah narasi yang negatif terhadap pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif kita," ujar dia.

Ilustrasi Thailand. Thailand adalah salah satu negara yang akan memberlakukan pajak turis pada 2023.WIKIMEDIA COMMONS/CEPHOTO, UWE ARANAS Ilustrasi Thailand. Thailand adalah salah satu negara yang akan memberlakukan pajak turis pada 2023.

Adapun sejumlah kota di beberapa negara juga sudah ataupun akan mulai memungut pajak turis pada tahun 2023 ini.

Dilaporkan Kompas.com, pajak turis ini diterapkan karena kondisi pandemi Covid-19 sudah mulai membaik serta berfungsi untuk mengatasi potensi kelebihan wisatawan.

Baca juga: Target Kunjungan Turis Asing Bakal Naik Jadi 8,5 Juta

Beberapa negara juga sebenarnya sudah menerapkan pajak semacam ini jauh sebelum masa pandemi Covid-19, namun biasanya tergabung dalam harga tiket pesawat atau hotel.

Negara yang sudah menerapkan pajak turis ini antara lain Thailand, Austria, Belgia, Perancis, Jerman, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Belanda, hingga Amerika Serikat.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com