Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajahi Goa Gong di Pacitan, Takjub Lihat Warna-warni Cantik

Kompas.com - 03/05/2023, 12:14 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berkunjung ke Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, kurang lengkap rasanya jika belum mampir ke Goa Gong.

Goa ini menjadi primadona bagi masyarakat Pacitan, sekaligus sebagai destinasi wisata populer di daerah yang dijuluki dengan Kota 1001 Goa.

Baca juga:

Sebab, Pacitan tidak hanya dikenal akan pantai-pantai yang eksotik dan menarik, di daerah ini banyak juga ditemukan goa yang indah.

Seperti Goa Gong yang dikunjungi Kompas.com pada Minggu (16/4/2023) siang. Meski sedang bulan puasa dan cuaca cukup terik, kawasan Goa Gong nampak cukup ramai dikunjungi wisatawan.

Menuju kawasan Goa Gong

Tulisan selamat datang pada gerbang masuk sebelum menuju pintu Goa Gong di Pacitan, Jawa Timur. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Tulisan selamat datang pada gerbang masuk sebelum menuju pintu Goa Gong di Pacitan, Jawa Timur.

Tiba di kawasan Wisata Goa Gong, Tim Merapah Trans-Jawa Lintas Selatan 2023 memutuskan naik ojek untuk menuju pintu masuk goa, demi menghemat energi akibat cuaca terik.

Harga sewa ojeknya Rp 5.000 per orang. Namun, jika tidak menggunakan ojek, kamu bisa berjalan kaki menanjak sekitar 800 meter untuk ke pintu masuk.

Sebelum masuk goa, kami membayar tiket masuk Rp 20.000 per orang untuk dewasa.

Baca juga: 50 Wisata Pantai di Jawa Timur, dari Pacitan sampai Banyuwangi

Tidak lama, akan terlihat tulisan besar "Selamat Datang Goa Gong" yang menjadi latar berfoto para wisatawan. Tepat di samping tulisan tersebut, terdapat tangga pintu masuk Goa Gong.

Sebelum memulai perjalanan, tim Kompas.com bertemu Tini, pemandu wisata lokal Goa Gong yang akan mendampingi saat susur goa.

Pintu masuk dan keluar di bibir Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pintu masuk dan keluar di bibir Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur.

Dari depan, rombongan melewati jembatan yang menghubungkan pintu masuk hingga ke mulut goa. Sekitar 5-10 menit berjalan kaki, kami pun tiba di depan mulut goa.

Baca juga: 7 Wisata Pacitan Selain Pantai yang Wajib Dikunjungi

Sebelum masuk, cukup ramai pedagang yang menawarkan penyewaan senter dan jasa foto di pintu masuk. Kami memutuskan menyewa senter seharga mulai Rp 5.000 per buah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Menjelajahi isi Goa Gong

Tini mulai mejelaskan setiap detail bebatuan dan formasi stalaktit serta stalagmit yang ada di dalam goa sepanjang kurang lebih 256 meter.

"Proses terjadinya goa (Gong) dari satu setengah juta tahun lalu. Terjadinya dari dasaran kering laut yang terangkat," ujar perempuan yang sudah jadi pemandu sejak puluhan tahun lalu ini.

 


Keindahan batuan di Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur dengan warna-warni dari lampu sorot.
KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Keindahan batuan di Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur dengan warna-warni dari lampu sorot.

Tim Kompas.com menyusuri jalanan goa dengan bantuan penerangan dari senter.

Namun, sebenarnya tanpa senter pun bebatuan di dalam Goa Gong terlihat cukup jelas.

Sebab, goa ini cukup terang dari adanya penerangan lampu-lampu dengan cahaya warna-warni, mulai dari merah, kuning, hijau, biru, hingga ungu.

Baca juga:

Fungsi lampu tersebut adalah untuk menerangi batu-batu dan formasi stalaktit serta stalagmit agar terlihat lebih jelas dan ciamik.

Lampu-lampu ini jugalah yang membuat Goa Gong menjadi unik dan Instagramable untuk berfoto.

Beberapa wisatawan ada yang terlihat berhenti untuk mengabadikan gambar.

Sebagai informasi, terdapat kipas besar di beberapa sudut goa. Oleh karena itu, wisatawan tak perlu merasa terlalu panas atau kegerahan saat menyusuri goa.

Gua Gong, PacitanKOMPAS.com Gua Gong, Pacitan

Tak hanya itu, sepanjang perjalanan, goa ini sudah dilengkapi fasilitas jalanan khusus, tangga, dan pagar.

Sehingga, alas kaki relatif tidak akan kotor terkena tanah becek, meski permukaannya tetap agak licin dan wisatawan harus berhati-hati.

Baca juga: 3 Tempat Wisata di Sekitar Waduk Tukul Pacitan, Apa Saja?

Takjub melihat keindahan goa dan sendang

Kepada rombongan, Tini menceritakan beberapa kisah soal nama stalaktit dan stalagmit di dalam goa.

"Ini ada namanya masing-masing, ada Selo Bantaran Angin, Selo Pakuan Bomo, Selo Dudur Langit," kata dia.

Selain stalaktit dan stalagmit, kata Tini, terdapat juga batuan marmer dan kristal yang mengeluarkan cahaya.

Batu-batu kristal yang ada di Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur.Nicholas Ryan Aditya Batu-batu kristal yang ada di Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur.

Ia menjelaskan, Goa Gong Pacitan memiliki tujuh ruangan dan lima sendang, atau telaga yang masih berisi air maupun sudah kering.

"Ada lima mata air di sini. Di antaranya Sendang Relung Nisto, Sendang Panguripan, Sendang Relung Jiwo, dan lain-lain" kata Tini.

Baca juga: Tantangan Agar Kesenian Ludruk Jawa Timur Dilirik Kembali

Pada ruangan ketiga, ada perpaduan stalaktit dan stalagmit yang sangat indah.

Bebatuan lancip yang berdiri kokoh baik di atas, dinding goa, maupun di bawah mengundang decak kagum. 

"Ini namanya Selo Dudur Langit. Selo itu artinya batu, dudur itu penyangga, jadi penyangga langit-langit bumi," jelas dia.

 

Tangga keluar dari Goa Gong di Pacitan, Jawa Timur. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Tangga keluar dari Goa Gong di Pacitan, Jawa Timur.

Selanjutnya, tim Kompas.com juga melihat pemandangan batu-batu marmer dan kristal yang berwarna putih cantik.

Pada ruangan terakhir, wisatawan bisa melihat inti dari nama Goa Gong, yaitu batu yang berbunyi seperti gong jika dipukul.

"Tapi enggak boleh dipegang ya sebenarnya, Kalau sering dipegang nanti batunya sakit, jadi menghitam. Apalagi batu-batu ini masih tumbuh, 1 cm per 10 tahun," pesan Tini.

Baca juga:

 

Usai menyaksikan keajaiban batu bersuara gong, beristirahat sejenak, dan berfoto-foto, kami kembali menaiki tangga hingga keluar di mulut goa.

Adapun rute masuk dan rute keluar Goa Gong adalah satu jalan yang sama.

Perjalanan menjelajahi goa hingga selesai diperkirakan sekitar 500 meter dengan waktu tempuh 45 menit hingga satu jam.

Salah satu toko suvenir yang menjual aksesoris bebatuan dari Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Salah satu toko suvenir yang menjual aksesoris bebatuan dari Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur.

Setelah keluar dari goa, wisatawan akan diarahkan melewati beberapa toko suvenir yang menjual koleksi baju hingga aksesoris cantik yang beberapa berasal dari batuan.

Harganya mulai Rp 10.000 hingga Rp 150.000. 

Lokasi dan jam buka

Ingin menelusuri Goa Gong Pacitan, kamu bisa masuk sendiri ataupun memakai jasa pemandu.

Namun, sebaiknya memakai jasa pemandu agar bisa memperoleh informasi yang detail dan akurat terkait goa ini. 

Baca juga: 7 Penginapan Murah di Pacitan, Harga Cocok untuk Backpacker

Jasa pemandu tidak dipatok biaya tertentu, wisatawan bisa membayar seikhlasnya. Sementara, bagi yang ingin menyewa senter biayanya mulai Rp 5.000.

Goa Gong berlokasi di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Jam operasional tempat wisata ini adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com