Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Wisata ke Goa Gong di Pacitan, Perhatikan Alas Kaki

Kompas.com - 03/05/2023, 19:09 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang dijuluki Kota 1001 Goa memiliki sejumlah alternatif wisata gua yang menarik untuk dikunjungi.

Salah satunya adalah Goa Gong, yang ditemukan pada tahun 1924 oleh para sesepuh Pacitan, Mbah Noyosemito dan Mbah Joyorejo.

Baca juga:

"Tapi gua ini baru dibuka lagi untuk umum pada 1995," ujar pemandu wisata lokal Goa Gong Pacitan bernama Fatini kepada Kompas.com, Minggu (16/4/2023).

 

Menjadi icon di Pacitan, Goa Gong menyimpan keindahan bebatuan dan stalagmit serta stalaktit yang berusia satu setengah juta tahun.

Goa Gong dapat dikunjungi setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB. Lokasinya berada di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Tips ke Goa Gong Pacitan

Tulisan selamat datang pada gerbang masuk sebelum menuju pintu Goa Gong di Pacitan, Jawa Timur. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Tulisan selamat datang pada gerbang masuk sebelum menuju pintu Goa Gong di Pacitan, Jawa Timur.

Sebelum berkunjung, simak dulu beberapa tips ke Goa Gong agar kunjunganmu semakin nyaman.

1. Pakai alas kaki yang tepat

Sebagai informasi, Goa Gong memiliki panjang sekitar 256 meter. Untuk kembali ke atas, artinya wisatawan akan menempuh jarak sekitar 500 meter.

Di dalam gua sudah disediakan jalanan dan tangga khusus sehingga wisatawan akan lewat di satu jalur dan tidak terkena tanah basah.

Baca juga: Museum Song Terus Pacitan: Jam Buka, Tiket Masuk, dan Fasilitas

Namun, lintasannya terkadang licin karena air yang menetes. Wisatawan pun harus berhati-hati dan memakai alas kaki yang tepat.

"Pakai alas kaki yang datar, jangan hak tinggi. Sandal juga aman ya," tutur Tini.

Jalur jalan khusus dan pagar untuk tempat wisatawan lewat selama menyusuri Goa Gong. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Jalur jalan khusus dan pagar untuk tempat wisatawan lewat selama menyusuri Goa Gong.

2. Pakai pakaian tipis dan menyerap keringat

Tips berikutnya, wisatawan dianjurkan memakai pakaian tipis yang tidak berlapis-lapis guna menghindari kegerahan.

Goa Gong memiliki jarak yang cukup jauh. Meski ada kipas angin di beberapa sudut gua, umumnya wisatawan akan tetap berkeringat.

Usahakan memakai pakaian yang mudah menyerap keringat agar nyaman saat berjalan, seperti bahan linen dan katun jepang.

Baca juga: 7 Wisata Pacitan Selain Pantai yang Wajib Dikunjungi

3. Bawa senter

Keindahan bebatuan yang berwarna-warni di dalam Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Keindahan bebatuan yang berwarna-warni di dalam Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur.

Dinding di bagian dalam Goa Gong terlihat berwarna-warni berkat lampu sorot, namun keadaan di dalam terbilang masih lumayan gelap.

Oleh karena itu, wisatawan sebaiknya membawa senter saat berkunjung untuk membantu penerangan selama menyusuri gua.

Jika tidak membawa senter, kamu bisa menyewanya di depan pintu masuk gua dengan harga Rp 5.000 per senter.

Baca juga: 50 Wisata Pantai di Jawa Timur, dari Pacitan sampai Banyuwangi

4. Penderita asma tidak boleh susur gua


Keindahan batuan di Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur dengan warna-warni dari lampu sorot.
KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Keindahan batuan di Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur dengan warna-warni dari lampu sorot.

Selain tips, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, salah satunyz pengunjung dengan penyakit asma tidak boleh susur gua.

"Untuk masuk, biasanya yang tidak boleh seperti pengidap asma, lansia (lanjut usia), anak-anak di bawah lima tahun, kata Tini.

Adapun bagi perempuan yang sedang datang bulan, kata dia, tidak masalah dan tetap bisa masuk ke dalam gua.

Baca juga: Banyuwangi Park, Taman Belajar dan Rekreasi Baru di Jawa Timur

5. Pakai jasa pemandu

Gua bisa saja dimasuki sendirian. Akan tetapi, wisatawan sangat dianjurkan memakai jasa pemandu.

Selain agar tidak kesasar, pemandu bisa menjelaskan berbagai informasi detail seputar sejarah dan deskripsi bebatuan di dalam gua.

"Bisa (pakai pemandu) nanti minta ketemu di mana. Bayarnya seikhlasnya, tidak mematok," ucap dia.

6. Awasi anak-anak

Pintu masuk dan keluar di bibir Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pintu masuk dan keluar di bibir Goa Gong, Pacitan, Jawa Timur.

Tips terakhir, Tini berpesan kepada orangtua yang membawa anak-anak mereka untuk tetap mengawasi.

"Anak-anak sebaiknya diawasi orangtua, karena kan banyak tangga dan agak licin," kata dia.

Selain itu, anak-anak juga diminta agar tidak berlarian selama berada di dalam gua.

Hal ini karena jalurnya tidak terlalu lebar dan wisatawan harus berjalan dengan hati-hati agar tidak terpeleset. 

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com