Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia di Loemajang Mbiyen, Ada Replika Ruang Kelas hingga Jajanan Tempo Dulu

Kompas.com - 07/05/2023, 19:14 WIB
Miftahul Huda,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno pernah berpesan, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jasmerah). Pesan itu yang rupanya ingin dihadirkan Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam gelaran event Loemajang Mbiyen 6-7 Mei 2023.

Sebab, event tahunan yang telah memasuki usia ketiga ini menghadirkan suasana Kabupaten Lumajang pada era sebelum kemerdekaan hingga pertengahan tahun 1990-an.

Kawasan Pabrik Gula Jatiroto di Desa Kaliboto Lor, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dipilih sebagai lokasi perhelatan event ini. Alasannya, pabrik yang mulai dibangun sejak tahun 1905 ini masih memiliki bangunan kuno era kolonial.

Baca juga:

Nuansa wisata heritage atau wisata perjalanan ke tempat yang punya nilai sejarah begitu terasa saat pengunjung datang ke Loemajang Mbiyen.

Baru menginjakkan kaki di kawasan ini, pengunjung akan langsung disambut suasana tempo dulu bak pergi ke masa lalu menggunakan mesin waktu.

Di sepanjang jalan dapat ditemui bilik pasar rakyat dengan tema gubuk kuno dari bambu dan janur kering lengkap dengan ornamen tradisional seperti daun kelapa, wakul, dan kendi hingga orang-orang dengan pakaian jawa kuno khas Lumajangan.

Jajanan yang dijual pun tidak ada makanan modern. Semua makanan yang dijual adalah kudapan tradisional seperti lupis, cenil, cendol, nasi jagung, rujak, hingga nasi pincuk.

Ilustrasi cenil merah putih. KOMPAS.com/ Roderick Adrian Mozes Ilustrasi cenil merah putih.

Salah satu bilik bahkan menampilkan suasana ruang kelas yang akan memanggil kembali ingatan masa pembelajaran masa lalu, dengan model meja kursi yang masih tersambung dan papan tulis bertuliskan pelajaran dengan aksara jawa yang dilukis menggunakan batu kapur.

Melangkah lebih jauh, pengunjung akan disuguhkan bangunan khas kolonial yang masih terawat dengan baik.

Tidak hanya sekedar melihat suasana bangunan dari luar, pengunjung juga diperbolehkan menengok bangunan dari dalam.

Baca juga:

Di sana, pengunjung akan disambut dengan diorama republik yang akan menampilkan teatrikal perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah.

Selain itu, ada juga diorama galeri dan kriya yang menampilkan barang-barang kuno yang memiliki nilai seni tinggi.

Diorama pendidikan dan budaya akan mengingatkan pengunjung akan banyaknya budaya yang ditinggalkan para leluhur dan perlu dilestarikan.

"Kita sering lupa kalau punya PG Jatiroto yang merupakan pabrik gula terbesar di Jawa, bahkan pernah terbesar di Asia dan ini milik Lumajang dengan bangunan heritage yang masih lestari, arsitektur kolonial yang masih terawat dan tentu punya daya tarik wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata Lumajang Yuli Harismawati, Sabtu (6/5/2023).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com