Desa wisata yang satu ini juga punya kekayaan budaya yang bisa disaksikan pengunjung, beberapa di antaranya adalah pencak silat dan tari jaipong.
Kesenian tersebut diikuti oleh anak-anak dan remaja setempat dan biasa disajikan ketika penyambutan tamu.
Untuk kuliner, wisatawan bisa menjajal aneka keripik produksi masyarakat, seperti opak, enye-enye, kembang goyang, keripik pisang, hingga kacang sangrai.
Adapun menurut perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Keranggan bernama Alwani, desa wisatanya yang sudah dimulai sejak 2015 itu sepenuhnya dikelola masyarakat.
Baca juga: 10 Kafe Instagramable di Tangerang Selatan, Bisa Sambil Main Golf
Sebelum pandemi, sambung dia, jumlah wisatawan ke Desa Wisata Keranggan bisa mencapai 2.000 orang per bulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.