Basyith juga menegaskan bahwa sejak awal, pembangunan Kampung Ekowisata Keranggan menggunakan dana gotong royong dari warga setempat. Serta dengan bantuan para akademisi untuk melakukan berbagai macam kajian.
"Sekarang sudah dibantu CSR dan pemerintah," tambah Basyith.
Jika datang ke Kampung Ekowisata Keranggan pengunjung bisa melakukan berbagai kegiatan seperti makan dan bersantai di area saung.
Kemudian, berfoto di spot yang Instagramable, belajar main alat musik tradisional, mengikuti pelatihan, hingga melihat produksi makanan tradisional khas Keranggan.
Area Kampung Ekowisata Keranggan juga dialiri oleh Sungai Cisadane. Pengunjung bisa bersantai, memancing ataupun mandi di sungai.
"Sejauh ini tidak ada keluhan dari masyarakat yang gunakan kali ini jadi sakit," kata Basyith.
Adapun untuk memasuki Kampung Ekowisata Keranggan, bagi yang datang sendiri masih tidak dipungut biaya alias gratis.
Baca juga: Desa Wisata Iboih di Aceh, Punya Spot Snorkeling dan Lihat Lumba-lumba
Namun jika ingin datang rombongan dengan minimal lima orang, akan dikenakan biaya tiket masuk Rp 10.000 dan bila ingin mengikuti kegiatan pengunjung akan dikenakan biaya tambahan.
"Sebaiknya reservasi dulu agar kita siapkan kegiatan yang diinginkannya," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.