KOMPAS.com - Saat berlibur ke Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, ada tempat wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi yaitu Candi Belahan.
Candi Belahan atau Candi Sumber Tetek dibangun oleh Raja Airlangga pada pada 1009 Masehi atau pada masa Kerajaan Kahuripan.
Baca juga: Selain Bromo, Ini 5 Destinasi Wisata Wajib Dikunjungi di Pasuruan
"Dulu dibuat mandi sama Raja Airlangga, untuk mandi permaisurinya juga. Ada dua, Dewi Sri dan Dewi Laksmi," kata juru kunci Candi Belahan, Mistari kepada Kompas.com, Selasa (18/4/2023).
Oleh karena itu, tempat ini juga disebut Petirtaan Belahan karena tirta adalah sumber air tempat pemandian suci yang digunakan oleh kalangan kerajaan pada zaman dulu.
Kemudian cagar budaya ini disebut Candi Belahan atau Sumber Tetek oleh masyarakat setempat. Sebab, terdapat pancuran air di payudara (tetek dalam bahasa Jawa) milik Dewi Laksmi.
Jika tertarik berkunjung, berikut beberapa informasi dan panduan seputar Candi Belahan.
Petirtaan Belahan berlokasi di Dusun Belahan, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Mistari mengatakan, jam bukanya setiap hari, mulai pukul 7.30 WIB hingga 16.00 WIB. Khusus hari Jumat, buka lebih lama yaitu pukul 16.30 WIB.
Baca juga:
Namun, sebenarnya candi dibuka 24 jam karena ada yang menjaga sehingga pengunjung tertentu yang ingin melakukan ritual pada malam hari bisa melakukannya.
"Untuk berkunjung atau mandi, tidak dikenakan biaya apa pun, gratis," kata dia.
Candi Belahan, kata Mistari, hanya tutup saat Idul Fitri dan tetap buka saat libur nasional atau hari cuti bersama.
Pengunjung perempuan yang sedang haid tidak diizinkan masuk ke area kolam.
"Perempuan enggak boleh (masuk kolam) saat masa haid. Selain itu enggak apa-apa," kata dia.
Lebih lanjut, kata Mistari, pengunjung tidak boleh terjun atau tidak melompat ke kolam, tidak menginjak dinding candi, serta tidak menggunakan sampo atau sejenisnya saat mandi.
Selain itu, pengunjung juga harus tertib dan melepas alas kaki saat masuk ke kolam, serta pengunjung anak dilarang mandi kecuali untuk ritual.
Baca juga: Banyuwangi Park, Taman Belajar dan Rekreasi Baru di Jawa Timur
Mistari juga mengimbau agar pengunjung yang ingin mandi bisa mengenakan pakaian yang sopan, salah satunya dengan mengenakan sarung.
"Kalau pakai celana pendek boleh, tapi kalau enggak bawa celana bisa pinjam sarung. Sarung bisa tinggal pinjam, gratis," ujarnya.
Jika kurang nyaman memakai sarung yang disediakan, kamu sebaiknya membawa sarung sendiri dari rumah.
Jika datang ke tempat ini saat hari atau malam tertentu, jangan bingung jika pengunjungnya terlihat banyak.
Sebab, air di Candi Belahan dipercaya dapat membuat awet muda, mengobati penyakit, serta mengabulkan keinginan orang yang melakukan ritual pada waktu tertentu.
"Airnya juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mandi, air minum, bebas ngambil di sini. Sumbernya dari bawah pohon itu, tidak habis-habis," tutur Mistari.
Baca juga: Jangan Dicabut, Bunga Edelweiss Bisa Dibeli di Desa Wonokitri Pasuruan
Ia menjelaskan, banyak pengunjung yang sering datang dari malam hari dan melakukan ritual hingga pagi. Ada juga yang meletakkan sesajen di sekitar candi.
"Malam-malam tertentu, malam Jumat legi, malam bulan purnama, pasti ramai sampai pagi," terangnya.
Bagi yang ingin pengalaman wisata sejarah lebih lengkap dengan ditemani pemandu, kata Mistari, bisa memesan paket wisata khusus.
"Ada paket jelajah situs budaya. Per pax Rp 100.000, nanti ke sini (Candi Belahan), lalu ke Sumber Lanang, sama Gapuro 1 dan Gapuro 2, lebih ke kaya Candi Jawi. Itu udah termasuk makan satu kali, snack, welcome drink, pemandu," tutur dia.
Informasi selengkapnya bisa dilihat di akun Instagram Desa Wisata Wonosunyo. Nantinya, pengunjung juga akan disuguhkan pertunjukan sambutan seperti tari Barong.
Beberapa fasilitas yang bisa ditemukan di Candi Belahan, antara lain kamar mandi untuk ganti, papan informasi, tempat parkir yang agak terbatas, dan penginapan di sekitarnya.
"Homestay di seluruh dusun ada, ya rumah-rumah penduduk. Per malam standarnya Rp 150.000 per kamar isi dua orang," pungkasnya.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.