Satu cerita wayang beber bisa mencapai 24 lembar dengan panjang total ada yang mencapai 5 meter. Di bagian salah satu panel, terdapat sengkalan atau gambar yang menunjukkan kapan cerita dibuat.
Menurut Nino, kapan pertama kali wayang beber ada memang belum diketahui secara pasti. Namun, wayang beber sudah ada di relief sejumlah candi di Indonesia.
"Wayang beber sudah ada di relief-relief candi, seperti di Candi Penataran dan Candi Prambanan, sehingga diperkirakan sudah ada sejak lama (Mataram Kuno)," ujar dia kepada Kompas.com.
Pemandu lain bernama Muhammad Aprianto mengatakan bahwa sekitar abad ke-17, ada sekitar 80 cara atau jenis penyajian wayang.
Ia melanjutkan, wayang beber mulai meredup setelah era Majapahit. Penyebabnya adalah makin populernya wayang kulit yang saat itu juga jadi saranya penyebaran Islam pada era Demak.
"Selain itu pada wayang beber, gambar manusia dan hewannya menyerupai asli. Sehingga, kurang sesuai dengan ajaran Islam yang melarang penggambaran manusia dan hewan seperti aslinya," ujar Apri.
Adapun saat ini peninggalan sejarah wayang beber yang asli, hanya ada di 3 tempat, yakni di Kabupaten Pacitan (Jawa Timur), Wonosari (Gunungkidul, DIY), dan Leiden (Belanda).
Baca juga: Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma di Bali: Jam Buka dan Tiket Masuk
"Kenapa wayang beber bisa ada di Pacitan, Wonosari, dan Leiden? Itu karena Geger Pecinan atau saat keruntuhan Keraton Kartasura pada masa Mataram Islam," sambung Apri.
Akibat kekacauan itu, wayang beber yang asli (dari era Mataram Islam), kemudian diamankan di Wonosari dan Pacitan, hingga di Leiden, Belanda.
Melihat wayang beber yang asli saat ini memang sulit. Menurut Inisiator Sosial Kampanye dari Dibeberke bernama Karin Intan, selain cuma ada di tiga tempat, untuk melihat wayang beber yang asli ternyata perlu ritual khusus dan pemberian sesaji.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.