Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengagumi Indahnya Lukisan Klasik Barat dan Budaya China Kuno di Galeria Sophilia

Kompas.com - 14/05/2023, 09:36 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyuka seni seperti patung, lukisan, dan benda-benda koleksi kebudayaan kuno internasional bisa datang ke Galeria Sophilia.

Galeri seni ini berlokasi di lantai 6 dan lantai 7 Calvin Tower, yang berada di dalam kompleks Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII).

Baca juga:

Alamat persis Calvin Tower adalah di Jalan Industri Blok B14, Pademangan Timur, Kemayoran, Kota Jakarta Pusat.

Jam buka Galeria Sophilia hanya setiap hari Minggu, pukul 12.00 hingga 15.00 WIB. Tiket masuk dibanderol Rp 0 hingga Rp 100.000 per orang tergantung usia, dan bisa dibeli langsung di tempat.

Registrasi

Loket tiket untuk pembelian tiket masuk Galeria Sophilia di Calvin Tower, Jakarta Utara. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Loket tiket untuk pembelian tiket masuk Galeria Sophilia di Calvin Tower, Jakarta Utara.

Penasaran dengan galeri yang cukup viral di media sosial belakangan ini, pada Minggu (7/5/2023) siang, Kompas.com pun tiba di lokasi.

Dari lobi depan Calvin Tower, akan terlihat loket registrasi dengan tulisan besar "Galeria Sophilia", sedangkan di kanan dan kiri terdapat area kursi tunggu.

Sejak sebelum pukul 12.00 WIB, beberapa pengunjung sudah nampak mengantre. Ada juga yang duduk-duduk menunggu temannya.

Baca juga: 6 Spot Foto Instagramable di Galeria Sophilia, Latarnya Lukisan dan Patung Kuno

Usai mendapatkan tiket dengan warna sesuai usia, Kompas.com naik bersama beberapa pengunjung lainnya menuju lantai 6.

Siang itu, Kompas.com mulai berkeliling ditemani Manajer Galeria Sophilia bernama Gaby yang juga akan memandu jelajah galeri.

Mulai tur di lantai 6

Pengunjung yang berpose di depan lukisan di dalam area Galeria Sophilia di Calvin Tower, Jakarta Utara, pada Minggu (7/5/2023). KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Pengunjung yang berpose di depan lukisan di dalam area Galeria Sophilia di Calvin Tower, Jakarta Utara, pada Minggu (7/5/2023).

Lantai pertama yang akan dijelajahi adalah lantai 6, berisi replika patung dan lukisan-lukisan klasik pelukis terkenal dari Eropa yang terbagi menjadi beberapa era.

"Jadi di sini tidak ada kontemporer, benar-benar lukisan klasik yang ada di 50 museum di dunia. Tapi, kebanyakan replika ya karena yang asli ada di museum masing-masing," kata Gaby.

Baca juga: 6 Tips Berkunjung ke Galeria Sophilia, Datang Sebelum Jam 12.00

Sambil menjelaskan, Kompas.com mengedarkan pandangan ke sekitar dan rupanya sudah banyak rombongan pengunjung yang berjalan bersama pemandu.

Sebagian besar pengunjung didominasi anak muda atau remaja. Namun terlihat juga beberapa keluarga dan orangtua yang membawa anak-anak.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Petugas yang sedang menjelaskan informasi dan detail lukisan di dalam area Galeria Sophilia di Calvin Tower, Jakarta Utara. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Petugas yang sedang menjelaskan informasi dan detail lukisan di dalam area Galeria Sophilia di Calvin Tower, Jakarta Utara.

Gaby mengatakan, Galeria Sophilia menyediakan pemandu atau presenter untuk tur keliling berisi 20-30 pengunjung.

Dengan durasi sekitar 45 menit di satu lantai, pengunjung akan mendapatkan informasi detail seputar tokoh atau karya lukisan yang ada.

"Biasanya kami mulai tur per 20 menit, tapi tidak pasti, ya. Tergantung situasi aja kalau sudah banyak ya kami mulai," tutur dia.

Baca juga: Cara ke Galeria Sophilia di Jakarta, Bisa Naik KRL dan Transjakarta

Lihat lukisan dan patung di lantai 6

Pengunjung dapat melihat karya seni lukisan barat terbaik dari sejumlah museum di dunia berdasarkan masa dan jenis karyanya.

Pada lantai 6, terdapat sekitar 15 ruangan, beberapa di antaranya adalah era Medieval, Renaissance, Baroque, Neoclassic, hingga Modern.

Lukisan dan patung di bagian dalam Galeria Sophilia, Kemayoran, Jakarta. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Lukisan dan patung di bagian dalam Galeria Sophilia, Kemayoran, Jakarta.

"Pendiri Galeria Sophilia memang mengatur ruangan sesuai eranya, kebanyakan. Tapi ada juga beberapa yang enggak sesuai era," kata Gaby.

Mulai dari karya Leonardo Da Vinci, Pablo Picasso, Vincent van Gogh, Goya, Raphael, hingga Claude Monet dapat ditemukan di sini. 

Beberapa patung para tokoh dan karakter populer seperti Venus De Milo juga mengisi pusat lantai 6.

Baca juga: Wisata ke Galeri Seni Taman Ismail Marzuki yang Ciamik

Selama berkeliling, Kompas.com begitu takjub melihat keindahan lukisan-lukisan yang dipajang.

Sebagian besar lukisan menggambarkan kisah dari alkitab, ada juga tentang dewa-dewi, kehidupan manusia, hingga lukisan abstrak.

Salah satu spot foto instagramable dengan pose duduk di kursi istirahat di Galeria Sophilia, Jakarta Utara. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Salah satu spot foto instagramable dengan pose duduk di kursi istirahat di Galeria Sophilia, Jakarta Utara.

Tidak hanya indah, desain Galeria Sophilia sangat memanjakan mata. Di beberapa sudut, tersimpan patung-patung klasik dan kursi ala kerajaan, menambah suasana apik galeri. 

Beberapa fakta menarik mengenai sejarah dan detail karya disampaikan oleh Gaby.

Sehingga, tidak hanya takjub memandangi lukisan, pengunjung pun bisa mendapat ilmu baru. 

"Pada zaman itu (Dark Ages), lukisan dibuat dari bahan alami. Seperti batu lapis lazuli yang lebih mahal dari emas, untuk menghasilkan warna biru. Sehingga hanya digunakan untuk warna Bunda Maria, ibunya Yesus," tutur Gaby. 

Baca juga: Ada Pameran Ruang Kosong di Galeri Seni ROH Project, Apa Maknanya?

Untuk warna lukisan Bunda Maria, ia mengatakan, biasanya memang menggunakan warna biru dan merah. Biru melambangkan surga, sedangkan merah untuk darah atau manusia. 

 

Lukisan dan patung di bagian dalam Galeria Sophilia, Kemayoran, Jakarta. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Lukisan dan patung di bagian dalam Galeria Sophilia, Kemayoran, Jakarta.

Melanjutkan perjalanan, dapat ditemukan beberapa lukisan populer seperti Perjamuan Terakhir, Mona Lisa, Creation of Adam, Girl with a Pearl Earring, hingga kisah dewa dan dewi. 

"The Last Supper atau Perjamuan Terakhir adalah salah satu lukisan yang paling terkenal di dunia, di sini ada tiga versi. Tapi paling terkenal versi Leonardo Da Vinci. Dia pakai banyak simbol di lukisan ini," terang Gaby. 

Dalam lukisan tersebut, lanjutnya, Leonardo menggambarkan reaksi murid-murid Yesus saat mendengar perkataan Yesus bahwa salah satu dari mereka akan ada yang berkhianat. 

Baca juga: 6 Tempat Healing di Jakarta Pusat, Bisa Melipir ke Hutan Kota

Meski kebanyakan lukisan adalah replika, setelah berkeliling ke sejumlah ruangan, ternyata ada satu ruangan yang dikhususkan untuk lukisan-lukisan dan patung non-replika alias asli.

Tak terasa, sudah hampir 50 menit Kompas.com berkeliling di lantai 6. Waktunya berpindah naik lift menuju ke lantai atas. 

Koleksi budaya kuno China di lantai 7

Deretan koleksi lukisan kuno dari Barat yang terpajang di Galeria Sophilia di Calvin Tower, Jakarta Utara. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Deretan koleksi lukisan kuno dari Barat yang terpajang di Galeria Sophilia di Calvin Tower, Jakarta Utara.

Pada lantai 7, terdapat barang-barang kuno dan antik asal China, seperti lukisan, guci, keramik, porselen, tembikar, vas, piring, lonceng, hingga patung berusia sampai 500 tahun lalu.

Lantai ini tidak kalah indah dan menarik dibandingkan lantai 6. Sayangnya, pengunjung tidak diizinkan untuk mendokumentasikan koleksi di lantai 7 karena alasan tertentu. 

Namun, tidak perlu bersedih karena terdapat pemandu yang akan mengantar rombongan pengunjung berkeliling selama kurang lebih 45 menit. 

Baca juga: 9 Kafe Rooftop di Jakarta Pusat, Bisa Lihat Gedung Pencakar Langit

Jika koleksi di lantai 6 mayoritas berupa lukisan, koleksi di lantai 7 jauh lebih bervariasi dan unik karena ada banyak benda peninggalan yang tidak digunakan saat ini. 

Salah satunya, giok yang saat ini digunakan sebagai perhiasan, dulu dipakai untuk melapisi jenazah para raja China atau disebut juga pakaian pemakaman giok.

"Ribuan giok dipahat satu-satu untuk dijahit dan dimasukin benang, dan benang yang dipakai berasal dari emas," kata Gaby.

Jas pemakaman giok Liu Sui, Pangeran dari Liang, Dinasti Han Barat, dibuat dari 2.008 potongan giokWikimedia Commons Jas pemakaman giok Liu Sui, Pangeran dari Liang, Dinasti Han Barat, dibuat dari 2.008 potongan giok

Menurut kepercayaan zaman itu, batu giok akan melestarikan fisik dan jiwa sehingga seseorang menjadi abadi. 

Beberapa koleksi lain tidak henti membuat Kompas.com takjub, salah satunya seperti lukisan 360 derajat suatu kota di China yang sangat panjang.

Lukisan yang sangat detail ini dibuat oleh satu orang, dan menghabiskan waktu sekitar dua tahun.

Baca juga: 10 Museum dan Galeri Seni Baru yang Harus Anda Kunjungi di Eropa

Tak terasa, semua ruangan di lantai 7 telah usai dijelajahi. Masih jarang galeri serupa di Jakarta, Galeria Sophilia bisa jadi salah satu destinasi yang direkomendasikan untuk dikunjungi saat akhir pekan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com