KOMPAS.com - Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei.
Momen ini penting untuk diingat karena memiliki peran besar dalam pembentukan organisasi melawan para panjajah.
Salah satu kegiatan memperingati Hari Kebangkitan Nasional, wisatawan bisa mampir ke Museum Kebangkitan Nasional untuk melihat jejak sejarah perjuangan para tenaga kesehatan pada masa itu.
Baca juga: Museum Kebangkitan Nasional Jakarta: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
"Dulu para pejuang di sini menyusun strategi untuk melawan penjajah dengan ilmu pengetahuan, bukan dengan cara kekerasan," kata Educator Museum Kebangkitan Nasional Titis Kuncoro Wati kepada Kompas.com, Jumat (12/5/2023).
Titis mengatakan, Museum Kebangkitan Nasional dapat dikunjungi oleh masyarakat umum setiap hari kecuali hari Senin dan Libur Nasional.
Berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di Museum Kebangkitan Nasional.
Baca juga: 5 Aktivitas di Museum Song Terus Pacitan, Tambah Ilmu dan Buat Konten
Museum Kebangkitan Nasional dulunya merupakan gedung yang digunakan oleh para pelajar School tot Opleiding van Indische Artsen atau disingkat dengan nama Stovia.
Stovia ialah sekolah pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman Hindia Belanda. Maka dari itu, di sini wisatawan akan menemukan beragam alat peraga bertema kesehatan.
"Alat peraga di sini semuanya replika, jadi beberapa ada yang boleh disentuh," kata Titis.
Baca juga: Mengenal Museum Dewantara Kirti Griya, Peninggalan Ki Hadjar Dewantara
Beberapa replika alat peraga yang dulu kerap digunakan oleh para dokter zaman Hindia Belanda seperti aneka pisau, gunting, dan patung yang menampakkan anatomi tubuh manusia.
Bahkan ada pula mesin pemecah kepala dan alat bantu pernafasan yang dulu digunakan sebagai alat bantu pelajaran.
Titis mengatakan bahwa semua siswa pelajar kalangan laki-laki Stovia dulu tinggal di asrama. Kawasan asrama ini berada dekat dengan kelas dan ruang guru.
"Dulu pelajar yang laki-laki tinggal di asrama, sementara kalangan perempuan tinggal di indekos warga sekitar," katanya.
Baca juga: 4 Tips Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Naik Transjakarta Saja
Layaknya sebuah asrama, di sini wisatawan akan melihat jajaran tempat tidur, lemari, dan koper yang bentuknya seragam.
View this post on Instagram
Di Museum Kebangkitan Nasional wisatawan tidak hanya belajar tentang kehidupan pelajar Stovia, tetapi juga mengenai sejarah penjajahan Belanda hingga lahirnya organisasi Budi Oetomo.
"Jadi di sini dimulai dari para penjajah masuk, bangkitnya pendidikan, dan lahirnya organisasi perjuangan setelah terbentuknya Budi Oetomo," kata Titis.
Sejarah perjuangan pelajar Stovia diceritakan melalui patung peraga, sehingga pelajaran sejarah terkesan lebih menarik.
Baca juga: Aktivitas di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Lihat Lokasi Penembakan Jenderal Ahmad Yani
Di antaranya ada replika patung Kartini yang sedang mengajar, replika kapal VOC yang mendarat di Indonesia untuk berburu rempah-rempah, dan ada juga replika ruang kelas pelajar Stovia.
Titis mengatakan, semua pajangan yang ada di Musuem Kebangkitan Nasional adalah replika, kecuali lukisan Dokter Wahidin Soedirohoesodo.
"Lukisan Dokter Wahidin ini asli karya dari maestro Seni Lukis Indonesia Basoeki Abdullah," kata Titis.
Baca juga: Pengalaman Keliling Museum Basoeki Abdullah, Tempat Berkarya hingga Akhir Hayatnya
Di sini wisatawan boleh memotret, asal tidak menggunakan flash kamera dan tidak menyentuh lukisan.
Bangunan yang ada di Museum Kebangkitan Nasional saat ini masih mempertahankan gaya bangunan zaman Hindia Belanda.
Lapangan yang luas dan arsitektur bangunan yang estetik dapat dimanfaatkan untuk berfoto-foto.
Baca juga: 11 Cagar Budaya Nasional Terbaru, Museum hingga Kompleks Candi
Beberapa spot foto yang bisa dijadikan pilihan seperti di depan aula Budi Oetomo, di dalam asrama, di selasar, ataupun di ruang kelas bersama patung-patung pelajar Stovia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.