Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional, Naik Transportasi Umum

Kompas.com - 14/05/2023, 17:07 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum Kebangkitan Nasional menyimpan banyak bukti sejarah perjuangan pelajar Stovia dalam melawan penjajahan Hindia Belanda.

Di sini wisatawan bisa mengetahui bagaimana lingkungan gedung sekolah Stovia pada zaman dahulu, serta replika barang-barang yang kerap digunakan oleh tenaga medis saat menangani pasien. 

"Biasanya yang datang berkunjung itu pelajar sekolah dan  anak muda, karena sekarang lagi nge-trend juga museum date," kata Educator Museum Kebangktan Nasional Titis Kuncoro Wati kepada Kompas.com, Jumat (12/5/2023).

Baca juga: Museum Kebangkitan Nasional Jakarta: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk

Museum Kebangkitan Nasional berlokasi di Jalan Abdul Rachman Saleh Nomor 26, Senen, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat.

Tarif masuk Museum Kebangkitan Nasional pun cukup ramah dikantong, berkisar mulai dari Rp 500 hingga Rp 2.000.

Tips berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional

Khusus wisatawan yang baru pertama kali datang, Kompas.com merangkum beberapa tips berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional.

1. Naik kendaraan umum

Museum Kebangkitan Nasional punya lahan parkir yang bisa dibilang cukup kecil untuk menampung kendaraan pengunjung. Maka dari itu, Titis menyarankan pengunjung untuk naik transportasi umum ke Museum Kebangkitan Nasional.

Ilustrasi Transjakarta ke Museum Kebangkitan Nasional.Dok. Shutterstock/Shalstock Ilustrasi Transjakarta ke Museum Kebangkitan Nasional.

"Kita di sini minim lahan parkir, karena kawasannya langsung berhadapan dengan jalan raya," kata Titis.

Ada dua transportasi umum yang bisa ditumpangi, yakni Transjakarta dan KRL CommuterLine. Jika ingin naik Transjakarta, calon pengunjung bisa menumpangi Transjakarta nomor 1P rute Senen-Blok M dan nomor 2P rute Senen-Gondangdia.

Baca juga: 5 Aktivitas di Museum Song Terus Pacitan, Tambah Ilmu dan Buat Konten

Sementara jika naik KRL Commuter Line, calon pengunjung bisa turun di Stasiun Gondangdia. Setelah itu kembali melanjutkan perjalanan menggunakan ojek online ke Museum Kebangkitan Nasional.

2. Baca sejarah Stovia

Di Museum Kebangkitan Nasional terdapat replika bukti sejarah Stovia dan replika bukti sejarah Hari Kebangkitan Nasional.

Potret pengunjung sedang melihat daftar lulusan Stovia di Museum Kebangkitan Nasional.KOMPAS.com / Suci Wulandari Putri Potret pengunjung sedang melihat daftar lulusan Stovia di Museum Kebangkitan Nasional.

Supaya kunjunganmu ke museum lebih seru dan bermakna, sebaiknya bacalah sekilas mengenai Stovia dan sejarah Hari Kebangkitan Nasional.

Baca juga: Mengenal Museum Dewantara Kirti Griya, Peninggalan Ki Hadjar Dewantara

Bukan tanpa alasan, selain membuat penjelasan dari pemandu museum lebih mudah dipahami, pengunjung juga bisa merasa masuk ke dalam cerita kehidupan Stovia pada zamannya, apalagi saat masuk ke area asrama. 

3. Kirim surat untuk rombongan

Khusus pengunjung yang datang bersama rombongan, seperti kunjungan pelajar sekolah, disarankan sebaiknya mengirim surat ke pihak museum sebelum datang.

"Setidaknya seminggu atau H-3 sebelum kunjungan, supaya bisa disesuaikan dengan jadwal museum dan jadwal kunjungan yang sudah ada sebelumnya," kata Titis.

Baca juga:

Mengirim surat sebelum berkunjung juga bisa mempermudah pihak museum untuk bersiap-siap menyambut pengunjung supaya layanan kunjungan lebih maksimal.

4. Bawa perlengkapan memotret

Kawasan Museum Kebangkitan Nasional punya lanskap gedung kuno, seperti rumah zaman Hindia Belanda. Maka dari itu, jangan lewatkan utnuk berfoto di kawasan museum.

Kawasan Museum Kebangkitan Nasional.KOMPAS.com / Suci Wulandari Putri Kawasan Museum Kebangkitan Nasional.

Jika datang sendiri, sebaiknya bawalah perlengkapan foto yang memadai seperti kamera dan tripod untuk membantu memotret.

Apabila ingin mendapat hasil foto yang bagus, disarankan mengenakan baju warna hitam ataupun baju dengan nuansa kuno supaya lebih menyatu dengan suasana kawasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com