KOMPAS.com - Membacakan cerita dari buku bergambar saat ini merupakan aktivitas yang lazim dilakukan, terutama para orangtua yang ingin menidurkan anaknya.
Namun, ternyata cerita bergambar sudah ada sejak zaman dulu di Indonesia, bahkan sejak era kerajaan Mataram Kuno, yakni melalui wayang beber.
"Wayang beber sudah ada di relief-relief candi, seperti di Candi Penataran dan Candi Prambanan, sehingga diperkirakan sudah ada sejak lama (Mataram Kuno)," ujar kata pemandu dari Soerakarta Walking Tour bernama Nino kepada Kompas.com, Sabtu (13/5/2023).
Baca juga: Wayang Beber, Nenek Moyang Komik Bergambar Nusantara yang Kini Langka
Namun, kini wayang beber sudah sulit untuk dijumpai. Bahkan, wayang beber klasik tertua peninggalan Mataram Islam hanya ada di tiga tempat, yakni Pacitan (Jawa Timur), Wonosari (Gunungkidul, DIY), dan Leiden (Belanda).
Meski begitu, seperti apa wujud dari wayang beber, kini masih bisa dilihat di Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah.
Berikut ini adalah 3 tempat di Solo untuk melihat wujud wayang beber:
Wujud wayang beber masih bisa dilihat di Perpustakaan Reksa Pustaka yang ada di dalam Pura Mangkunegaran.
Pihak museum sudah melakukan digitalisasi, sehingga pengunjung bisa melihat wayang beber melalui layar proyektor.
Namun saat Kompas.com berkunjung bersama rombongan acara Dibeberke pada Sabtu (13/5/2023), ada wayang beber yang ditampilkan.
Baca juga: Sejarah Wayang Beber, Cerita Bergambar dari Zaman Kuno di Indonesia
Wayang beber itu adalah repilka dari wayang beber asli di Pacitan yang disungging atau dilukis oleh Raden Ngabehi Atmo Supomo atas perintah Mangkunegara VII.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.