Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Internasional Dubai Catat 21,2 Juta Penumpang pada Awal 2023

Kompas.com - 16/05/2023, 17:16 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Bandara Internasional Dubai mencatat kedatangan lebih dari 21,2 juta penumpang pada kuartal pertama 2023.

Angka ini kemungkinan semakin mendekati angka jumlah penumpang sebelum pandemi Covid-19 yang menyebabkan lalu lintas penerbangan dunia terhenti.

Adapun bandara yang merupakan rumah bagi maskapai Emirates dan melayani penerbangan jarak jauh ini menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional.

"Kinerja DXB (kode Bandara Internasional Dubai) pada kuartal pertama melebihi harapan kami dan mencerminkan pertumbuhan permintaan yang kuat yang terus terlihat di pasar-pasar utama kami," kata CEO Dubai Airports, Paul Griffiths dalam keterangannya, seperti dikutip Kompas.com dari AP News, Selasa (16/5/2023).

Baca juga:

Seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan yang dilakukan oleh China dan penghapusan pembatasan ibadah haji oleh Arab Saudi, kemungkinan Bandara Internasional Dubai akan menyambut lebih banyak penumpang lagi melalui titik transit tersebut.

Peningkatan perjalanan diperkirakan mencapai 5 juta penumpang, menjadi total 83,6 juta penumpang tahun ini. Angka yang dapat melampaui capaian tertinggi pada 2018, yakni sebesar 89,1 juta penumpang.

Sementara sepanjang kuartal pertama, Maret tercatat sebagai bulan tersibuk bandara ini dengan angka 7,3 juta penumpang. Melebihi angka lalu lintas bulanan tertinggi sejak Januari 2020 dengan 7,8 juta penumpang.

Adapun Bandara Internasional Dubai melayani 234 tujuan di 99 negara di seluruh dunia.

Baca juga: Restoran Termahal di Dunia Ada di Dubai, mulai Rp 21 Juta Per Orang

Lalu lintas penerbangan tahun ini didominasi tujuan perjalanan dari India, Pakistan, Arab Saudi, dan Inggris Raya.

Di samping itu, Rusia juga tercatat sebagai pasar utama karena Dubai menjadi salah satu tempat yang masih terbuka bagi warga Rusia di tengah perang Rusia dan Ukraina.

Perjalanan udara kembali ke angka sebelum pandemi

Secara umum, lalu lintas perjalanan udara dikatakan mulai kembali ke angka sebelum pandemi. Bahkan, dinilai lebih cepat daripada perkiraan.

Ilustrasi pesawatDok. Pexels/ Sourav Mishra Ilustrasi pesawat

Kepala Konsultasi Global dari Ascend by Cirium, Rob Morris, misalnya, mengatakan bahwa angka penumpang udara bisa kembali ke level 2019 secepatnya pada Oktober 2023.

Hal itu diprediksi berdasarkan pendapatkan kilometer penumpang (Revenue Passenger Kilometer/RPK) pekan lalu di konferensi ISTAT ASIA yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand.

Dikutip dari Simple Flying, saat dilihat rata-rata tahun ini secara keseluruhan, angkanya diperkirakan turun 6 persen dari angka pada 2019.

Baca juga:

Namun, pada 2024 terlihat akan terjadi peningkatan sebesar 8 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Secara regional, pasar Asia-Pasifik masih tertinggal dari kawasan lainnya. Hal ini, menurut Morris, disebabkan oleh pelonggaran pembatasan perjalanan yang relatif terlambat dibandingkan kawasan lain.

Hal itu menyebabkan pemulihan pasar penerbangan negara-negara Asia-Pasifik menjadi terhambat.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Selain itu, negara-negara di kawasan Asia-Pasifik secara keseluruhan sangat bergantung pada lalu lintas China, sementara China daratan baru membuka kembali perbatasannya untuk pelancong internasional pada Januari 2023.

Meski sudah dilonggarkan, pemulihan penerbangan internasional ke China pun terjadi berangsur-angsur, dengan jumlah penerbangan dan variasi layanan yang relatif masih tertinggal dari 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com