Jembatan Ratapan Ibu merupakan sebuah bangunan bersejarah di Kota Payakumbuh. Melansir dari laman Diskominfo Sumatera Barat, jembatan ini dibangun pada masa pemerintahan Belanda pada 1818 silam.
Sayangnya, Jembatan Ratapan Ibu memiliki cerita kelam. Sebab, jembatan yang melintasi Sungai Batang Agam ini menjadi lokasi Belanada mengeksekusi pemuda pribumi.
Kemudianm jasadnya langsung dibuang ke Sungai Batang Agam yang mengalir di bawahnya.
Namun, dibalik sejarahnya yang cukup kelam bagi bangsa Indonesia tersebut, Jembatan Ratapan Ibu ini cukup populer sebagai destinasi wisata sejarah di Kota Payakumbuh.
Baca juga:
Rumah Tan Malaka merupakan kediaman pahlawan nasional tersebut menghabiskan masa kecilnya sebelum hijrah ke Bukittinggi, seperti dilansir dari Antara.
Bangunan rumah bergaya arsitektur tradisional Minangkabau. Rumah Tan Malaka terdiri dari tiga ruangan, yakni ruang depan, ruang tengah, dan kamar tidur.
Dalam rumah tersebut, terdapat barang-barang memorabilia Tan Malaka. Selain itu, ada koleksi buku yang ditulis Tan Malaka, buku tentang Tan Malaka, serta benda-benda yang pernah digunakan Tan Malaka.
Bukik Bulek Taram terletak di Nagari Taram, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Lokasinya berjarak sekitar 9,5 km dari Kota Payakumbuh
Daya tarik Bukik Bulek adalah bentuk bukit yang lonjong. Bukit itu tampak menonjol berdiri di tengah kawasan rawa-rawa yang datar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.